Sudah berbulan bulan askar menjalani terapi pada kakinya di rumah sakit pilihan Dome , tapi kakinya itu belum saja sembuh.
Peningkatan pada kakinya juga hanya sedikit , dan itu tentu saja membuat askar sangat terpurukDia menjadi pendiam , suka menyendiri , merasa dirinya itu tidak berguna untuk Viko.
Viko merasa kejadian yang menimpa askar itu akibat ulahnya. Berkali kali sky , Najwa , dan fast memberitahu Viko Karna itu bukan kesalahannyaTapi yang namanya Viko itu akan terus terngiang mengingat kejadian yang menerutnya bisa membuat orang sakit hati atau yang lainnya.
Askar bahkan sudah beberapa bulan ini jarang mengobrol dengan Viko , ya walaupun hanya sebatas menanyakan perutnya yang sudah merasakan kontraksi dari kemarin malam.
Ya , kandungan Viko sudah mencapai usia 9 bulan dan hanya menunggu 1 minggu lagi mereka bisa menggendong bayi ituSeperti siang ini dikamar mereka , askar tidak melakukan obrolan kecil pada Viko yang selalu berceloteh hal random padanya.
Viko sudah berusaha membuat askar yakin kalau dirinya pasti akan sembuh. Ini hanya soal waktu saja , tapi apa yang Viko dapat ? Dia sering kali dibentak askarDome , fast , sky , Najwa dan keluarga lainnya tau soal itu. Tapi mereka memilih untuk diam Karna tidak mau di pandang selalu mengurusi urusan rumah tangga anaknya
"Phi , phi mau makan?"
".........."
"Em phi ga kerasa ya kalau kita sebentar lagi bisa melihat baby"
"......."
Posisi mereka sekarang berjauhan , askar tidak mau berdekatan dengan Viko. Dia tidak ingin membuat istrinya itu terbebani dengan dirinya yang mungkin lumpuh.
"Phi..."
Askar menoleh menatap Viko yang kini sedang tersenyum menatapnya balik.
Senyumannya sungguh manis , membuat hati siapapun menjadi teduh. Askar sangat menyesal karna tidak bisa menjaga Viko dengan baikAir mata mulai mengalir di pipi askar , rasanya jahat sekali melihat perlakuan dirinya terhadap Viko.
Padahal Viko selama ini telah setia mengurusnya dengan baik , dengan keadaan yang tengah hamil besar Viko tetap masih mau mengurus dirinya yang tak berguna ituViko menggeser dirinya agar lebih dekat dengan askar , menghapus air matanya yang mengalir deras dipipi sang terkasih.
"Kenapa nangis phi , hm?" Viko tersenyum mengusap lembut pipi tirus askar.
"V-viko hiks aku Mminta maaf, aku banyak salah sama kamu. Aku udah jahat sama kamu....aku-"
"Hustt sudah phi. Phi ga salah"
"Hiks"
Viko memeluk suaminya , mengusap punggung nya mencoba memberikannya ketenangan.
"Maafkan aku sayang hiks , aku banyak salah sama kamu"
"Sudahlah phi , ini semua hanya Karna waktu. Percayalah phi kamu pasti sembuh"
Askar melepaskan pelukan mereka , menangkup wajah indah istri tersayang nya
"Awhh" senyum Viko memudar Karna merasakan kontraksi itu kembali
"Sayang kamu kenapa?" Tanya askar panik
"Ssshhh pe-perutku sakit s-sekali"
Askar mengambil benda pipih nya , mencoba menghubungi siapa saja yang bisa dapat ia hubungi.
Tapi sayang sudah berkali kali dia menghubungi fast , Dome dan lainnya tapi tidak juga di angkat" Sayang sebentar ya ".
Askar terus menerus berusaha menghubungi Dome tapi dari tadi tidak di angkat sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
dear ✓
Sonstigeshalo ges ini ceritaku yang pertama semoga klean suka. kalo misalkan ada yang kurang bagus, tinggal kasih saran oke. makasih phi cans and gans.