"Niel tidur sebentar dulu, ya?"
Kapan pun dan di mana pun, entah karena penyakitnya atau pun hal lainnya, kematian selalu mengincar mangsa yang lemah.
****
Kepo dengan lanjutannya? Cus, langsung baca aja.
𝐇𝐢, 𝐰𝐞𝐥𝐜𝐨𝐦𝐞. 𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 �...
"Percayalah, yang namanya sahabat, dia akan selalu ada di saat kita membutuhkan bantuannya. Baik, di keadaan suka atau pun duka."
-Martin Alfed-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maaf, aku lama ga update. Jujur aja, beberapa hari ini aku susah bgt stabilin mood untuk nulis. Dan, ini aku paksa aja buat up, karena aku gamau my readers kelamaan nunggu. Mana aku lagi PAS sekarang😇💔em, ily, Bestie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ssstt, udah. Tenang aja, gue nggak akan ketawain lo, El. Nangis aja sepuasnya sampai lo udah ngerasa baikan karena gue ada di sini untuk temenin lo."
"Pelukan ini anggap aja sebagai alat penenang dari gue untuk lo, Niel. Karena gue tau, lo lebih membutuhkan ini sekarang dibandingkan kata-kata penenang."
Di bawah sinar rembulan yang sangat indah, dua remaja yang masih memakai seragam sekolah kini tengah berpelukan hangat di depan lautan lepas. Gadis bersurai panjang yang kita ketahui namanya adalah Queen dengan lembut mengusap punggung tegap milik Niel yang bergetar akibat menangis.
"Suatu saat nanti, El. Percaya aja sama gue." Jawab Queen yakin meskipun manik bulat milik gadis itu kini berkaca-kaca karena ingin menangis juga.
Queen semakin mengeratkan pelukannya pada Niel saat angin malam menerpa kulit keduanya.
"Gue nggak yakin, Queen. Lo 'kan udah tau kalau Author kita nggak akan ngebiarin semua tokohnya ngerasain bahagia dengan mudah. Gue benci sama Author, hiks." Ungkap Niel dengan sesegukan.
"Harus yakin, dong. And, kenapa lo benci sama Author kita?"
"Dia egois, karena selalu bikin karakter hidup gue menderita. Dan, yang paling gue benci adalah ... di saat Author kita dapat masalah di real life. Pasti dia selalu buat kita menderita karena dia nggak mau ngerasain rasa sakit itu sendirian." Jelas Niel panjang kali lebar.