18. Victoria

95 29 0
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

Saat jam pelajaran sudah berakhir, para siswa/i berhamburan pergi keluar kelas menuju parkiran untuk segera pulang. Ini merupakan surganya para siswa/i bel pulang dan bel istirahat.

Sementara itu, Kanaya malah menghentikan langkahnya berdiam diri di dekat pembatas balkon. Karena kelas Kanaya berada di lantai dua jadi dia bisa melihat semuanya dari atas seperti hari ini, dia terdiam terpaku karena sedang melihat di bawah sana Agha dan Lula berjalan juga mengobrol bersama hingga tertawa. Terlihat begitu akrab.

Raut wajah Kanaya seketika berubah masam, tangannya mengepal kuat. Rasanya sungguh nano-nano melihat keakraban Agha dengan Lula.

"Nay, lo ngapain di situ? Nggak mau pulang?" Hana menepuk bahu Kanaya bertepatan dengan itu pandanganya teralihkan.

Kanaya menoleh. "Hm, mau kok," balasnya ketus.

"Lo kenapa, ada masalah?" Kanaya menggeleng kuat seraya kembali menatap Agha dan Lula di bawah sana. Bola mata Hana pun mengikuti arah pandangan Kanaya.

"Em, pantesan mukanya masem gitu. Lo panas liat Agha sama Lula berduaan?" Cibir Hana yang dapat decakan kesal dari Kanaya.

"Nay, udahlah lupain aja Agha." Kata Hana menepuk-nepuk bahu Kanaya.

"Nggak semudah itu," balas Kanaya menghela nafas berat.

"Gue denger dari murid lain katanya Agha itu lagi deket sama Lula!" Sahut Dirga tiba-tiba sudah ada di belakang mereka berdua.

"Tuh kan Nay, mending lo lupain aja si Agha." Timpal Hana semakin setuju untuk Kanaya move on.

Pantesan aja aga ngehindarin gue. Ternyata dia udah ada yang baru, batin Kanaya menghembuskan nafas panjang.

"Daripada kita diem di sini, mending kita party di bascame. Gimana?" Tawar Dirga berusaha mengalihkan perhatian Kanaya.

Hana tersenyum senang. "Ide bagus!"

"Udah lama juga kita nggak kumpul sambil makan bareng terus minum bir," ujar Dirga mengangkat kedua alisnya.

"Ayo Nay! Kita party hilangkan sejenak masalah lo." Ajak Hana.

"Gue kayaknya nggak bisa," balas Kanaya, sontak membuat Hana dan Dirga mengernyit.

"Tumben?" Celetuk Dirga.

"Ah, apa gara-gara Agha? Ih lo tuh ya, udah sih lupain aja masih banyak kok cowo yang lebih baik di luaran sana!" Cerocos Hana merasa kesal.

Kanaya berdecak. "Gue tinggal di rumah bokap masalahnya. Kalau gue pergi terus malah minum bir bisa-bisa hubungan gue sama bokap tragis lagi."

Sontak Hana dan Dirga terdiam tidak tahu harus membalas apa?

"Gue pulang duluan, pasti bokap gue udah jemput!" Sambung Kanaya seraya melangkah duluan meninggalkan Hana dan Dirga yang masih terpaku.

Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang