Pukul empat sore.
"Oke. Aku pulang dulu ya, kak Wiwi cantik! Nima katanya agak terlambat, karena harus menjemput adiknya les terlebih dahulu." Beritahu Tini sambil menyampirkan tas selempangnya ke bahu dan melambaikan tangannya kepadaku. Di depan apotek, motor matic yang dikendarai oleh seorang laki-laki yang usianya di atas Tini, tengah menunggu sambil mengegas motornya keras-keras, seakan tidak mau Tini berlama-lama berada di Apotek.
"Cowok baru, Tin?" tanyaku melihat laki-laki itu sekilas.
Bukannya menjawab, Tini malah memamerkan senyum malu-malunya. dan mendadak otakku bekerja cepat. oh, pantas saja dia minta tukar shift denganku hari ini. Ternyata oh ternyata...
"Doyan banget gonta-ganti, Tin! sayangi dirimulah! kita di sini tuh, perantau semua. kalau ada apa-apa mau ngadu sama siapa?! apalagi kalau tahu Ibu sama Bapakmu, bisa digorok lehermu nanti!" Aku menakuti Tini, agar lebih was-was. bukannya apa-apa, untuk ukuran anak gadis yang jauh dari keluarga, Tini termasuk yang paling berani menjalin hubungan dengan lawan jenis. Ini entah sudah yang keberapa kali laki-laki yang datang menjemputnya. Dan semuanya dengan raut wajah yang berbeda.
Tini memukul lenganku. tertawa ringan. Seakan masalah ini B saja baginya.
"Kan ada kak Wiwi yang bakal nolongin Aku!" seringainya, membuatku tersenyum masam.
"Yaa, tetap saja yang susah itu keluargamu adik cantiikkkk!!" Aku mencubit pipi Tini gemas. Untuk orang batak, Tini memang terlihat cantik. sekali melihat dia, tidak akan percaya kalau dia itu berasal dari Sumatera Utara sana. tapi, sekali mendengar dia berbicara dengan Ibunya, maka akan ketahuan kalau dia batak tulen.
Tini memelukku tiba-tiba. "Yeeee,,,kak Wiwi bilang Aku cantik. Padahalkan, yang cantik itu kan, dia. oh, kakak mau dibelikan apa nanti? mumpung kami mau makan di luar, aku traktir kakak makan deh! tapi, jangan bilang-bilang Nima yaaa..." bisiknya, melepaskan pelukannya.
Motor matic itu kembali meraung. Pertanda siempunya motor mulai tidak sabaran.
"Ya udah, deh! aku pergi dulu ya, kak! nanti Aku samperin deh, ke kos kakak!" kali ini dengan menjerit. Karena teman laki-laki Tini itu mulai tidak sabaran. Sudah seperti suami yang cemburu melihat Istrinya berbicara dengan laki-laki saja.
Seperginya Tini, Aku masuk ke dalam ruangan tempat obat-obat keras disimpan. Hari ini Aku akan mengecek laporan pengeluaran obat Narkotik dan Psikotropik. tadi, menurut Tini dia sudah membantuku memasukkan stok. jadi sekarang Aku tinggal memeriksa saja.
Alhamdulillah semua stok pas. Aku kembali mengunci lemari tempat menyimpan Napza itu. beruntung sekali Aku memiliki rekan kerja yang baik. walau Aku Apoteker dan mereka TTK, tapi mereka sealu mau membantuku. tidak pernah meremehkanku sekali pun.
Tini dan NIma adalah refleksi dua Tenaga Teknis Kefarmasian yang patut diacungi jempol. Mereka sangat bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi. Selalu siap jika dibutuhkan. tapi, walau mereka satu tim. Tetap saja mereka selalu kles satu sama lain. Tini yang cuek dan Nima yang pemikir. Nima tidak pernah suka melihat Tini yang kerjanya suka bertukar pasangan setiap kali ada yang menjemputnya.
"Sepertinya Tini itu harus cepat menikah, kak Wi!" celetuk Nima suatu waktu.
Aku hanya tertawa mendengar ucapan Nima. Apa yang dikatakan Nima tidak salah. Itu hanya sebentuk kekhawatiran seorang teman kepada teman lainnya.
"Yakinlah, Tini akan mencekikmu kalau dia mendengar perkataanmu ini!" beritahuku, membuat Nima tergelak. ohya, NIma ini adalah putri daerah tanah Melayu. penampilannya mengingatkanku kepada Nana. Jilbab lebar menutupi dada, baju longgar kadang gamis atau setelan tunik dan rok. Plus kakinya yang selalu terbungkus kaus kaki berwarna hitam. kupikir, Nima punya selusin kaus kaki berwarna hitam itu. Karena kalau tidak, pastilah Aku tidak mau dekat-dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA MU✔
ChickLit[SELESAI] Apt. Wirda Wati, S. Farm telah merantau sangat jauh, demi meninggalkan keluarganya, terutama Nenek. Semua berawal dari kedatangan sepupu nenek dari Arab, yang membuat hubungannya dengan kak Rayyan Fikri atau yang biasa dia panggil Kak Yay...