Become His Wife? | Hinata Shouyou X Reader

(13) Lunas

(Name) hanya dapat mematung terdiam di sofa. Begitu terkejut melihat dua kue pie blueberry di hadapannya.

"Gak usah terkejut begitu. Aku tau aku suami yang baik, kan?" goda Hinata mengacak rambut hitam (Name).

(Name) menahan tangan Hinata.

"Ini kebanyakan," tuturnya.

Wanita itu membayangkan mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk pie.

"Katamu kue itu bisa membuatmu senang kan? Makanya aku beli dua. Supaya kau senang terus saat aku gak ada di rumah," tutur pria itu tersenyum lebar.

Antara kesal karena mengeluarkan uang yang besar hanya untuk pie atau senang karena Hinata perhatian padanya. Entahlah. Rasanya amarah (Name) terpendam ketika mendengar hal tadi.

"Kau ini," gumam (Name) kemudian tersenyum kecil.

"Hutangku lunas ya," sambung pria itu.

(Name) tersenyum, "Arigatou."

Hinata membalas senyumannya.

"Ya ampun gemasnya."

Hinata menangkup wajah (Name) dan memainkannya layaknya squisy.

"Sakit," keluhnya.

Tiba-tiba Hinata berhenti. Wajah pria itu nampak berubah serius.

"Gomen," ucapnya. "Kau pasti kesepian di rumah."

(Name) tersenyum sembari melepas tangan Hinata dari wajahnya.

"Gak apa."

"Kalau begitu. Yuk!"

Tiba-tiba saja Hinata menarik tangan (Name). Dia kebingungan.

"Ke mana?"

"Melakukan misi."

"Hah?"

"Misi agar kau tidak kesepian lagi di rumah."

Setelah mendengarnya, (Name) langsung mengerti apa yang di maksud Hinata.

"Yakin? Kau gak kelelahan sehabis latihan hari ini?" tanya (Name) sedikit menggodanya.

Mata Hinata berkilat tajam, "Hei, kau tau kan aku adalah monster."

"Itu di lapangan."

"Di ranjang juga," tukas Hinata cepat.

"Ah masa sih?"

"Mau bukti?"

Nampaknya (Name) sengaja memancingnya. (Name) tersenyum miring, membuat Hinata ikut tersenyum miring juga. Perlahan (Name) mendekatkan tubuhnya dan berbisik.

"Mandi dulu sana. Aku tunggu di kamar."

Binggo!

Hinata mendengus.

Sial dia menggodaku, batinnya.

Seperti tidak mau kalah, dia juga membalasnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu istirahat," bisiknya.

Tanpa diduga, Hinata meremas bokong (Name) sebelum dia pergi. Tentu saja (Name) terbelalak.

"Aww, nakal!" dengusnya tersenyum.

***

See you next chapter!
#skrind🦊