21. Sugar daddy?

104 35 0
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

Agha : yan masa gue kalah sama sugar daddy
Bryan : sugar daddy? Siapa?
Agha : Kanaya ternyata nggak nerima gue karena dia udah sama sugar daddy
Bryan : Baguslah
Agha : Kok bagus sih? Gue makin patah hati nih
Bryan : Ya bagus karena Kanaya tau, mana pilihan yang terbaik. Yang bisa memperkaya hidupnya, bukan kayak lo
Agha : Anak setan lo

Agha melemparkan handphonenya ke sembarang tempat ia kesal pada Bryan. Temannya itu malah semakin membuat Agha patah hati bukannya menyemangati.

"Kanaya kok malah milih aki-aki sih? Padahal gue cakep banget, yahh..." Agha mendengus kasar seraya mengacak rambutnya gusar.

•͈ᴗ•͈

Satu minggu berlalu, semakin hari perubahan Kanaya semakin terlihat. Ternyata gadis itu sangat bersungguh-sungguh membuat janji pada Ayahnya. Seperti hari ini Kanaya sudah tidak pernah bolos dan merokok lagi. Terlihat seragamnya pun sangat rapi tidak di keluarkan lagi.

Banyak siswa/i yang melihat Kanaya melongo. Mereka tidak percaya jika yang mereka lihat adalah seorang Kanaya si gadis badgirl dan bandel di sekolah. Cukup menggemparkan satu sekolah.

"Nay, lo kesambet apa bisa jadi kayak gini?" Celetuk Rama mengamati Kanaya dari ujung kaki hingga kepala.

Kanaya berdecak sebal. "Gue lagi nepatin janji ke Ayah gue. Mendingan lo lo pada juga berubah deh, sebelum terlambat."

Rama terdiam sejenak lalu tersenyum. "Emang berubah itu mudah ya?" tanya Rama kikuk.

"Kalo lo niat pasti bisa dan mudah," jelas Kanaya meyakinkan Rama untuk ikut berubah menjadi lebih baik.

"Gimana caranya?" pekik Rama. Kanaya pun mengambil sebuah buku dari tasnya.

"Ini buku yang gue baca sampe gue bisa kayak gini sekarang." Rama menatap buku itu seraya membaca judulnya.

"Disiplin itu penting."

Terlihat Kanaya tiba-tiba tersenyum manis. Karena Aga yang ngasih gue buku pegangan itu, gue bisa berubah sedikit demi sedikit sekarang, batinnya.

"Lo baca buku itu terus resapi!" Titah Kanaya. Manik mata Rama terus menatap dalam pada buku tersebut berusaha memahami.

•͈ᴗ•͈

"Woy!" Rama sedikit berteriak sambil berjalan mendekati semua temannya.

"Ada apa?" sahut Pian mengangkat sebelah alisnya.

Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang