Riuh nya kota Bandung menghiasi pagi hari, bukan embun yang menemani tapi malah asap-asap knalpot yang mencemari dan menimbulkan polusi. Tepat pada hari Selasa ini, gadis berparas cantik dengan seragam SMA itu menyusuri trotoar. Untuk menghemat uang bulanannya, ia terpaksa untuk selalu berjalan kaki saat hendak pergi menimba ilmu. Benar, ia terlahir dari keluarga sederhana, dengan penghasilan seadanya.
Gadis cantik itu bernama Caramella Aderin, anak satu-satunya dari Puspa dan Rio. Demi menghidupi Caramel Puspa rela menjadi TKW atau Tenaga Kerja Wanita di Turki, dan hanya pulang 2 tahun sekali. Sedangkan ayahnya entah kemana, ada yang menyebutkan ia telah meninggal dunia, tapi ada yang menyebutkan Rio masih ada dan tukang sabung ayam.
Hidup tanpa kasih sayang yang cukup dan dididik mandiri sebelum waktunya itu memang berat, apalagi keluarga-keluarga Caramel jauh darinya menjadikan ia sangat pribadi yang mandiri. Di rumah kecilnya pun ia sendiri tanpa ada siapa-siapa yang menemani.
Caramel terus melangkah dengan kaki mungil nya, berusaha menutup penat nya dengan tebaran senyuman.
Sampai setibanya ia akan melewati zebra cross, tiba-tiba...BRAKK!
PRANG!
"Ashh, sakit."
Dari sebrang banyak warga yang menghampiri Caramel, mereka membangunkan motor yang menabraknya barusan dan membantu agar si penabrak bisa berdiri dan duduk di pinggir jalan.
"Adek? gapapa kann. sini ibu bantu obati," ucap nya pada Caramel.
"Gapapa Bu, saya harus segera pergi sekolah sebelum gerbang ketutup," jawab Caramel sopan.
"Tapi itu obati dulu Dek, nanti infeksi."
"Gapapa Bu, ini luka kecil."
Caramel berdiri di bantu si Ibu. Saat hendak pergi, ia di panggil oleh Bapak-bapak yang membantu pria yang menabrak nya. Seketika Caramel terkaget saat mengetahui siapa yang barusan menabrak nya.
"Si sujang mau kasih tumpangan sebagai permintaan maaf," ucap si Bapak.
Caramel hanya bisa terpaku. Pria itu berdiri dan menyalami tangan si Bapak kemudian ia menyalakan motornya dan menghampiri Caramel yang berdiri di bantu si Ibu.
"Hati-hati ya Nak, kalian masih SMA. Takut ada polisi di depan," ucap si ibu yang langsung di angguki oleh si Pria.
Caramel pun naik ke motor itu dan langsung pergi melaju cepat. Selama perjalanan, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir si Pria. Caramel pun terdiam karena ia tau siapa pria itu. Sampai mereka berhenti di pertigaan yang hampir memasuki gerbang sekolah nya.
"Turun," ucap si Pria.
Caramel pun turun, lalu si Pria ikut turun. Caramel mengernyit kenapa ia ikut turun.
"Hay, sorry ya. Gue tadi bener-bener ngga sengaja. Pikiran gue melayang gara-gara ada barang yang gue tinggal di kelas yang harus buru-buru gue amankan," ucap si pria.
Caramel benar-benar melotot mendengar tutur kata yang sangat lembut dari bibirnya. Caramel hanya bisa mengangguk dan tersenyum kikuk.
"Pasti lo kaget kan? sorry, sekali lagi."
"G-gapapa Kak, lagian ini kecelakaan," jawab Caramel tergugup.
Pria itu merogoh koceh tas nya dan mengeluarkan kain hitam untuk menutupi luka yang ada di lututnya. Caramel hanya bisa terpaku dan tidak bisa berkutik sama sekali melihat perlakuan darinya.
"M-makasi Kak,"
"Oke, gue harap lo maafin gue."
"Iya kak gapapa kok."
"Simpen kain itu sebaik mungkin, ayo naik lagi. Gue anter sampe depan sana," ajaknya.
Caramel pun naik dan diturun kan di dekat pos satpam SMA nya. Pria itu masuk sendiri ke parkiran meninggalkan Caramel sendiri.
*✧・゚: *✧・゚:*
halloo welcome back to myy story. udah lama nggak muncul yaa, tapi sekalinya muncul udah versi baru hehehehe.
janlupp vote and komen nya.
tanda tangan
💗.
istri hyunjin
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMEL (Terbit)
Teen FictionALUR CERITA BARU!! (Sebagian part diunpublish karena kepentingan penerbit) Apa jadinya ketika kamu harus menjaga dan bahkan harus menikahi seorang gadis lugu yang sering menjadi bahan bullying di sekolah? Alan adalah anggota geng motor yang sangat p...