11. Setoples choco chips LAGIII??

318 184 115
                                    

"I'm yours forever."

*****

Samudra menunda motornya di parkiran rumah sakit yang sudah sepi. Ia masuk dan menanyakan pada suster yang tengah berjaga di tempat resepsionis Ia menanyakan ruangan yang tengah diinapi oleh Alan dan Abim. Segera setalah sang suster memberi tahu, Samudra segera berlari ke lantai 2 untuk menemui sahabatnya itu.

Sesampainya disana, sebagian lampu lorong mati membuat Samudra merasakan hawa merinding menemaninya. Ia tak berani menengok kebelakang dan jalan lurus kedepan mencari ruangan Anggrek 2. Terus menerus kaki jenjangnya berjalan sampai ia hanya menemukan ruangan Anggrek 1.

Tiba-tiba angin berhembus kencang dari belakang membuat Samudra melotot ketakutan. Dalam hatinya ia tak henti-hentinya membaca doa sembari tangannya berusaha untuk meraih handphone yang berada di sakunya.

"Heee, mau ke Anggrek duaa yyaa?"

Suara berat dan lirih itu terdengar dari belakang. Samudra menutup matanya erat karena merasa tangan orang itu memegang pundaknya.

"Aduh, setan mana yang ngikut gue si. Ampun tan setan gue orangnya baik, kalem ganteng lagi," ucap Samudra masih dengan mata terpejam.

"Sam, ini Bang Arkhan!!"

Samudra seketika melotot ketika suaranya meninggi. Ia segera memutar badannya untuk menghadap yang katanya Bang Arkhan. Senyuman Samudra timbul ketika itu benar-benar Arkhan dan Nita.

"Emang ada setan seganteng ini?"

Arkhan adalah mantan ketua The Aquila yang sudah habis masa jabatannya yang 2 tahun lamanya. Ia memang terlihat jarang berkumpul di markas, tapi ia masih sering berinteraksi dengan Abim maupun anggota lainnya di Instagram atau WhatsApp. Arkhan kini sudah menikah dengan Nita dan mempunyai anak kecil yang cantik bernama Lulu.

"Bang, maap-maap ya. Samudra abis jurit malam jadi kebawa-bawa sampe sini." Samudra menyengir.

"Wih, keren. OSIS kan ya, hebat-hebatttt."

"Heheh, iya dong Bang. Kasian otak gue yang cerdas ini, di sia-siakan."

"Siap si paling cerdas!! udahlah ngobrol muluu. Jadinya lo masuk ngga ni? gue masuk duluann," ucap Arkhan.

"Lahh, Bang. Bareng dong, gue gak tau ruangan Anggrek 2 dimana."

"Ituu Anggrek 2. Mata lo buta atau rabun Sam, itu plang nya gede loh. masa nggak liat," ketus Arkhan.

Arkhan benar, disebelah ruangan Anggrek 1, ia melihat ada ruangan  dengan plang yang lumayan cukup besar daripada plang lain. ANGGREK 2 dan MELATI 1, dua ruangan itu memiliki plang yang lumayan.
Samudra menyadari mungkin gara-gara ia tengah ketakutan membuat ia parnoan. Samudra pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia pun membuntuti Arkhan dibelakang sampai masuk keruangan.

Baru saja masuk, indra penciuman mereka disambut dengan bau obat-obatan yang menyengat dan sangat menganggu. Ditambah lagi sampah makanan yang berserakan membuat Samudra melotot begitupun Nita--- istri Arkhan.

Alan hanya menatap kedatangan mereka dan langsung menepuk-nepuk tangan Aksa yang tertidur di samping brankar nya. Mata Aksa yang semula terpejam pulas kini ia membukanya perlahan. Aksa menatap Alan.

"Lo butuh sesuatu? lo mau berak?"

"Lo aja yang berak."

"Anjir Alan ngomong 4 kata bro!!"

"Bacot, tuh lihat"

Alan menunjuk Arkhan. Mata Aksa mengikuti arah tunjuk Alan sampai ia melihat Arkhan, dan istrinya yang tengah tersenyum. Aksa melotot dan segera membereskan brangkar Alan, dan menyelimuti Alan lalu ia membawa sapu dan membersihkan sampah yang berserakan.

CARAMEL  (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang