26. Demi aku? serius

67 20 0
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

"Eh, liat tuh. Dia balik lagi jadi badgirl, penampilan nya aja yang berubah, tapi sikap mah tetep aja nakal." bisik salah satu siswi pada temannya.

"Gedeg gue liat dia. Dari dulu sampe sekarang terus aja buat masalah sampe bikin anak orang masuk rumah sakit. Dia nggak merasa bersalah apa ya? Gila." Timpal siswi satunya lagi.

"Woah! Lo udah tau belum?" bisik salah satu siswa yang berada di koridor.

"Apa?" tanya temannya penasaran.

"Kanaya katanya berantem lagi, gila nggak sih? Baru aja berubah udah buat onar lagi, sampe buat Agha masuk rumah sakit," kata siswa itu sangat heboh.

Begitulah kira-kira gosipan di pagi hari ini. Kanaya hanya bisa menahan emosinya seraya terus berjalan lurus menuju kelas. Rasanya ingin membalas satu-persatu cibiran itu, namun Kanaya sadar jika dia sedang berada di tahap perbaikan diri. Jadi, mau tak mau dia harus menahannya.

Tiba-tiba ada seorang wanita pendek menabrak bahu Kanaya dengan sengaja, membuat Kanaya berhenti melangkah sembari melirik tajam.

"Upss! Sorry, gue nggak sengaja." Pekik Lula sedikit meledek.

Kanaya mendengus kasar. "Mau lo apa sih?!"

"Mau gue?" Ulang Lula menunjuk dirinya. "Hm, mau gue sih. Lo jangan berharap bisa balikan sama Agha! Lo nggak pantes." Kata Lula sambil tersenyum miring.

"Dan lo juga. Jangan terlalu berharap bisa dapetin Aga!" Balas Kanaya. "Dia nggak mungkin suka sama cewe modelan gatel kayak lo!" Tungkasnya sebelum pergi meninggalkan Lula dengan perasaan kesal.

Lula melotot lebar-lebar. "Ih! Liat aja ya! Agha pasti bakalan pacaran sama gue!" Kata Lula aga berteriak.

•͈ᴗ•͈

Karena berita tentang perkelahian Kanaya sudah sampai ke kepala sekolah. Kini dia harus harus menghadap menemui kepala sekolah di ruangannya.

Terlihat Kanaya menunduk menatap lantai. "Maaf pak, saya memang salah." Pekik Kanaya bersalah.

Pak Ridwan menghembuskan nafas panjang. "Bapak cuman mau nanya satu hal aja sama kamu."

"Iya pak,"

"Sebenernya Agha bisa sampe masuk rumah sakit itu kenapa? Kata anak osis kamu ulahnya."

Kanaya menghela nafas berat. Dia tahu siapa yang sudah melaporkan pada Pak Ridwan. Ya, pastinya si Lula. "Mungkin memang saya penyebabnya."

"Iya karena apa?"

"Saya juga kurang tau pak,"

"Loh kok begitu?"

Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang