Chapter 19

2K 335 24
                                    

Tatapannya kosong, sudah hampir 24 jam setelah dia terbangun dari mimpinya yang terasa begitu nyata.

Sakura termenung, dia menatap lurus. Perkataan Chiyo berputar di kepalanya.

"Salah satunya akan pergi," gumamnya pelan.

Tok!tok!tok!

Lamunannya buyar, Kakashi tangan kanan kepercayaan Sasori alias kakaknya itu datang menghampiri dirinya yang duduk di kursi meja kerja.

"Ini semua data yang di temukan nona," ucapnya sambil memberikan sebuah flashdisk.

"Wow cepat sekali," puji Sakura, menerimanya. "Ini sudah pasti tidak asal-asalan kan?" tanyanya.

"Tidak nona."

Sakura menyeringai kecil, "Baiklah, kalau begitu kau ikut denganku besok ke rapat dewan museum," putusnya.

Untuk saat ini, Sakura tidak ingin terlalu memikirkan mimpinya saat jatuh pingsan kemarin.

Dia lebih tertarik, membayangkan ekspresi Shion besok saat tahu bahwa dia akan hadir di sana.

this will be fun.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Usir mereka semua."

Entah orang ke berapa, yang sudah rela datang ke perusahaan pusat demi mengemis untuk memperbaiki kontrak kerja atau sekedar mengharapkan investasi yang sudah terlanjur di tarik.

Sasuke mengucapkan kata itu lewat handsfree, dia menyambungkan panggilan ke tempat lain. "Laporkan kondisi Sakura, saat ini."

Setelah berucap demikian, Sasuke memencet MacBook di hadapannya, "Sampah," komentarnya, saat melihat banyaknya harga saham perusahaan terkenal yang turun drastis.

Message lainnya masuk, Sasuke membukanya, membaca data lainnya. Kali ini data itu lebih seperti laporan, laporan tentang Sakura.

"Dia ada rapat besok." Tidak tahu apa yang ada di pikirannya, Sasuke diam seribu bahasa sebelum senyum seringai memenuhi wajahnya.

Kali ini, Sasuke menyambungkan panggilannya dengan sekertaris utama. "Buat pengumuman sekarang," titahnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Tuan, tuan besar Madara dan keluarga Uchiha lainnya ingin menemui anda akhir pekan ini."

"Menteri keuangan ingin menemui anda Senin pagi karena keputusan anda memengaruhi keuangan di bagian visa, ekspor dan impor negara."

"Orang-orang dari departemen penelitian situs bersejarah masih setia menunggu anda di bawah."

"Keluarga senju, mengatakan akan segera kemari."

"Anda punya rapat, terkait harga saham, kurang dari setengah jam lagi."

Jugou, tangan kanan Sasuke itu menyampaikan semuanya dengan lugas.

Sasuke terus berjalan dengan jugou yang mencoba mengejar langkahnya, kakinya berhenti melangkah.

CEO perusahaan Uchiha itu menekan lift, dan terus menatap ke depan.

"Ada tuntutan dari beberapa pihak terkait keputusan anda."

"Beberapa pemegang saham memiliki keluhan pada anda."

Lift itu terbuka, Sasuke masuk ke dalam lift khusus itu. Onyx-nya kemudian menatap jugou.

"Bereskan semuanya, undur rapat, dan hiraukan undangan dari keluarga Uchiha," putusnya seolah itu bukan hal berarti.

~~~~~~~~~~~~~~

"Apa semua ini?!"

Puluhan bunga, cokelat, bahkan hingga hadiah dengan harga fantastis menumpuk di depan pekarangan mansion Akasuna.

"Permohonan maaf dari beberapa perusahaan nona." Kakashi menjawab dengan sopan.

"Permohonan maaf?"

"Benar nona." Kakashi mengangguk. "Perusahaan Uchiha crop membuat pengumuman beberapa saat lalu, jika mereka ingin berhubungan bisnis dengan Uchiha, maka mereka wajib meminta maaf pada anda."

Gila, kata kata itu berputar di kepala Sakura. Apa semua ini suruhan Sasuke? Yang benar saja.

"Dia gila " ucap Sakura bergumam sendiri.

Emeraldnya memandang lautan hadiah yang di taksir lebih dari miliyaran. "Bagikan semuanya ke pelayan," ucapnya memutuskan.

Terkejut, Kakashi kemudian mendehem. "Baik nona."

