Sebuah rantai borgol terikat dipergelangan tangan mungilnya yang tidak lagi mulus, putri Duke yang selalu dijadikan panutan kini tampil mengenaskan.
Surai softpink yang biasa tergerai dan ditata indah tampak kusut, gaun indah kini berganti menjadi pakaian lusung.
Semua sorot mata tertuju padanya, Haruno Sakura. Yang selama ini menjadi bunga pergaulan kelas atas, sekarang diperlakukan lebih rendah dari seorang budak.
Dua orang kesatria berpangkat tinggi, secara khusus berada disisinya. Menandakan, bahwa ia adalah penjahat.
Bisik-bisik mulai terdengar, ditengah tengah alun alun kota. Mantan tunangan putra mahkota, hendak dijatuhi eksekusi mati.
Semua orang datang kesini untuk menyaksikan, kematiannya. Namun, wajah cantik itu tidak menunjukan ekspresi apapun.
Sakura masih menegakan dagunya, darah bangsawan mengalir dalam tubuh. Tampilannya mungkin berantakan namun kasta yang tinggi dan wajah cantik itu masih memiliki aura elegan.
"Tuan putri Haruno Sakura, telah dinyatakan berkhianat dari yang mulia Kaisar."
Suasana menjadi ricuh, saat seorang pendeta agung yang juga sangat dihormati semua orang membuka suara.
Ia dinyatakan berkhianat.
Mendengus, Sakura merasa ingin tertawa. Maniknya kini tampak dingin, ia melirik pada satu pasangan yang kini tengah tertawa dan bergurau bersama.
Yang mulia kaisar dan saintess.
Dua orang, yang dengan cepat mendapat restu dari kasta segala kalangan. Namun juga sepasang kekasih yang mengatakan kebohongan dan omong kosong.
Sebelum menjadi seorang Kaisar, putra mahkota adalah sahabat dekatnya. Keduanya memang dijodohkan sejak dini, bahkan tumbuh bersama.
Bibir Sakura menipis, orang yang selalu dirinya anggap sebagai sahabat justru mengkhianati dirinya.
Membantai seluruh keluarga Grand Duke yang telah mendukungnya, dengan tiba tiba dalam semalam. Dan hanya menyisakan dirinya, yang dipenjara selama hampir dua Minggu.
"Karena saat ini, tuan putri Sakura diketahui tengah mengandung anak dari Kaisar wilayah Utara."
Pendeta itu berkata lagi, membuat seorang orang secara terang terangan mencibir dirinya.
"Dengan ini, eksekusi mati adalah hukuman yang pantas untuknya. Karena telah, mengkhianati keluarga kerajaan." Pendeta menyelesaikan penyampaiannya, yang berarti bahwa eksekusi akan segera dilaksanakan.
Tersenyum miris, Sakura menatap penuh sayang pada perutnya yang masih rata. "Maaf..." gumamnya kecil.
Kesatria yang berada dikedua sisinya, membawa Sakura pada podium tempat eksekusi.
Untuk terakhir kalinya, Sakura menatap ke sekitarnya secara sekilas. "Ku harap Kaisar dingin itu tidak datang," bisik Sakura pelan, penuh harap.
Secara kasar dan tidak berperasaan, salah seorang kesatria memaksa Sakura untuk berlutut. Lalu mengeluarkan pedangnya yang begitu tajam, siap mengambil posisi.
Mata Sakura terpejam, keluarganya telah dibantai, harga dirinya sebagai bangsawan kini tidak berarti lagi.
Hidupnya berakhir mengenaskan, pedang mengkilat itu terayun mengarah pada Sakura. Tanpa keraguan, sedikitpun.
Tapi tiba tiba, bunyi suara nyaring terdengar. Pedang yang digunakan sebagai media eksekusi itu terjatuh.
Darah memenuhi lantai podium, semua orang tertegun. Saat kesatria itu dipanah secara brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [ END ]
FanfictionDia berkelas, menjadi tunangan putra Mahkota dan didik sejak dini untuk menjadi ratu dimasa yang akan datang. Tapi sebuah skandal mengakibatkan dunianya berubah, memaksa Sakura putri Grand Duke harus kabur dan menyelamatkan diri dari eksekusi mati. ...