Pov Dewa
"Jadi selama ini orang yang Dita ceritain ke gue itu lo bang? Astaga"
Yap. Aku sudah menceritakannya ke Natasha. Tidak semua. Hanya sedikit.
"Sekarang Dita ilang, gue gak tau dia dimana Nat"
Natasha hanya mengangguk.
"Dita bahkan gak cerita ke gue bang. Handphonenya juga gak aktif. Gue khawatir sama dia bang"
Akupun. Aku juga sangat khawatir dengannya.
"Lo tahu cowok yang akhir-akhir ini deket sama dia?"
"Enggak bang" Jawab Natasha sambil menggeleng. "Dita gak pernah cerita apa-apa lagi ke gue. Setahu gue Dita gak deket sama cowok bang. Terakhirpun dia masih cerita tentang lo"
Aku menghela nafas dalam. Beberapa hari ini aku sudah berusaha mencari Dita. Tapi hasilnya nihil. Aku meminta orang kepercayaanku untuk mengawasi rumah Dita dan Dita tetap tidak terlihat dirumahnya.
Kevin juga tidak tahu kemana perginya Dita. Dita seakan hilang ditelan bumi. Kepergiannya sangat rapi, tidak ada yang mengetahuinya. Vika yang berstatus sepupunya pun tidak tahu-menahu juga.
Dan sudah beberapa hari ini pekerjaanku kacau, aku tidak konsentrasi. Kasus-kasus kulimpahkan kepada pengacara junior di firmaku. Akupun juga jarang datang kekantor. Fokusku hanya mencari Dita. Aku tidak ingin kehilangannya lagi. Aku tidak ingin melepaskannya lagi.
----
Sudah hampir satu bulan Dita pergi, dan aku tidak kunjung mendapatkan info dimana keberadaannya. Kerjaanku hanya uring-uringan, jalan kesana kemari berharap bertemu dengan Dita. Dan hasilnya tetap saja nihil.
"Wa, you so .... " Kevin menggelengkan kepalanya. Lalu menghela nafasnya dalam. "Pulang Wa, gue anterin lo"
Saat ini aku dan Kevin sedang berada di sebuah bar. Sebulan belakangan, tempat ini yang akan aku kunjungi setiap malam sebuah aku pulang ke apartemen. Dan sudah sebulan ini aku selalu pulang ke apartemen pribadiku daripada pulang kerumah.
"Gue kangen Dita"
Kevin mendecak kesal.
"Lo kenapa kayak abg labil patah hati sih Wa?"
"I'm just missing her. So much"
"I know. Gue juga Wa. Tapi mungkin dia lagi pengen sendiri"
Itu adalah kata-kata yang selalu Kevin ucapkan kepadaku. Mungkin Dita sedang ingin sendiri. Aaah!
Tidah tahukah aku disini sangat mengkhawatirkannya? Aku sangat merindukannya. Apakah menciumnya menjadi kesalaham yang tidak termaafkan?
Aku menyesal. Sangat menyesal. Yang kusadari adalah aku berperan besar atas kelergian Dita.
Natasha memerahiku habis-habisan. Dia menyalahkanku kenapa tidak langsung mengatakan kepada Dita jika aku masih sangat mencintainya. Dan mana aku tahu Dita juga masih mencintaiku. Saat itu.
Aku hanya berharap Dita akan kembali secepatnya. Saat aku membuka mata, aku ingin Dita berada didepanku. Memberikan senyumannya dan memaafkan kesalahanku.
Halooo....I'm back. Dua part pake pov Dewa. Habis ini balik lagi ke Dita. Susah juga pake pov cowok haha. Semoga masih ada yang nunggu cerita ini yaa. Maaf kalo pendek. Tetapditunggu komen dan votenya. Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Love
RomanceAnindita Pramesthi, 27 Tahun. Single dan gagal move on. Bertemu dengan Dewara Adam Wicaksana, pengacara sukses yang selalu Ia hindari.