Bab 1 Klub Malam

9K 271 14
                                    

Happy Reading🙏🙏

Seorang gadis memasuki sebuah klub malam yang merupakan tempat hiburan malam yang paling terkenal di kota itu. Tidak sembaran orang bisa bebas keluar masuk tempat itu. Tapi tidak untuk gadis itu, dia bebas datang dan pergi dari tempat itu sesuka hati. Gadis itu sudah sering mendatangi klub itu hingga para penjaga pun sudah mengenalinya. Dia bisa masuk begitu saja tanpa perlu melewati prosedur pemeriksaan terlebih dahulu oleh para penjaga.

Begitu memasuki bagian dalam, suara hingar bingar musik menyambut kedatangan Moa , tempat itu didominasi oleh suara music yang bising dan memekakkan telinga.

Musik yang diputar oleh seseorang yang berada diatas panggung yang biasa disebut Disc Jokey atau disingkat DJ berkumandang memenuhi ruangan. Musik yang berdentum memekakkan telinga dan membuat jantung para pengunjung berdetak lebih kencang merupakan ciri khas sebuah klub malam. Tidak ada yang merasa terganggu dengan musik yang berisik itu para pengunjung tampaknya sudah terbiasa menikmati musik dengan suara memekakkan seperti itu.

Para pengunjung justru terlena oleh musik keras yang berdentum keras itu. Banyak yang berjoget diatas lantai dansa mengiringi suara dentuman musik yang memenuhi ruangan itu. Tampaknya segala beban hidup dan permasalahan seolah sirna disaat mereka berada di ruangan ini. Hanya ada kesenangan, kegembiraan dan nikmatnya surga dunia di tempat ini.

Gadis itu berjalan dengan santai menuju meja bar dan mengambil tempat disana dan memesan segelas minuman pada seorang bartender, sambil menunggu bartender meracik minumannya Gadis itu berbalik menatap lantai dansa mengamati kumpulan manusia yang sedang bergembira ria berjoget dan meliuk-liukkan tubuh mereka diatas lantai dansa sambil mengikuti iringan musik yang diputar oleh sang DJ.

Gadis itu mulai terhanyut oleh musik , kepalanya mengangguk-anggukkan dan menggoyang-goyangkan tubuhnya mengikuti musik yang menurutnya asik. Mata Gadis itu memindai wajah satu per satu pengunjung di tempat itu, sepertinya sedang mencari seseorang diantara puluhan pengunjung itu.

Tempat hiburan malam sudah menjadi gaya hidup gadis itu, di tempat inilah dia bisa melupakan segalanya, dan menjadi seorang gadis berjiwa liar.

Gadis itu Bernama Moana Karim, orang-orang di tempat ini lebih mengenalnya dengan panggilan Moa.

Moa adalah gadis yang cantik, kecantikannya begitu mencolok dengan pakaian ketat yang dikenakannya saat ini, pakaian itu menunjukkan lekukan tubuhnya yang begitu sempurna tanpa ada lemak yang menonjol, walau mengenakan celana ketat panjang, tubuh Moa justru terlihat begitu sensual, menarik perhatian setiap pria yang menyadari kehadiran Moa di klub itu.

Diantara kerumunan orang, Mata Moa tertuju pada seorang pria tampan yang sedari tadi sepertinya tertarik pada dirinya. Mata Pria itu sedari tadi tidak lepas dari dirinya. Merasa dirinya mendapat perhatian dari Moa, pria itu beranjak dari bangkunya dan berjalan menghampiri bangku Moa.

"Hallo" sapa pria itu yang dengan penuh percaya diri memberanikan diri menghampiri Moa dengan duduk disamping Moa di meja bar itu. "Sendirian?" tanya pria itu kemudian.

"Ya" jawab Moa singkat sambil menyesap minumannya yang telah selesai diracik oleh bartender.

Dengan sudut matanya, Moa Melirik ke wajah pria itu kemudian turun ke tubuh pria itu dari atas hingga ke bawah memberi penilaian. Mata Moa berbinar menunjukkan rasa ketertarikan pada pria itu. Sudut bibir Moa menyunggingkan senyum menggoda membuat pria di sebelahnya tergoda.

"Mau aku temani?" tawar pria itu sambil memberikan senyum lebar, mata pria itu berbinar menatapi tubuh Moa dengan pandangan nakal.

"Boleh saja" Moa menjawab sambil mendesah dengan suara menggoda, matanya menatap nakal pria itu. Membuat tubuh pria itu panas dingin karena mulai terpancing godaan Moa.

Moa sengaja memberi kesan seolah dirinya sangat tertarik pada pria itu.

"David" ujar si pria memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya dihadapan Moa.

"Moa" jawab Moa sambil membalas uluran tangan pria itu dengan menjabat tangannya sekilas kemudian segera dilepas lagi.

Kemudian percakapan mereka berlanjut ke hal-hal umum disertai dengan beberapa gelas minuman yang telah mereka teguk hingga Moa menjadi agak mabuk.

"Ayo kita ke lantai dansa" Ajak David sambil menarik Moa untuk bangkit dari bangkunya. Pria itu sudah sangat tertarik pada Moa.

Dengan langkah sempoyongan Moa mengikuti David yang menariknya ke tengah kerumunan orang dan berbaur dalam lautan manusia di lantai dansa.

Moa yang sudah mulai mabuk pun meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti iringan musik bersama David yang juga berjoget di depan Moa. Mereka semakin terbawa suasana, tertawa dengan gembira sambil terus berjoget.

Pria yang bernama David mulai berani bertindak lebih jauh, tangannya mulai menangkup wajah Moa dan mendaratkan sebuah cumbuan di bibir Moa. Moa tanpa malu membalas cumbuan itu dengan tidak kalah panasnya. tanpa perduli dengan orang-orang sekitar mereka asik perbagutan saling mencecap. hal ini sudah menjadi pemandangan biasa di klub yang memang identik dengan pergaulan bebasnya.

"Mau lanjut ke hal yang lebih menarik?" tawar David dengan tatapan penuh arti setelah pria itu mengurai pagutan mereka. Nafas pria itu sudah memburu menahan hasratnya yang terbangkitkan.

Moa bukanlah wanita yang munafik, dia tahu apa yang dimaksud oleh David. Pria itu ingin mengajaknya berhubungan seks. Itulah tujuan Moa menarik perhatian pria itu. Karena dia mempunyai tujuan tertentu terhadap pria itu.

Di klub ini, Moa sudah terkenal sebagai wanita yang suka melakukan hubungan satu malam dengan pria berbeda yang ditemuinya. Entah sudah berapa banyak pria yang pernah tidur dengannya. Walaupun dia terkenal suka melakukan hubungan satu malam dengan banyak pria, Moa tidak asal memilih pria untuk melakukan seks dengannya, Moa hanya melakukannya dengan target yang sengaja dia incar.

Saat ini yang menjadi targetnya adalah David. Moa menatap David yang sepertinya sudah dikuasai oleh nafsu birahi, terlihat dari nafasnya yang memburu dengan mata sayu. Moa mendekatkan kepalanya untuk mengecup bibir David. Bibirnya yang sensual menggoda membuat David langsung bereaksi membalas kecupan Moa dengan pagutan yang penuh rasa lapar, pria itu melumat bibir Moa dengan penuh gairah. ditengah hingar bingar musik dan puluhan orang yang memadati klub ini, kedua manusia itu kembali asik berpagutan tanpa peduli keadaan sekitarnya.

"Ayo kita lanjutkan di tempat lain, Pesanlah kamar" pinta Moa dengan suara serak setelah mereka melepas pagutan mereka. Tampaknya David sudah benar-benar terlena oleh dirinya.

Tentu saja david kegirangan menerima ajakan Moa. Nafsunya sudah memenuhi otaknya. Secepatnya David melakukan panggilan untuk memesan sebuah kamar di lantai atas club ini.

"Ayo.kamar sudah dipesan. Aku sudah memesan Kamar VIP untuk kita bermalam" ajak David sambil merangkul Moa.

Mereka segera meninggalkan lantai dansa dengan Hasrat birahi yang menggebu dan sudah tidak tertahankan lagi.

Tiba di kamar VIP mereka langsung saling berpagutan begitu pintu kamar telah tertutup. Ciuman-ciuman yang panas bagai haus akan dahaga disertai tangan yang saling melepaskan pakaian lawan jenis dengan tidak sabar.

"Mmmmpphhh" erang Moa disela ciuman mereka saat tangan David menangkup kedua gundukan payudaranya yang sudah tidak tertutup sehelai benang pun. Ternyata David bertindak dengan sangat cepat tanpa Moa sadari dirinya kini telah telanjang tanpa ada sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya.

"Terngata tanganmu cekatan sekali" Moa takjub pada kecepatan tangan David yang berhasil menelanjanginya dalam waktu singkat.

"Aku sangat penasaran pada tubuhmu" Dengan mata berbinar penuh rasa lapar Mata David mengamati tubuh telanjang Moa.

"Ternyata tebakanku benar. Tubuhmu begitu Indah, pantas saja banyak pria yang mengincarmu" puji David sambil mengamati setiap lekukan di tubuh telanjang Moa.

"Apakah kamu hanya penasaran pada tubuhku saja?" Pancing Moa sambil mengerling genit sambil meliuk liukkan tubuhnya dihadapan David.

David menyeringai mesum menatap tanpa berkedip tubuh telanjang itu dengan tatapan lapar dan haus akan birahi.

"Aku juga penasaran dengan permainanmu yang terkenal hebat" ujar David dengan suara berat karena hawa nafsu yang sudah menguasai pikirannya.

To Be Continue.....

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang