Shion mencoba memejamkan matanya, namun ia tidak bisa. Kemunculan Sakura, bukanlah yang ia harapkan.
Di kehidupan yang lalu, dia adalah seorang wanita suci atau biasa dikenal dengan panggilan Saintess.
Awalnya, Shion berainkarnasi dengan biasa saja. Layaknya seorang putri keluarga kaya, dan semua berjalan dengan lancar hingga umurnya menginjak 10 tahun.
Mendadak, Shion mengingat segala sesuatu di kehidupannya yang lalu. Ia terbiasa menjalani hubungan dengan Sasuke sebagai calon istrinya kelak.
Mereka dijodohkan, dan Shion mencintai Sasuke di kehidupannya dulu dan sekarang.
Entah takdir apa yang terjadi saat ini, Shion hanya merasa ia sangat beruntung.
Karena kenyataannya, Sasuke sama sekali tidak mengingat kehidupannya yang lalu.
Kaisar Utara itu berainkarnasi tanpa mengingat masa lalu, dan itu membuat Shion merasa ia memiliki kesempatan untuk bersama dengan Sasuke.
Kesempatan yang diberi maha kuasa pada dirinya.
Karena, jika Sasuke mengingat semuanya maka pria pemilik mata onyx itu pasti akan sangat membencinya.
Sejak kecil, Shion selalu mencoba mencari Sakura. Ia berharap bahwa perempuan berambut softpink itu tidak ikut bereinkarnasi seperti dirinya, saat ini.
Bahkan, Shion rela menjadi seorang sejarawan. Terlahir di keluarga kaya raya, dia mampu menipu semua orang.
Dan membuat banyak drama, seolah olah ia menemukan bukti. Bahwa kaisar utara mencintai saintess, yang tidak lain adalah dirinya.
Semua itu Shion lakukan untuk kebahagiannya, ia mencoba sekuat tenaga untuk menghilangkan keberadaan putri Duke, yakni Sakura.
Menggiring opini publik, agar percaya bahwa putri Sakura dari keluarga Grand Duke Haruno adalah karakter fiksi yang tidak pernah ada.
Tapi kini, saat pertunangannya akan dilakukan kurang dari setengah tahun lagi. Kenapa justru Sakura muncul dihadapannya.
"Saintess Shion?"
"Fuck!" umpat Shion kesal.
Pemilik manik emerald itu jelas mengingat dirinya, mengingat kehidupan mereka dimasa lampau.
Sekarang apa yang harus ia lakukan? Semuanya menjadi kacau, dan diluar kendali.
Memikirkan hal itu, membuat Shion mengacak-acak surainya. "Sakura sialan," hardiknya.
~~~~~~~~~~~~~~~
Sasuke meringis, kala ia menyentuh sebuah kotak kaca yang terdapat liontin tua dengan ukiran lambang Uchiha.
Pria itu kembali melihat kilasan memori aneh di kepalanya, seolah berputar seperti kaset rusak.
"Liontin...?" tanya gadis itu dengan takjub saat membuka matanya.
Sebuah liontin cantik kini menggantung dileher jenjangnya, tampak sangat sesuai untuk digunakan oleh dirinya.
"Hn, kau suka?"
Kepalanya mengangguk cepat, "Tentu saja, terima kasih yang mulia."
Tangan kekarnya memeluk pinggang ramping gadis itu, menyembunyikan wajahnya di tengkuk leher.
Mencium aroma Cherry blossom yang terasa memabukkan, dan membuatnya candu.
"Berjanjilah untuk jangan pergi dari sisiku Cherry," bisiknya dengan lembut.
Tawa halus terdengar, perempuan itu kemudian tersenyum lebar. "Aku berjanji," balasnya.
Sasuke memegangi kepalanya, setiap ia ingin melihat wajah perempuan yang ada di ingatannya selalu saja buram.
Museum Nasional The Emperor, tempat dimana. Sasuke pertama kali dia mengalami hal aneh seperti tadi, tepat saat dirinya berumur 12 tahun dan mengunjungi museum ini bersama dengan Shion yang masih berumur 10 tahun.
Sasuke lalu meletakkan kembali kotak kaca yang berisi liontin peninggalan sejarah kerajaan Uchiha, pria itu merasa sakit di kepalanya perlahan berkurang.
"Sasuke, apa kau baik baik saja?"
Merasa sakit kepalanya telah menghilang secara perlahan, Sasuke kemudian menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi.
Memejamkan kelopak matanya sejenak, "Hn," balasnya dengan gumaman.
Mereka saat ini berada di cafe museum, sedangkan Shion memutuskan untuk kembali ke mansion dengan alasan tidak enak badan.
Hening, tidak ada yang membuka suara. Hingga Sasuke kembali membuka kelopak matanya.
Onyx itu menatap pada perempuan dihadapannya dengan tatapan sulit yang diartikan.
Sakura, perempuan itu hanya diam. Raut wajahnya begitu susah untuk ditebak.
Sorot mata Sasuke yang begitu intens menatap pada dirinya, membuat Sakura bingung harus bagaimana.
"Bukankah ada banyak hal yang harus kita bicarakan nona?" Sasuke melipat kedua tangan layaknya seorang boss yang tengah berbincang dengan pegawai.
"Kurasa itu memang benar," balas Sakura sebisa mungkin.
Mendengar suara bariton yang begitu ia rindukan dan Sasuke yang berada dihadapannya, membuat Sakura hampir tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Perasaan sedih harus ia rasakan saat Sasuke harus memanggil namanya dengan sebutan 'nona' membuktikan bahwa saat ini mereka hanya orang asing, yang tidak saling mengenal.
Ditambah lagi, ternyata dikehidupan kali ini Sasuke justru akan bertunangan dengan Shion.
Rasanya Sakura ingin berteriak dan menangis, menumpahkan semua emosi.
Namun, karena dari kecil dia terbiasa dilatih untuk menjadi ratu. Sakura masih dapat, untuk menyembunyikan perasaannya.
Meski entah sampai kapan, dia sanggup menahannya.
Seringai kecil menghiasi bibir Sasuke, pria itu merasa tertarik saat menyadari bahwa Sakura tampak biasa saja saat berhadapan dengan dirinya.
"Non credo che questo sia il momento giusto per parlare, ma
Sai. che ti stavo aspettando da tanto tempo Sakura," ujar Sasuke dengan tatapan sulit dimengerti dan tersnyum tipis sembari mengelus pucuk kepala Sakura lembut.Pria itu berdiri dari kursi, dan beranjak pergi meninggalkan Sakura sendirian dengan keterkejutan dan tanda tanya.
"Apa yang baru saja terjadi?" tanya Sakura dengan linglung.
Pasalnya, Sakura sempat merasa bahwa seolah olah Sasuke mengingat dirinya?
TBC!
1) Non credo che questo sia il momento giusto per parlare, ma
Sai. che ti stavo aspettando da tanto tempo Sakura( I don't think this is the right time for us to talk, but you should know. I've been waiting for you for so long Sakura. )
Note's : Sakura itu pindah dimensi, sedangkan Shion rainkarnasi.
Okay guys, kalo kalian masih ada pertanyaan. Silakan komen ya!
See you again.
Lovyou all ✨❤️
Stay healthy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal [ END ]
FanfictionDia berkelas, menjadi tunangan putra Mahkota dan didik sejak dini untuk menjadi ratu dimasa yang akan datang. Tapi sebuah skandal mengakibatkan dunianya berubah, memaksa Sakura putri Grand Duke harus kabur dan menyelamatkan diri dari eksekusi mati. ...