Veertien

1.8K 282 339
                                    

"Mikey-kun, aku hamil anakmu."

Iris jelaga sang empunya terbelalak kala mendengar penuturan Alexa. Tubuh (Y/N) mendadak kaku. Ia takut kala kebahagiaan yang baru saja ia raih, harus sirna kala sang kakak tiri mengandung anak Manjirou.

Sekali lagi, anak kandung Sano Manjirou.

Tidak seperti dirinya yang mengandung anak Kokonoi. Ia bahkan ragu kalau lelaki bermanik kucing itu akan bertanggung jawab.

Hati (Y/N) berdetak lebih cepat kala ia melirik Manjirou. Iris hitam lelaki itu menyiratkan kehidupan.

Perempuan malang itu menunduk, menatap lantai rumah sakit.

Apa benar Manjirou ingin berubah?

Akankah dia tetap memilihnya walaupun anak yang ia kandung bukanlah darah daging lelaki Sano itu?

DUAGH!

Lamunannya terhenti kembali saat Draken menghantam wajah Manjirou untuk kesekian kalinya.

"KAU! BAJINGAN!!"

"KEN-CHAN?!"

Draken menatap nyalang Manjirou. "WANITA SEWAAN MANA LAGI YANG KAU HAMILI, MANJIROU?!" Tanyanya dengan suara tinggi. "Apa ... apa (Y/N) saja tidak cukup untukmu?"

"Bukan seperti itu!"

"LALU APA, SIALAN?!"

"A-aku ... memang sempat menyukai Alexa, tapi dia sudah tidak berarti lagi bagiku!" Elak Manjirou.

Alexa tertawa pilu. "Tidak berarti apapun bagimu, ya? Lalu, siapa yang habis bercinta denganku, kau menawariku menjadi kekasihmu?"

Hati (Y/N) seperti berhenti kala itu juga. Ia menatap Manjirou dengan tatapan tidak percaya. Apa-apaan? Kenapa dirinya seperti dipermainkan?

Ah, dirinya lupa. Bukankah selama 4 tahun ini (Y/N) memang dipermainkan?

Peka dengan tatapan perempuan tercintanya, lelaki Sano itu menggeleng. "(Y/N)-cchi, kumohon. Dengarkan aku," ia berusaha bangkit bersusah payah dan memegang kedua bahu (Y/N). "Kita ... k-kita baru saja ingin bersama, kita sudah saling memaafkan, j-jadi—"

"Apalagi, Manjirou?" (Y/N) menginterupsi ocehan lelaki itu. Irisnya tidak memancarkan cahaya sama sekali. Lantas, perempuan itu mendongak guna menatap jelas iris jelaga sang wirawan. "Apalagi yang kau sembunyikan dariku?" Tanyanya dengan suara yang bergetar.

Manjirou menggeleng kuat. "Tidak ada yang kusembunyikan darimu." Netra hitamnya menatap tajam Alexa. "Kau keluar." Tuturnya dengan suara dingin.

Alexa menyeringai. "Keluar? Aku? Kenapa tidak perempuan itu dan lelaki bertato naga itu saja?" Wanita itu berjalan kearah Manjirou dan berdiri diantara lelaki itu dan (Y/N), menghalangi jarak pandang keduanya.

Wanita itu menangkup wajah Manjirou dengan kedua tangannya. "Aku ini sedang mengandung anakmu, Mikey-kun. Darah dagingmu sendiri. Apa menurutmu aku pantas keluar dari ruang calon ayah dari bayiku?"

Tatapan Manjirou melembut saat mendengar 'mengandung anakmu' dari Alexa.

'Apa yang harus aku lakukan?'

(Y/N) menggelengkan kepalanya. Buliran bening mengalir kembali di kedua pipi siempunya. "Aku pergi. Semoga kalian bahagia. Ayo, Ken-chan." Katanya sembari menarik tangan Draken dan menuju pintu keluar ruangan.

"(Y/N)-cchi! Tungg—"

"Mikey-kun." Tegur Alexa. Ia menggenggam jemari lelaki Sano itu dan mengarahkannya pada perut ratanya. "Disini. Ada kehidupan baru. Anakmu, anak kita."

Monachopsis (Sano Manjirou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang