Chapter 16

3.1K 489 59
                                    

"Wait... Jadi kau? Terlibat one night stand dengan CEO Uchiha corp?" tanya Karin, setelah mendengar cerita Sakura dengan seksama.

Raut wajah penuh terkejut itu dibalas Sakura dengan anggukan kepala, "Yes, and yeah. Sekarang, aku hamil."

Mata itu melotot, Karin menatap bergantian pada Sakura dan perut yang kini terdapat kehidupan disana.

"Tapi, bukankah dia mempunyai kekasih dan sudah bertunangan?" mengingat, berita itu sangat heboh belakangan ini.

Dia tersenyum menyeringai, sebuah senyum yang menyembunyikan banyak hal didalam kepalanya.

Sakura menatap Karin penuh arti, sebuah senyuman dan tatapan yang sangat di pahami oleh adik sepupu Naruto.

"Sometimes, menjadi jalang tidaklah buruk," ucap Sakura kemudian mengedipkan sebelah matanya. "Mau membantuku?"

Mendengus, Karin kemudian balik tersenyum. "Why not? Lagipula, aku lebih suka calon keponakanku lahir dengan marga Uchiha," balasnya.

Mereka tertawa bersama, kali ini. Biarkan dia membalas perbuatan Shion, yang melewati batasan.

Sakura tidak ingin menutup mata, dikehidupan sebelumnya. Meski dia adalah seorang bangsawan keturunan keluarga duke bahkan calon putri mahkota, Sakura tidak menampik bahwa dia begitu naif.

Begitu percaya pada Shion, hingga memberikannya anugerah berupa kekuatan mana saintess.

Namun saat ini, dia akan membalas semua. Karena sekarang hanya ada Cherry alias Akasuna Sakura seorang trouble maker, yang menghabiskan banyak waktu di Los Angeles-Amerika.

Tangannya mengelus perut yang kini tampak sedikit berisi, dengan senyum tulus.

Demi apapun, Sakura begitu menyayangi kandungannya. Dan dia tidak ingin kehilangan bayinya sama sekali. "Mom, akan melindungimu honey," bisiknya bermonolog.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Konferensi pers, untuk apa?"

Dia yang telah keluar dari rumah sakit sejak lusa lalu, menatap Sasori dengan kebingungan.

Tersenyum, Sasori berdiri dari kursinya dan menghampiri Sakura yang kini duduk di atas sofa.

"Tidak ada yang disembunyikan lagi mulai sekarang," tutur Sasori setelah menghempas tubuhnya duduk disamping saudara perempuan terkasih.

"Mulai sore nanti, dunia akan tahu bahwa kau Akasuna Sakura. Sudah cukup dengan nama samaranmu itu," putus Sasori melanjutkan perkataannya.

Emerald itu menatapnya tidak percaya, "Sungguh? Kau bercanda?" tanyanya luar biasa terkejut.

Ekspresi Sakura membuat Sasori tertawa, "Menurutmu sendiri?" tanya balik.

Tubuhnya terasa hangat, saat Sakura memeluknya dengan tiba tiba penuh keceriaan. "Tidak akan ku biarkan kau menarik ucapanmu kak," ucap Sakura.

Membalas pelukan adiknya, Sasori mengacak surai softpink itu. "Impossible."

Pelukan itu terlepas, Sasori kemudian mengambil dokumen proposal yang sendari tadi tergeletak di meja.

Tangannya terulur memberikan benda itu pada Sakura, "Buktikan, hasil kuliahmu selama ini. Jalankan salah satu proyek disini berdasarkan pilihanmu, okay princess?"

Menerima, Sakura mengambil proposal itu. "Ayolah, kau tidak akan menyesal. your majesty."

~~~~~~~~~~~~~

Dia duduk di atas kursi dengan kualitas terbaik, mengamati benda dihadapannya. Berisi, proyek yang telah di selektif oleh Sasori.

Proyek-proyek yang mudah untuk mudah ditangani namun juga begitu membebani.

Scandal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang