next 20

187 36 0
                                    

Setelah menghubungi Nan,
Dia menyandarkan kepalanya
di dinding ranjang kasur sembari
Mengusap perut perut buncitnya.
Senyumnya manis, meneduhkan hati
Jika seseorang melihatnya.
Gigi kelincinya, mata cantiknya
Itu semakin terpancar indah.

Pandangan yang tadinya lurus,
Kini tertuju pada perutnya.


"Nak, kamu lagi apa di dalam
Perut papi? Oh ya sayang,
Kamu kangen tidak sama papamu"


Sedang asyik dengan anaknya,
Tiba tiba pintu kamarnya diketuk
Dari luar.
"Siapa?" Tanya Viko


"Ini phi sky nong, phi boleh
Masuk tidak?"


"Oh boleh phi masuk aja ga dikunci kok"


Ceklekk


Terbukalah pintu besar itu.
Sky langsung menghampiri adiknya
Dia mendudukan dirinya di
Samping Viko.
Dia meluruskan kakinya.

"Ada apa phi, tumben?" Ucap Viko

"Sini duduk, phi pengen peluk kamu"
Ucap Viko dengan menepuk
Kasur di antara kedua pahanya.
Viko pun menurut,
Dia mendudukan dirinya di tengah tengah paha phinya.
Sedikit heran tapi tak apalah
Toh sky juga kakak kandungnya.


Setelah Viko duduk di antara kedua pahanya, tangannya ia lingkarkan
Untuk memeluk perut buncit
Adiknya.
Viko menyandarkan kepalanya
Di dada phinya sembari
Memejamkan mata.


"Humm kamu wangi sekali,
Badanmu juga semakin gembul
Pasti ponakan phi sehat kan
Di dalam sini?" Ucap sky.


"Aku sehat ko paman"
Jawab Viko dengan suaranya
Yang dimiripkan seperti anak kecil.
Hehe lucu sekali.


"Hahaha, Viko, kamu udah minum
Susunya belum?" Tanya sky dengan
Posisi yang sama.


"Emm belum, nanti sebentar lagi
Aku minum susunya"
Jawab Viko dengan mata
Yang masih ia pejamkan.

"Phii"

Viko membuka matanya, kepalanya
Masih dia sandarkan di dada sky.
Matanya menatap ke atas,
Memperhatikan langit langit kamarnya.


"Hm kenapa vik?"


"Aku kangen askar phi"


"Kamu yang sabar yah, sebentar lagi
Pasti dia pulang kesini".
Ucap sky,
Dia sedikit mempererat pelukannya.
Viko mengangguk, dia kembali
Memejamkan matanya,
Rasanya mengantuk.
Tentu saja sekarang sudah pukul
23.30.


Tak lama kemudian sky mendengar
Dengkuran kecil.
Dia melirik Viko dan benar saja
dengkuran itu milik adiknya.
Huft ternyata dia sudah tidur rupanya.


Sky tersenyum lebar, dia kecupi
Kepala Viko dan kedua tangannya
Bergerak untuk mengelus
Perut adiknya.
Dirinya segera turun dari ranjang,
Kedua tangannya menopang
Tubuh berat adiknya agar
Tidak membentur kasur.
Dia baringkan pelan tubuh itu
Dan membenarkan selimut
Untuk menutupi tubuh Viko.


Setelah selesai dia kembali
Mencium kening adiknya,
Mengusak rambutnya pelan.
Tak mau berlama lama dia segera
Beranjak keluar dari kamar adiknya.
Setelah menutup pintu kamar itu,
Tak sengaja dia berpapasan
Dengan sang papi yang kebetulan
Akan mengecek Viko apakah
Dia sudah tidur atau belum.


"Em papi mau ke kamar Viko?"
Tanya sky

"Iya sayang, kamu ngapain disini?"


"Papi Viko sudah tidur,
Tadi aku sedikit mengajaknya bicara
Agar tidak bosan. Tapi saat
Aku sedang mengobrol dengannya,
Tiba tiba dia tidur di dadaku"


"Apa dia sudah meminum susunya?"


"Belum pi, tadi aku mau membangunkannya tapi tidak jadi,
Sepertinya dia sudah sangat
Mengantuk"

"Apa papi mau ketemu Viko?"
Lanjutnya


"Ah tidak jadi nanti dia bangun,
Yasudah besok pagi dia harus
Meminum susunya"


Sky mengangguk, Dome melangkah
Untuk meninggalkan kamar Viko
Dan menuju kamarnya,
Dan diikuti oleh sky yang juga
Menuju ke kamarnya sendiri.





Setelah Dome sampai dikamar,
Dia merebahkan dirinya di kasur
Tepat di samping suaminya
Yang tertidur.
Saat dia akan membenarkan selimut
Fast terbangun dan memeluk
Istrinya dari samping.


"Kau dari mana sayang?"
Tanya fast

"Aku tadi habis mengecek Viko,
Dan disana ada sky dia bilang
Viko sudah tidur, jadi aku tidak
Jadi mengeceknya"


"Apa Najwa sudah pulang?"


"Tidak tau, sepertinya belum.
Paling sebentar lagi dia pulang"


Dome membenarkan dirinya
Dan menghadap fast, dia segera
Memejamkan matanya Karna
Sudah sangat mengantuk.
Fast mencium kening istrinya
Dan segera menyusul istrinya
Untuk tidur.





Bersambung.

dear ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang