Part 5

8.4K 612 5
                                    

Guys, bikin aku semangat dengan komen dan vote kalian ya. dukungan kalian bener-bener akan sangat berarti buatku. hahaha

----

Setelah kejadian menginap beberapa hari yang lalu, hubunganku dan Dewa menjadi...biasa saja. Jangan harap aku dan Dewa akan semakin dekat dan aku akan bermanja-manja dengan Dewa.

Aku menyadari kesalahanku. Tidak mungkin aku terus berdekatan dengan Dewa disaat statusnya sudah menjadi suami dari perempuan lain. Aku tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang.

Mati-matian aku berusaha menghindari Dewa. Seperti saat hari pertama aku masuk kantor setelah sakit, Dewa ke kantor. Dan aku? Bersembunyi di pantry bersama Opik. Lebih baik mendengar curhatan Opik daripada berada diruanganku dan bertemu dengan Dewa.

Bersama Dewa semuanya menjadi tidak normal. Apapun menjadi terlalu berlebihan. Perasaanku pun akan semakin dalam jika kita terus berdekatan.

Saat ini, aku berada di sebuah Cafe didekat kantor. Menunggu Natasha untuk makan siang. Dan menolak ajakan Kevin untuk makan siang bersamanya dan Dewa.

"Ditaaa"

"Ck...pelan please" Aku mendengus kesal mendengar suara keras dari Natasha.

"Gue seneeeng banget" Ucap Natasha dengan wajah yang berbinar.

"Eh eh kenapaa? Cerita dong"

"He purposed me Ditaaa"

Aku langsung beranjak memeluk Natasha dan ikut berteriak bahagia. Masa bodoh dengan pengunjung yang lain. Kita larut dalam kebahagian.

"When?" Tanyaku pada Natasha setelah aku kembali duduk dikursiku.

"Kemarin. Kita lagi makan malam bareng dan Ivan ngelamar gue Dit. Aah finally. After 2 years, he did it"

"I'm happy for you Nat" Ujarku tulus sambil menggenggam tangan Natasha.

"Lo dateng ya pas acara keluarganya. Rencananya akhir minggu ini ada acara lamaran resmi"

"Pasti Nat" Aku tersenyum.

Kami berduapun larut dalam obrolan seru. Natasha dengan wajah bahagianya menceritakan proses lamaran romantis yang Ivan lakukan padanya. I know him. Ivan orang yang baik. Dan Natasha sangat beruntung mendapatkan Ivan.

Natasha anak tunggal. Dia manja, dan kadang keras kepala. Dan Ivan, dengan sabarnya mampu menghadapi Natasha. Tapi terlepas dari itu, Natasha adalah orang baik. Sangat baik.

Dia teman pertamaku di Jakarta. Aku dan Natasha pernah bekerja dikantor yang sama. Satu tahun kemudian Natasha resign dan aku masih bekerja dikantor tersebut. Bertahan selama dua tahun sebelum aku dipaksa resign dan bekerja dikantor Kevin.

Setelah makan siang dengan Natasha, aku berjalan kaki kembali kekantor. Lokasinya memang tidak jauh. Sangat dekat. Saat aku sampai dimejaku, aku melihat Opik keluar dari ruangan Kevin.

"Pik, ada tamu?"

"Iya Mbak. Mas-mas ganteng yang kemarin itu"

Dewa! Aku yakin itu Dewa. Tidak ada relasi Kevin yang ganteng kecuali Dewa. Akupun sedikit berlari menyusul Opik ke pantry.

"Lho kok Mbak Dita kesini?"

"Nyari suaka" Jawabku asal. Opik menggaruk tengkuknya bingung.

"Tamunya udah lama Pik?"

"Belum Mbak"

Aku kembali memainkan smartphoneku lagi. Menunggu Dewa pergi dari kantor ini dan aku akan kembali ke mejaku.

Finding LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang