meet

514 62 4
                                    

Di mobil askar masih memikirkan cowo manis yang tadi berbicara dengannya.
Sangat manis, lucu ketika marah, dan...cantik.
Askar terus menerus memikirkan viko.

.
.
.
.
.
.

"Pa, boleh ga viko keluar bentar? Soalnya ada yang mau viko beli" tanyanya kepada sang papa yang sedang duduk di meja makan.

"Kamu ga mau nyuruh orang suruhan papa aja buat beli boy?" Usul Dome.

"Tidak pa aku pengen beli sendiri soalnya, sekalian jalan sore hehe" kata viko yang mecoba meyakinkan papanya.

"Oke hati hati sayang" Dome

"Baik pa bye"  viko bergegas menuju bagasi.

Perjalanan sore ini terasa sangat sejuk dan menyenangkan.
Tapi tidak bertahan lama setelah viko melihat mobil askar yang dia sebut si cowo rese.
Askar sedang melihat pemandangan sawah yang menurutnya indah sambil bersender di mobilnya.
Melihat itu viko pun langsung menghampirinya.

Setelah dirasa semakin dekat, netralnya viko melihat bagian belakang mobil askar masih benyok dan belum di perbaiki.
Lantas dia kasih uang sebanyak itu untuk apa kalau mobilnya masih rusak. Pikirnya.......

Viko memberhentikan mobilnya dan turun kemobil, sebelumnya dia tak lupa memakai masker Karna cuaca yang cukup dingin, takut dirinya akan sakit lalu merepotkan sang papa.

" Heh cowo rese, mobil lu Napa belum di betulin juga hah?" Tanya viko dengan suara yang kesal.

Askar yang tak asing dengan suara itu segera menoleh kebelakang. Dan dilihatnya cowo manis itu sedang berdiri dibelakangnya.

"Apa sih? Lu juga belum transfer duitnya ke rekening gua" jawab askar dengan sedikit nyolot sengaja untuk membuat viko kesal.

"Heh gua itu bukan orang susah yah, gua udah transfer duitnya ke rekening lu" jawab viko lebih nyolot.

"Masa sih ko belum masuk ke gua" katanya sambil mengedipkan mata yang satunya.

Viko yang kesal pun langsung membuang ponselnya ke arah askar untuk membuktikan bahawa dia sudah mentransfernya.
Tak apa orang kaya bebas mau lakuin apapun hhe.

Askar mengembalikan ponsel milik viko dan akan membetulkan mobilnya di bengkel langgananya.
Askar tidak memperdulikan viko yang sudah memasang wajah ingin membunuhnya.
Saat askar ingin melangkah memasuki mobil, dengan cepat viko menarik tubuh askar hingga tersentak kebelakang.
Tanpa sengaja bibir nya dengan bibir askar menyatu seperti orang yang sedang berciuman.

Askar sih biasa saja Toh dia juga tidak rugi kalau berciuman dengan cowo manis seperti viko itu.
Tapi kalau viko dia kaget dan hanya diam tak berkutik tak bisa melakukan apapun. Mematung seperti patung bernyawa.
Ciuman itu berlangsung selama 30 detik, cuma menempel tidak lebih.

Viko yang tersadar pun langsung menarik bibirnya yang menempel di bibir askar dengan cepat.
Dan tanpa basa basi dia langsung berlari ke mobilnya dan menyalakan mesin tersebut untuk menjauh dari tempat itu.
Askar cuma diam memperhatikan mobil viko yang kian menjauh dengan seulas senyuman di bibirnya.

"Lu ga akan bisa lepas dari gua my bunny".  Gumam dalam hatinya sambil memperlihatkan sengringai psikopat nya.

Askar pun langsung ikut meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumah.

.

.

Sampai nya dirumah, viko langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci kamar itu dari dalam.

Deg deg deg

"Ko gua jadi deg deg an ya, dan tadi bibir gua sama bibir dia....."

Tok

dear ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang