(26) Berkunjung

1.2K 148 3
                                    

Maruto, Haruto, Yuka dan Naomi bermain di kamar si kembar. Sedangkan orang tua mereka sedang mengobrol santai di ruang tamu, suara tertawa mereka saja dapat terdengar hingga kamar si kembar. Si kembar sekarang berumur lima tahun, Yuka dan Naomi berumur dua tahun.

"Yuka, kau itu berat, jangan duduk di punggung Kakak!" pinta Maruto yang sedang asik tiduran di lantai bermain mobil-mobilannya.

Yuka tertawa melihat Maruto kesakitan, anak itu hanya ingin bercanda dengan Kakaknya. Haruto yang tadi asik mendampingi Naomi bermain, langsung berdiri dan mengangkat Yuka dari punggung Maruto.

"Yuka," panggilnya lembut.

Yuka menatap Haruto, "Gak boleh gitu," lanjutnya.

"Kak Haru mukul aku," kata Yuka menunjuk Maruto.

Haruto tertawa kecil sembari memegang Yuka. Terkadang Yuka pun masih sulit membedakan kedua kakaknya itu. Dan tak jarang dia salah memanggil kedua kakaknya itu.

"Itu Kak Maru, ini Kak Haru," ucap Haruto mensejajarkan wajahnya dengan Yuka.

Yuka mengerjapkan matanya beberapa kali, "Pantas aja aku dipukul."

Maruto menoleh dengan tatapan kesal, "Lagian siapa suruh tiba-tiba duduk di punggung? Kakak kan gak bisa napas."

Yuka membuang wajahnya dari Maruto dan menatap Haruto.

"Aku kira tadi Kak Haru," ucapnya yang terlihat gemas di mata Haruto.

"Hahaha, bukan. Kau main sama Naomi aja ya sini," ucap Haruto membawa Yuka kedekat Naomi.

"Sini Yuka," seru Naomi.

Naomi sedari tadi bermain masak-masakan dengan Haruto. Seperti anak-anak seusia mereka yang memiliki fantasi tak terbatas, ketiganya pun membuka sebuah restaurant.

***

"Kak, mau ke kamar mandi," ucap Naomi menarik-narik baju anak cowok itu.

"Kak siapa?" tanya Maruto pada Naomi yang sepertinya dia tidak bisa membedakan si kembar.

"Kakak hmm, Haru?"

Maruto tertawa, "Salah!"

"Kak Maru, temenin Naomi ke kamar mandi," pinta Naomi lagi.

"Iya iya, sini," ucapnya tersenyum dan menggandeng tangan Naomi ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi, Maruto memalingkan wajahnya ketika membantu melepaskan celana Naomi. Anak cowok itu tahu sopan santun yang harus dijaga. Setelah dari kamar mandi Naomi menghampiri ibunya yang ada di ruang tamu.

"Mama," ucap Naomi.

"Kenapa, sayang?"

"Lapar."

"Lapar? Yaudah yuk makan," ujar (Name) berdiri.

Maruto menghampiri ibunya, "Mama, Yuka tidur."

"Tidur?"

"Lagi sama Haru, dia tidur."

"Yaudah Mama pindahin Yuka dulu ya."

Maruto mengangguk.

"Maru sama Haru mau makan juga gak?" tawar (Name).

"Mau, Tante," jawab Maruto mengikuti (Name) dan Naomi ke dapur.

***

"Oy, Hinata, kau gak mau makan juga?"

"Kau?"

"Malah balik nanya," tukas Atsumu.

Hinata tertawa, "Yuk makan."

"Berharap ada Osamu datang bawa onigirinya," ujar Atsumu menghela napas.

"Hahaha. Dia sibuk."

"Pemilik toko memang sibuk," gumam Atsumu.

"Ayo bangun, keburu dihabisin anak-anak makanannya," tukas Hinata bercanda.

"Hai hai," gumamnya berdiri.

***

See you next chapter!
#

skrind🦊

Become His Wife? |  Hinata Shouyou X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang