Note's : sudah bkn flashback.
So... Happy reading!
.
.
.
.Tidak buta akan teknologi, Sakura justru sangat cepat beradaptasi bahkan dengan cepat menerima takdir yang membingungkan.
Dengan pakaian casual, yakni sweater rajut over size dipadukan dengan rok yang memiliki panjang 7 cm diatas lutut.
Sakura tampak sangat imut, perempuan itu tampil memukau karena rambut indah softpinknya yang tergerai bebas.
Meski ini berbanding terbalik dengan gaun yang selalu ia gunakan, Sakura mencoba untuk terbiasa.
Kakinya yang jenjang dan seputih susu itu melangkah tanpa ragu, semua pasang mata kini menatap padanya.
Decak kagum dan tatapan iri ditujukan untuk Sakura, bahkan beberapa diantara berbisik-bisik.
"Wow, siapa dia?"
"Bukankah dia luar biasa."
"Apa dia artis?"
"Kenapa aku merasa, auranya seperti seorang tuan putri sungguhan?"
"Sial, dia imut dan cantik secara bersamaan."
"Dia tampak tidak nyata."
Mengabaikan, Sakura melangkah tenang dan anggun. Bayangan, tentang jati diri mengalir didalam darah dan tidak dapat dibohongi.
Seorang bangsawan.
~~~~~~~~~~~~~~~
Kagum, tentu saja. Sebuah gedung pencakar langit begitu tinggi berada di hadapannya.
Membuat Sakura mendadak gugup, walau wajahnya terlihat tenang. Tetap saja dia terkesan dengan teknologi yang berkembang pesat.
Kakinya melangkah ke meja resepsionis, yang berada tepat dihadapannya.
"Permisi."
Tersenyum ramah, resepsionis perempuan itu menatap Sakura sopan. "Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin bertemu Mr. Uchiha," balasnya formal, Sakura sudah tampak seperti perempuan modern pada umumnya.
"Sudah membuat janji?"
Kepalanya menggeleng, meski begitu dia telah menyiapkan jawaban yang tepat. "Belum, tapi aku memiliki kepentingan dan ini sangat mendesak."
Kikuk, resepsionis itu menghela nafas sejenak. "Mohon maaf, saya tidak dapat membantu."
Mengangguk paham, Sakura tidak dapat menentang. "Baiklah, terima kasih."
Berbalik, Sakura mengeluarkan ponsel dari dalam tas kecilnya. Mencari sebuah nomor dengan tangan lentiknya yang terlihat lincah mengetik di papan keyboard.
"Dia mencari Mr. Uchiha?" salah seorang pegawai bertanya pada staf.
"Iya," balasnya menganggukkan kepala.
"Bukankah masih terlihat begitu muda? Perlukah kita memberi tahu nona Shion?"
Resepsionis itu menggeleng, "Jangan, untuk yang satu ini rahasiakan saja," jawabnya pada pegawai yang merupakan teman kerja.
"Ya, sepertinya tidak perlu. Gadis itu terlihat berbeda dengan wanita-wanita yang biasanya mencari Uchiha-san," ucapnya menyetujui, setelah menilai penampilan Sakura yang berjarak beberapa langkah dari meja resepsionis.
"Sakura?"
Merasa dipanggil, Sakura kini beralih dari ponsel canggihnya. Menatap pada asal suara, yakni pada seorang pria yang berdiri tidak jauh darinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [ END ]
FanfictionDia berkelas, menjadi tunangan putra Mahkota dan didik sejak dini untuk menjadi ratu dimasa yang akan datang. Tapi sebuah skandal mengakibatkan dunianya berubah, memaksa Sakura putri Grand Duke harus kabur dan menyelamatkan diri dari eksekusi mati. ...