~~~~~~~~~~~~~~~

"Kak, kenapa banyak memenuhi basement perusahaan bahkan hingga di luar?" Sakura masuk, dia menghampiri Sasori yang terlihat mengurut pangkal kening.

"Kau sudah sembuh?" Mengesampingkan rasa lelahnya, Sasori menanyakan kesehatan adik perempuannya.

"100% sembuh," balas Sakura, "Tapi apa apaan semua mobil dan kerumunan orang di lantai bawah?"

Mendesah nafas kasar, Sasori menatap Sakura pasrah. "Ini kelakuan Uchiha tengil satu itu."

"Hah?" Sakura kebingungan oleh jawaban Sasori.

"Mereka semua petinggi yang perusahaan lain yang datang secara langsung untuk minta maaf padamu dan wartawan yang datang untuk meliput," ucap Sasori, dengan cepat di cerna Sakura.

Lagi? Bahkan di kantor, semua orang mengerumuni perusahaan seakan mereka semut dan tempat ini adalah makanan manis.

"Aku akan menemuinya." Sakura jelas tidak akan membiarkan semua ini.

"Tidak, aku yang akan menemui, Sasuke." Sasori bangkit dari kursi, dia sudah memutuskan akan menemui biang dari semua ini. "Kau ada rapat bukan?"

Sakura tahu, bahkan meski dia tidak ada rapat hari ini. Sasori tetap saja, tidak akan membiarkannya menemui Sasuke dengan seribu alasan lainnya.
"Kau benar, baiklah," jawabnya mencoba untuk menurut.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Museum Nasional the emperor.

Shion, wanita itu berjalan di area koridor departemen penelitian. Seakan akan kejadian beberapa hari lalu tidak pernah terjadi.

Bohong jika dia tidak membaca berita terpanas tentang keuangan negara yang terganggu, karena tindakan Sasuke beberapa hari lalu.

Wanita itu melangkah penuh percaya diri, dia sudah membujuk keluarga senju agar pertunangannya tidak berakhir.

Sasuke tetap miliknya.

Beberapa sapaan di tujukan padanya, namun Shion hanya diam dan enggan tuk menanggapi, mereka beda kasta.

Senyumnya mengembang, Shion sudah memiliki rencana lain. Dia akan memamerkan temuan baru, tentang sejarah kekaisaran Uchiha.

Semua orang akan melupakan kejadian kemarin, dan akan memujinya lagi.

Dia akan menunjukan pada Sakura, bahwa wanita itu hanya baru kecil di jalannya.

Yeah, dan para ilmuan itu hanya orang bodoh baginya. Mengarang sejarah sangat lancar karena dia adalah seorang putri keluarga Senju.

Berhenti melangkah, Shion membuka pintu ruang rapat. "Selamat pagi, semu––a nya."

"Kau! Apa yang kau lakukan di sini?!" Shion bertanya, dia terkejut bukan main sambil menunjuk-nunjuk wanita pembawa soal dalam hidupnya.

Bagaimana mungkin, dia melihat Sakura sedang mengobrol asik dengan ahli sejarah dan para petinggi proyek.

"Oh. Hi Shion, senang bertemu denganmu lagi." Sakura menjawab dengan manis, dia bahkan tersenyum.

"Perkenalkan, aku Akasuna Sakura mulai saat ini menjabat sebagai direktur utama di proyek Museum Nasional the emperor, nona Shion," lanjutnya mengulurkan tangan, dengan nada ramah.

"A-apa?!"











TBC!

Lanjut?

Scandal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang