1. hari sial?

732 273 396
                                    

Caramel kini terbangun. Jam menunjukkan pukul setengah 3 pagi. Ia beranjak dari tidurnya dan pergi ke ke kamar mandi untuk wudhu dan melaksanakan sholat sepertiga malam. Setelah sholat, Caramel pergi ke dapur untuk menanak nasi dan memasak untuk bekalnya. Sambil membawa buku ia menggoreng tempe dan tahu.

Setelah beres semuanya, Caramel duduk di sofa dan menanti Adzan subuh berkumandang. Ia duduk sambil menghafal materi yang akan di ujiankan hari ini. Fisika, adalah materi yang sama sekali Caramel tidak suka. Selain, susah Caramel juga sering kesusahan menangkap materi karena sering duduk di bangku paling belakang.

"Semoga, ulangan fisika nya di batalin, Susah nya minta ampunnn," monolognya.

Selang beberapa jam, kini adzan telah  terdengar, Caramel bergegas untuk melaksanakan sholat Subuh dan berniat untuk mengemas tas dan pergi pagi-pagi.

*****

Caramel sudah sampai di sekolah, karena ada jadwal piket yang harus ia laksanakan, setelah ia piket, ia berlari ke perpustakaan untuk membaca buku, meskipun disana tidak ada siapa-siapa dan terbilang sangat horor. Tapi, untuk buku fisika yang harus ia dapatkan, ia rela menerobos rasa takutnya.

"Assalamualaikum, maaf Caramel cuma mau ngambil buku Fisika. Maaf ya kalau pagi-pagi keganggu," lirih Caramel sembari menutup telinga nya.

Caramel pun berlari kecil ke rak yang menyuguhkan buku bermaterikan Fisika, matematika dan Sastra. Setelah selesai mengambil buku, ia kembali berlari untuk menandatangani absen pinjam buku di meja resepsionis perpustakaan. Setelahnya, ia keluar dan kembali ke kelasnya yang masih sepi.

*****

Tak terasa, kini matahari mulai menampakkan sinar nya, tanda hari mulai siang. Jam menunjukkan pukul 08:30 WIB siswa-siswi sudah duduk rapi di kelas nya masing-masing. Dan kini Caramel tengah mengerjakan ujian fisika yang di bencinya. Bibir mungilnya terus mengumpat pelajaran tersebut.

"Kenapa susah sih, otak aku sinyal nya lagi 3G," keluhnya.

Caramel terus mengerjakan asal karena sudah pasrah. Walaupun tadi ia menghafal dengan rajin, tapi ia merasa bahwa soal yang di berikan sangatlah berbeda dari yang tadi ia hafal.

Selang beberapa menit, bel jam kedua berbunyi tanda fisika sudah selesai diganti dengan Bahasa inggris. Caramel memberikan kertas pada sang ketua kelas agar dikumpulkan ke meja guru. Saat ia menundukkan kepala karena merasa pusing, tiba-tiba rambutnya di jambak dari belakang oleh seseorang.

"Aduuh, sakitt," ringis Caramel.

"Heh cupu, kerjain tugas bahasa inggris gue sekarang juga, kalo gamau, gue potong tangan lo," bisik nya.

Dia Jessika, ia terkenal sebagai Queen SMA MERDEKA. Selain ia terkenal oleh kecantikannya, ia juga terkenal karena merupakan anak dari CEO yang sering memberikan donasi untuk SMA ini.

"Maaf, tapi Caramel ngga bisa," lirih Caramel kesakitan.

Dug!

Jessika mendorong kepala Caramel sampai kepalanya terbentur meja. Caramel hanya mampu terdiam dalam sakitnya. Jessika yang geram karena Caramel terdiam, kembali menarik rambutnya lebih kuat.

"Kerjain tugas gue, atau rumah lo, gue ratain jadi segunduk tanah! buruu kerjain nih, miskin!" tekan Jessika.

Jessika melempar buku dan kembali ke jajaran depan untuk bersantai dengan temannya. Caramel yang sudah pasrah, ia membuka buku Jessika dan mulai mengerjakan nya.

Inilah kehidupan Caramel, tidak damai dan tidah riuh. Setiap hari, ia sering memakan perlakuan kasar seperti itu. Kebanyakan orang menyuruh untuk melawan dan melapor ke bimbingan konseling, namun apa daya? suara rakyat kecil kalah dengan setumpuk uang yang orang tua Jessika berikan pada sekolah.

Meskipun demikian, Caramel tetap akan semangat sekolah karena ia merasa bahwa dirinya bisa membanggakan orang tua kelak.

*****

Bel istirahat berbunyi, Caramel memakan bekal masakannya tadi pagi, kelasnya kosong dan hanya tersisa Caramel seorang. Sedang enak-enak makan, lagi-lagi ia dihampiri oleh Jessika dengan kedua temannya yaitu Rebecca dan Tamara.

"Cupu lagi makan nih, beliin gue susu banana dong. Gapake lama ya," ucap Jessika.

"Keliatannya makanan orang miskin kaya muntahan ya, jijik gue liatnya," celetuk Rebecca.

BRAKK!!

"LO DENGER NGGA, BELIIN GUE SUSU,  NYET!" teriaknya membuat Caramel terkejut.

Caramel segera menutup bekalnya dan membawa uang yang di lemparkan Tamara, ia segera menuju kantin dan membeli susu. Kantin disini sangat penuh dan Caramel harus berdesak-desakan dengan siswa siswi yang lainnya. Caramel menundukkan kepalanya sehingga ia tidak menyadari ada orang didepannya dan...

PRANG!!

Seluruh mata kini tertuju pada Caramel, Caramel tak sengaja menabrak seseorang sehingga mangkuk yang di bawanya pecah, dan kuah yang panas kini mengenai tangannya.

"Ah, PANAS MONYET!"

Pria itu segera membawa secangkir teh milik temannya dan mengguyurnya ke kepala Caramel.

"Heh anjing, KALO JALAN LIAT-LIAT, TOLOL!"

"M-maaf kak, C-caramel ngga sengaja," lirih Caramel.

"Maaf katanya?" ucap si pria meledek dan menoleh ke arah teman-temannya.

"Si cupu udah bisa ngomong, ternyata mulutnya bau got di sebrang markas kita," celetuk temannya.

"Udah bro, dari pada disini buang-buang suara. Mending di seret ke markas, disana kan kedap suara. Lo bebas mukul dia, dan mau bunuh dia pun gaakan ada yang bisa denger teriakan dia," sahut temannya yang berada paling belakang.

"Ide bagus, kebetulan gue suka ngoleksi ginjal orang miskin," tekannya.

Caramel yang mendengar itu langsung bersujud meminta maaf, namun pria itu malah menendang Caramel sehingga tangan Caramel terluka oleh sepatunya. Pria itu juga menjambak Caramel sehingga Caramel menatap matanya yang merah. Tangannya terangkat dan ingin memukul Caramel. Namun dihentikan oleh temannya.

"Bim, dia perempuan. Kalo lo ketua The Aquila yang sebenarnya, lo gaakan nyakitin perempuan berlebihan," ucapnya dingin.

Mereka adalah geng yang cukup terkenal di SMA Merdeka ini. The Aquila adalah nama geng mereka, memiliki beribu-ribu anggota dan beberapa cabang di beberapa provinsi membuat mereka sering terlihat angkuh, sombong dan menyeramkan.

Yang tadi bertabrakan dengan Caramel bernama
Abimana Kristianu Athalla
Pria yang bertanggungjawab memimpin geng motor The Aquila. Dengan paras nya yang menawan, dengan darah blasteran Amerika-Indonesia, yang membuat kaum hawa jatuh kedalam pesona nya. Namun, ia memiliki sifat kasar dan emosian sehingga beberapa kaum hawa tersebut mundur karena takut akan terjadi hal yang tak terduga.

Dan yang menasehati nya adalah Alvaro Axvel, yang sering disebut kutub utara berjalan. Karena ia jarang sekali mengucapkan sepatah kata. Ia juga memiliki wajah yang datar dan tak bisa tersenyum. 

Setelah itu, Abim menurunkan lengannya dan mendorong Caramel sampai terjatuh. Caramel menyeka air matanya dan langsung berdiri dan menunduk sebagai simbol minta maaf. Abim melenggang pergi disusul oleh ke-6 temannya. Ia segera berlari untuk membeli susu dan kembali ke kelasnya dengan keadaan berantakan dan tangan yang terluka.

"Ya Allah, sungguh hari ini hari yang sangat sial yang harus hamba renungkan," monolog nya sambil menangis di pojok kelas.

****

haaloo, kiya come backkk dengan versi baruuuu.

janlupp vote and komen, 🦋


tanda tangan

   🌷.       

istri Woobin

CARAMEL  (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang