(5) Honey Moon 4

2.8K 267 19
                                    

"Shoyou, kau liat lipbalmku gak?"

"Hah? Aku gak liat."

"Duh kemana ya."

(Name) mengecek tempat make up sampai meja, tapi tetap tidak ketemu.

"Ketemu gak?"

"Enggak," ucapnya lesu.

"Terakhir kau taruh mana?"

"Gak tau," keluhnya, "Padahal masih baru, mahal pula harganya. Aaaaa."

"Kebiasaan," tutur Hinata yang masih melihati (Name).

Tangan wanita itu terulur padanya, "Shoyou-kun, punya lipbalm?"

Hinata menggeleng membuat (Name) berdecak.

"Eh punya deh," tukas Hinata dengan cepat.

"Minta dong."

Hinata menarik tangan (Name) yang terulur. Menahan kepalanya hingga wanita itu terkejut bukan main.

Cupp

Dengan agresif Hinata mencium bibir (Name) hingga wanita itu hanya dapat terpaku diam. Tak lama pria itu menyudahinya dengan terkekeh pelan.

Wanita itu masih terdiam.

"Udah lembab kan bibirnya?" tanyanya masih terkekeh.

Hinata semakin gemas ketika (Name) hanya diam saja sambil memandangnya.

"Kurang?"

Baru saja Hinata ingin meraih wajahnya, (Name) langsung menangkis tangan suaminya.

"Cukup. Ini basah, bukan lembab."

Hinata tertawa memperlihatkam deretan gigi putihnya, matanya seakan hilang membentuk garis lurus.

"Lipbalmmu kurang efektif," kata (Name).

"Masa?" godanya.

"Harusnya tidak perlu menggunakan lidahmu berkali-kali. Cukup sekali aja," ucap (Name).

Sungguh, entah apa yang salah dengan perkataan istrinya, tapi pria itu terkejut. Kenapa jadi Hinata yang deg-deg an sekarang?

"Sial," desisnya.

"Mendengarmu berkata seperti itu, rasanya aku ingin membuatnya lebih basah dari itu," lanjutnya sembari tersenyum kecil.

"Benarkah? Hanya bibir atas saja kah? Yang bawah tidak?"

Sontak Hinata terbelalak. Dia sampai meneguk salivanya. (Name) menyunggingkan senyum jahilnya.

Gatcha!! (Name) berhasil membuat suaminya salah tingkah.

"Kau memancingku?" tantang Hinata.

Kini nyali (Name) sedikit menciut melihat tatapan Hinata yang seakan berubah.

"Hmm, tidak. Kan maksudku, bibir atas dan bibir bawah," jelas (Name) menunjuk mulutnya.

"Baby. I know what you mean," ucap Hinata.

"Memangnya apa?" tukas (Name) lantang.

Demi Tuhan, nyali (Name) sudah hilang melihat Hinata yang semakin mendekatkan wajahnya. Bodohnya (Name) sudah bermain api.

"Istriku ini ternyata mengerti hal-hal kotor juga ya. Aku tidak menyangkanya."

"A-apa?"

"Kukira kau innocent."

"Stop!"

(Name) menahan dada Hinata untuk mendekatinya.

Grepp

Sial, tangan Hinata meraih pinggangnya.

"Kau mau kubuat basah sekarang, hmm?"

Lidah (Name) kelu. Kali ini dia yang menelan salivanya dengan susah payah.

It will be a long day, batin (Name).

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? |  Hinata Shouyou X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang