next 12

316 48 0
                                    

Dome mendorong kursi roda
Yang di duduki Viko
Membawanya untuk ke ruang tamu,
Viko sudah diberitahu fast kalau
Askar akan tinggal di rumah mereka.
Setelah sampai di ruang tamu,
Mata viko langsung tertuju pada
Calon suaminya itu.




Askar menoleh dan menatap Viko
Dengan senyuman dibibirnya.
Viko sudah sampai di samping
Kiri askar dan Dome membantu
Anaknya untuk duduk di sofa.
Tepat di depan mereka ada fast
Yang sudah tak sabar ingin
Mengintrogasi keduanya.
Dome mendudukan dirinya
Di samping suaminya itu.





"Yang pertama Dady mau tanya
Sama kamu askar,
Apa kamu mencintai Viko?"
Tanyanya dengan tangan yang
Bersedikap di dadanya.




Deg  deg  deg



"Anjir ko gua deg deg an gini ya
Dideket nya Viko, apalagi
Sekarang di depan gua ada
Calon mertua gua lagi, gua kudu
Jangan asal ngomong.
Tau sendiri Dady nya Viko kalo
Marah kaya apa"  kata askar dalam hatinya.





Askar menghembuskan nafasnya
Sembari mengatur nafasnya
Agar sedikit rilex.





"Saya askar amdan sangat
Mencintai putra Dady fast yaitu
Viko aldra dengan sepenuh hati"
Jawab askar dengan penuh penekanan dan lantang.





Viko tersenyum malu, memang
Dia belum mencintai calon
Suaminya ini tapi dia akan
Berusaha untuk mencintainya
Dengan tulus.
Dome dan fast lega mendengar
Pengakuan dari calon menantunya itu.
Dome menatap putranya
Viko pun membalas tatapan sang papa yang sudah melahirkan
Dan merawatnya dengan
Jiwa dan raganya.
Sekarang giliran Dome yang
Bertanya pada anak bungsunya itu.





"Viko sayang apa kau juga
Mencintai askar yang akan menjadi
Suami sehidup semati mu
Ini nak?"  Kata Dome




"Aku memang belum mencintainya,
Tapi aku akan berusaha
Untuk mencintainya sepenuh
Hatiku, dan kita akan merawat
Anak ini bersama sama"
Kata Viko sambil menatap askar.





Askar yang sudah diperintahkan
Oleh Dome untuk berpura pura
Kaget saat mendengar kata kata
Viko itupun segera melakukan
Aksinya.
Askar yang awalnya tersenyum
Kini menatap heran kepada Viko.





"Tunggu, apa kau hamil? Sejak kapan,
Tapi bagaimana bisa kau kan
Seorang pria?"  Tanya askar
Dengan raut wajah yang sok
Tidak tau apa apa.
Untung saja Viko tidak curiga
Dengan rencana Dome dan askar.
Viko tersenyum sambil menatap
Askar di depannya.
Viko mengelus perut yang belum
Membuncit itu,





"Tuhan memberiku Keistimewaan hingga aku bisa Hamil seperti sekarang, dan sekarang diperutku
Ada baby, baby kita askar"
Askar memeluk tubuh Viko
Dan Viko pun membalas pelukan
Itu dengan senang hati.
Askar melepas pelukannya





"Makasih sayang"  kata askar
Viko tersenyum, Dome menyuruh
Askar untuk mengantar Viko
Kembali ke kamarnya karena
Mengingat perut Viko yang masih
Sering sakit.
Dome pun menyuruh askar untuk
Tidur bersama dikamar Viko.

.
.
.
.
.
.
.

Setelah sampai dikamar askar
Membantu Viko untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur.


Askar duduk di samping Viko.
Askar melirik perut Viko dan
Mengusapnya lembut.




"Berapa usia kandungannya?" Kata askar





"Baru 1 minggu"  jawab Viko sembari tersenyum




"Katanya sering sakit? Kau harus
Banyak istirahat agar tidak sakit,
Mungkin baby nya lelah.
Emm sayang apa kau mau makan
Sesuatu, biar aku ambilkan"
Kata askar dengan menatap
Wajah Viko yang sedikit pucat.





"Iya memang sering sakit
Tapi ini engga ko, aku tidak ingin
Makan baby tidak lapar,
Sepertinya Baby ingin di peluk sama
Dadynya" kata Viko
Askar tersenyum dan mereka
Pun berpelukan.







Bersambung.





dear ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang