Part 2

10.2K 667 7
                                    

Seminggu sudah sejak pertemuan kami di butik, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Syukur teramat syukur. Walaupun pertemuan terakhir tidak mengenakkan dan aku masih sakit hati dengannya.

Tapi seminggu ini aku masih memikirkan kata-katanya. Mantu. Apa dia benar-benar sudah menikah? Kurang ajar sekali dia! Aku masih berusaha untuk melupakan dia, dan dia sudah dengan mudahnya menikah.

Oke, dengan wajah tampan dan karir yang cemerlang dia bisa dengan mudahnya mendekati perempuan dan mengajaknya menikah. Tidak ada yang sulit bagi seorang Dewara.

"Lo bengong aja sih Dit" Ucap Natasha sambil menoyor kepalaku. Saat ini aku sedang dirumahnya. Menonton film dan menikmati kue-kue yang dibuat oleh Tante Ratih, Mama Natasha.

"Ish apaan sih"

"Lo kenapa sih? Ada yang aneh deh belakangan ini"

"Gak papa Nat. Cuma ketemu orang dari masa lalu"

"Masa lalu? Mantan?"

"Ya gituuuuh"

"Mantan lo yang mana Dit? Kok lo gak pernah cerita sama gue"

"Mantan gue yang mana lagi Nat. Lo tahu, gue udah pernah cerita"

"Astaga" Natasha terkesiap dan reflek menutup mulutnya. "Your Ex in high school?" Aku hanya mengangguk lemah.

"Yang bikin lo gak move on sampe sekarang?"

Aku mengangguk lagi. Kemudian Natasha hanya tertawa. Aku buru-buru menggelengkan kepala.

"Eh enggak enggak. Gue udah move on kok Nat"

"Lo gak bisa boong Dit"

"Rasanya aneh Nat. Ketemu dia tiga hari berturut-turut. Masih ada rasa yang aneh gitu" Ujarku sambil merebahkan diri dikasur.

Pintu kamar terbuka, Tante Ratih masuk sambil tersenyum ke arahku.

"Enak Dit kuenya?"

"Bangeeet tante. Kayak biasanya" Aku menampilkan cengiran terbaikku.

"Bisa aja kamu. Tante udah siapin di bawah buat Dita bawa pulang"

"Serius tante. Aah makasih Tante" Aku beranjak memeluk Tante Ratih. Tante Ratih sudah seperti Mamaku sendiri di Jakarta.

"Oh iya, mama pergi dulu ya Nat. Mau ketemu Tante Rima" Dahiku mengeryit. Namanya tidak asing namun buru-buru aku mengeyahkan pemikiran itu. 1001 orang yang punya nama Rima.

"Lho, Tante Rima di Jakarta ma?"

"Iya. Udah seminggu ini, nungguin Mbak Rahma abis ngelahirin"

"Eh udah lahiran ma? Yah aku gak tau.Besok deh pulang kerja aku jenguk"

Aku memainkan smartphoneku, sudah tidak memperdulikan lagi obrolan mereka. Aku baru tersadar saat Tante Ratih memanggilku untuk berpamitan.

"Dit, ke mall bentar yuk. Cari kado buat keponakan gue, sekalian ngopi bentar"

"Sekarang banget Nat? Males geraaak" Ujarku sambil memejamkan mataku.

"Aninditaaaa! Bangun  gak lo. Temenin gue" Natasha berteriak dan melemparkan bantal ke arahku. Resek maksimal.

Dengan enggan aku menemani Natasha pergi membeli Kado untuk keponakannya yang baru lahir.  Setelah mendapat kado, kami memilih untuk nongkrong sebentar sambil menikmati coklat dan donat.

"Eh Dit, lo mau gue kenalin sama sepupu gue?"

"Hee enggak mau. No way!"

"Coba aja biar lo bisa move on"

Finding LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang