Chapter 12

2.6K 454 29
                                    

Emeraldnya menatap ke seluruh penjuru ruang kamar, yang luas dengan didominasi warna favorite yakni pink dan putih.

Perasaan familiar menghampiri, Sakura merasakan seolah sekitarnya berputar. Kepalanya, mendadak terasa pusing.

Bola matanya terpaku, pada sebuah foto yang dicetak besar dengan bingkai indah bertabur emas.

Bola matanya terpaku, pada sebuah foto yang dicetak besar dengan bingkai indah bertabur emas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto, seseorang yang amat mirip dengannya. Namun, saat masih kecil.

Kelopak matanya berkedip-kedip beberapa kali, Sakura menyentuh foto itu dengan jarinya secara pelan.

Ada seseorang yang sama persis mirip dengannya? Bagaimana mungkin?Kecuali, ini memang fotonya.

"Siapa, kau?" tanyanya pelan.

Memejamkan mata, kepalanya semakin terasa sakit. Sakura memegang dinding, guna menahan tubuhnya yang mulai limbung.

Salah satu daun pintu itu terbuka, seseorang melangkah masuk dengan tergesa gesa.

Karin dengan cepat memegang bahu Sakura, menahannya cemas. "Are you okay? What wrong?" tanyanya.

Mencoba menstabilkan diri, Sakura memberikan senyum simpul. "Tidak, aku baik baik saja."

Meski begitu, Karin tetap merasakan cemas. Kemudian, dia mendorong Sakura untuk duduk di ranjang lembut berukuran Queen size.

"Aku akan memanggil dokter, kurasa ini ada hubungannya dengan amnesimu," ucap Karin mengambil kesimpulan, ia kemudian berdiri hendak mengambil telepon dan menelepon seorang dokter.

Dengan sigap, Sakura menahan tangannya. Membuat langkah Karin terhenti, dan menatapnya.

"Tidak Karin, aku sungguh baik baik saja." Mencoba meyakinkan, Karin berpikir sejenak dan menimang nimang ucapan Sakura.

"Are you sure?" tanyanya ulang.

Sakura tidak memiliki pilihan lain, selain mengangguk mengiyakan. "Of course," balasnya dengan yakin, menggunakan bahasa english.

"Okay. But, jika aku melihat kau seperti tadi. Jangan halangi aku, promise?" Karin menjulurkan jari kelingkingnya.

Mengikuti, Sakura mengaitkan jari kelingking mereka berdua. "Promise," balasnya.

Beruntung, Sasuke sempat menempatkan dirinya dalam beberapa kelas termasuk bahasa Inggris. Dan, dia adalah tipe yang cepat belajar.

"Bagaimana suka? ini salah satu mansion favorite milikmu." Tertegun, Sakura dengan cepat mengendalikan dirinya saat mendengar perkataan Karin.

Melihat Sakura, yang diam saja membuat Karin menghela nafas. "Oh damn it, kau sungguh berbeda."

Sakura tertawa kecil, melihat Karin yang cukup lucu saat frustasi. "Memang aku seperti apa?" Mencoba menyelidiki, Sakura bertanya dengan hati hati.

Scandal [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang