Dengan mengandalkan jaket warna abu beserta masker, Manjirou keluar dari hotel yang telah dikerubungi oleh kepolisian serta awak media. Sudut matanya terdapat jejak air mata, sukses membuat penampilan Manjirou cukup berantakan. Terlebih lagi, pria yang hampir kehilangan segalanya tersebut masih merenungi semua perkataan Kokonoi, sebelum pria yang bertanggung jawab atas keuangan Bonten itu menyerahkan diri.
Flashback On.
"Tolong jaga calon anakku di perut (Y/N), bos."
"Tentu saja, Koko. Serahkan padaku."
Kokonoi tersenyum hangat lalu membalas pelukan sang pemimpin seraya berbisik. "Mikey, maaf karena aku sudah membocorkan semua markas Bonten oleh kepolisian."
Belum bisa menerima fakta bahwa Takeomi sudah berkhianat, kini dirinya tertampar kenyataan jikalau Kokonoi membeberkan semua tempat persembunyian organisasi miliknya. Ah, Manjirou jadi bingung sendiri, dua orang eksekutif Bonten ini termasuk pengkhianat, atau bukan?
Astaga!
Otaknya hampir pecah memikirkan segala kejadian yang telah terlewat.
"Aku yakin kau sempat mengingat nama adiknya Hinata, kekasih Takemichi, yang bernama Tachibana Naoto."
Ingin sekali Manjirou menyela penjelasan dari si bendahara, tetapi logikanya mengatakan bahwa dirinya harus diam.
"Aku berkomunikasi dengannya hari ini, lebih tepatnya bernegosiasi." Kokonoi mengulum bibirnya kedalam sesaat. "Jika aku menyerahkan diriku senagai pemimpin Bonten, maka tidak ada yang boleh mengganggu kebahagiaanmu dan (Y/N). Mungkin, ini terkesan memaksa dan egois, tapi aku serius ingin melakukannya."
Kokonoi menarik nafasnya pelan sebelum melanjutkan. "Setelah mengetahui kalau Takeomi yang meretas brankas milikku sehingga dana triliunan lenyap ke kantong pemerintah, aku mulai paham dengan alasan yang Takeomi perbuat."
"Dia sungguh lelah berada di organisasi ini. Lalu, aku pun paham kalau kau kesepian, Mikey. Takeomi hanya ingin membuat kau kembali kerumah yang sebenarnya, yaitu (Y/N), tetapi Takeomi tidak bisa. Dia tidak tahu caranya."
"Setelah mengantarmu beserta pakaianmu untuk tinggal seatap dengan (Y/N), Takeomi meringis. Takeomi sangat kagum dengan kekasihmu, Mikey. Karena terlalu kagum, Takeomi tidak sampai hati menyampaikan kalau kekasihnya melalui malam panas dengan wanita. Dia merasa bahwa dirinya hanyalah seorang pecundang. Mikey, sadar atau tidak, eksistensi (Y/N) mengubah cara pandang Takeomi, dan aku pastinya."
Kokonoi terkekeh pelan. "Astaga. Padahal aku jarang berinteraksi dengan kekasihmu, aku bahkan tidak peduli apakah perempuan itu bahagia denganmu atau tidak sama sekali, tetapi aku merasa kalau (Y/N) wanita luar biasa yang sialnya di pertemukan secara tidak sengaja oleh iblis seperti kita."
Tertohok. Tetapi, Manjirou tetap membenarkan ucapan Kokonoi. Bidadari seperti (Y/N) memang tidak pantas ikut ke neraka bersamanya.
"Tapi, (Y/N) tetaplah rumahmu untuk pulang, Mikey." Lanjutnya dengan tegas dan jelas. "Aku mengenalmu bukan sebulan dua bulan. Kau seperti ini karena sulit mengendalikan impulsif gelapmu, bukan?"
Manik gelap Manjirou mengecil; bergetar dengan rasa khawatir.
Apakah Kokonoi akan menjauhinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis (Sano Manjirou)
Fanfiction[END] Kita saling mencintai. Aku yang mencintaimu, dan dirimu yang mencintai orang lain. ••••••••• - [♡] ; notes ⚠21+, harsh word, toxic relationship, angst. • semua gambar bersumber dari pinterest. • karakter hanya milik Ken Wakui, saya hanya mem...