Cahaya matahari masuk ke celah-celah gorden membuat gadis cantik yang tak lain dan tak bukan bernama Caramel itu terbangun. Ia mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk. Lalu ia bangun dan langsung mengambil wudhu dan melaksanakan sholat. Setelah sholat, ia menyetrika baju pramukanya dan membereskan buku yang berserakan.
Setelah beres semuanya ia pun membersihkan dirinya dan berangkat ke sekolah pagi-pagi. Mengingat bahwa hari Jum'at ini sering diadakan Jum'at bersih atau jum'at berkah. Jum'at berkah ini adalah program yang dibuat oleh OSIS dari bidang ketaqwaan. Program ini berisi sholat Dhuha dan tadarus atau membaca Al-Quran bersama-sama.
°°°°
Sesampainya di sekolah, Caramel dikejutkan dengan gundukan kayu dan bendera pramuka yang dikibarkan. Biasanya, kalau seperti ini pasti akan ada acara perkemahan atau tidak acara pramuka yang lainnya.
Caramel pun lanjut berjalan sampai kelasnya. Baru saja duduk, kepalanya tiba-tiba dipukul oleh buku tebal dari belakang, ia sudah tau menau siapa yang melakukan ini. Dan kali ini Caramel diam lagi.
"Halo cupu!! Beliin gue bubur dong. Laper nih!" perintah nya sembari melempar uang koin.
"I-ini kurang 2000 Jes," ucap Caramel pelan.
"YA LO TALANGIN BEGO! bego kok dipiara. GA PAKE LAMA YA ANJING!"
Jessika berteriak dan memukul kepala Caramel lagi sampai Caramel mengangguk untuk menambah uang yang kurang itu. Segera, ia pergi ke kantin dan membeli bubur yang diinginkan oleh Jessika.
Di kantin ia bertemu dengan Samudra, Abim dan anggota inti The Aquila yang sedang bercanda ria, mungkin?
Caramel disini hanya untuk membeli bubur lepas itu pergi dan tak mau berlama-lama karena ia takut dengan Abim. Tapi, telinga tajam Caramel mendengar samar percakapan mereka."Lo yakin bakal datang kesana Bim? hari ini ada kemah dan jurit malam. Kalo lo ngilang, gue ijin ke Pa Gani gimana?" tanya Samudra.
"Itu sih urusan lo, yang penting gue udah ijin ke lo," jawab Abim enteng.
"Otak lo di pake ya bangsat! mentang-mentang gue anggota OSIS dan lo keenakan minta ijin buat tawuran, hellowww ga level!"
"Jangan keras keras tolol!"
"Tapi Bim, Samudra ada benernya. Kalo kita pergi gitu aja dengan alasan yang nggak akurat. Kita bakal ketauan, lo mau di skors lagi dan diem dirumah terus diperintah-perintah sama ibu lo?!" celetuk Gerry.
"Ya masalahnya, kalo kita nggak kesana. Nanti reputasi The Aquila hancur, anying. Lo inget kata Bang Arkhan pas dia turun jabatan karena masa jabatannya abis? dia pernah bilang gimana pun dan kapan pun tolong jangan membuat Aquila malu!" sela Aksa.
Abim mengangguk setuju. Ia suka dengan Aksa yang seperti ini. Aksa memang sering bercanda, tapi jika sudah serius. Serius nya tak main-main.
"Apa sepenting itu ya The Aquila buat kalian?" tanya Samudra.
"Aquila itu bukan sekedar geng motor biasa. Aquila itu rumah buat gue Sam, saat gue cape gue bakal pulang ke markas dan ceritain semua ke kalian. Rumah utama gue udah hancur, sisa kalian yang selalu ada buat gue. Karena Aquila, gue bisa ngerasain arti hangat yang sebenernya." Arga ikut berucap.
Aksa merangkul Arga dan menepuk pundaknya. "Sam, Aquila itu penting buat kita. Kalo bukan The Aquila gue gaakan tau banyak orang yang kehilangan rumah dan mencari tempat pelarian,"
Samudra terlihat menghela nafas panjang dan setelah itu iya mengangguk.
"Oke, gue bakal usahain. 𝘉𝘢𝘺 𝘵𝘩𝘦 𝘸𝘢𝘺, semangat menjalani hidup kawannn! gue pergi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMEL (Terbit)
Teen FictionALUR CERITA BARU!! (Sebagian part diunpublish karena kepentingan penerbit) Apa jadinya ketika kamu harus menjaga dan bahkan harus menikahi seorang gadis lugu yang sering menjadi bahan bullying di sekolah? Alan adalah anggota geng motor yang sangat p...