27. Saling merindu

61 17 0
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

"Woy!" teriak Bryan mengagetkan Agha.

"Hampir aja gue kehilangan gendang koplo gue!" Cetus Agha sembari memegangi telinganya.

Bryan terkekeh. "Lagian lo ngapain sih? Kayak nyari seseorang gitu, nyari Lula ya? Acieee...."

Agha mengernyit. "Lula?" gumamnya. "Gue nyari Kanaya lah, ngapain nyari Lula."

Seketika raut wajah Bryan berubah datar. "Najis lo. Lo sadar nggak sih? Lula tuh cewe terbaik untuk lo. Nggak usah Kanaya terus deh di otak lo itu, lo lupa apa? Lo nyaris mati gara-gara dia." Celoteh Bryan cukup kesal karena Agha selalu menyebut nama Kanaya.

Agha berdecak sesaat. "Terserah lo mau bilang apa, tapi gue tau Kanaya orangnya kayak gimana. Gue nyaris mati itu juga karena gue sendiri bukan karena Kanaya!" Tungkasnya terdengar sangat serius. Terlihat dari tatapan Agha yang berubah dingin seakan ingin menerkam Bryan.

"Lo emang udah gila." Cibir Bryan menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir.

Jujur, Agha sangat ingin menyumpal mulut Bryan dengan sepatunya saat ini. Tetapi, dia mengurung niatnya. Toh, daripada berujung berkelahi lebih baik diam. Agha memilih melangkah pergi meninggalkan Bryan dengan wajah dinginnya itu.

•͈ᴗ•͈

"Nay, Ayah mau berangkat kerja sekarang. Kamu jangan pergi kemana-mana ya, diem di rumah. Ayah udah masakin makanan kalo mau makan tinggal angetin aja." Ujar Randy cukup keras karena Kanaya berada di dalam kamar sedang mengurung diri.

"Iya Ayah." Balas Kanaya, setelah mendengar jawaban dari Kanaya, Ayahnya pun segera pergi untuk berangkat bekerja.

Sementara itu, Kanaya sedang duduk di kursi belajarnya sembari merenung memperhatikan layar handphone. Alasan dia terus terdiam merenung yaitu, karena melihat postingan twitter Lula.

"Mereka sedeket itu ya?" Gumam Kanaya tak luput memandangi postingan Lula tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka sedeket itu ya?" Gumam Kanaya tak luput memandangi postingan Lula tersebut.

Pandangan Kanaya teralihkan ketika mendapatkan pesan dari Lula. seketika kedua alis Kanaya terangkat seraya membaca pesan singkat itu.

Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang