Zes

2.2K 359 256
                                    

"T-tidak mungkin ... i-ni pasti bohong." Ungkap (Y/N) tidak percaya dengan pemandangan didepannya.

Dihadapannya, sekitar 10 meter dari posisinya berdiri, (Y/N) melihat dua insan berbeda gender tengah bersenda gurau dengan salah satu lengan si lelaki melingkar di pinggang ramping perempuan disamping.

Nafasnya tercekat.

Dengan penuh keberanian, (Y/N) menghampiri kedua orang tersebut walau hatinya merasa tidak menyangka.

























*Puk.


























Yang di tepuk menoleh ke belakang, betapa terkejutnya ia bahwa orang yang menepuknya ialah—















"(Y-Y/N) ..." Ucap lelaki itu dengan gugup.

Perempuan disampingnya itu pun mengikuti tatapan si lelaki, ia membelalakan kedua netranya.

















"ASTAGA TAKASHI-SAN?! YUZUHA?! AKU TIDAK MENYANGKA BERTEMU DENGAN KALIAN DISINI HUWAAAA!!" Tiba-tiba saja (Y/N) memeluk gadis bernama Yuzuha sampai tergelak kebelakang karena dekapan hangat yang (Y/N) berikan.

Shiba Yuzuha. Perempuan cantik ini merupakan salah satu sahabat kecil (Y/N) setelah Tachibana Hinata dan mendiang Sano Emma.

Jelas saja (Y/N) menangis sembari memeluk Yuzuha. 12 tahun lamanya tidak bertukar kabar— sebenarnya hanya (Y/N) saja yang tidak memberi kabar.

Telepon genggamnya dihancurkan begitu saja oleh kekasihnya, Sano Manjirou.

Tersenyum lembut dan membalas pelukan (Y/N), "lama tak berjumpa, (Y/N)-chan." Ucap Yuzuha sembari menenangkan gadis yang masih terisak dalam pelukannya.

Setelah tenang, (Y/N) melepas pelukannya lalu menatap sepasang insan itu bergantian, "wah, kalian menjalin hubungan, ya? Ngaku!" Desaknya.

Yuzuha melirik ke Mitsuya— melakukan telepati— lelaki itu mengangguk, "iya. Banyak sekali hal tidak terduga selama 12 tahun belakangan ini. Salah satunya kau, (Y/N). Pertama, kami semua tidak bisa menghubungimu. Kedua, kau tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi. Ketiga, Mikey juga menghilang bersamaan denganmu. Kemana saja selama ini? Apa kalian masih menjadi sepasang kekasih?"

Ah, jika Mitsuya sudah mendesaknya dengan berbagai pertanyaan panjang begini, mau bagaimana lagi? (Y/N) harus menjelaskannya.

"Gomen, gomen. Aku tidak bermaksud seperti itu. Perihal kenapa kalian tidak bisa menghubungiku." (Y/N) membasahi kerokongan dengan salivanya— yang sebetulnya gadis itu berupaya mencari alasan yang bisa diterima baik dengan logika.

"Aku mengganti nomorku. Kalian tahu, 'kan, kalau Manji-kun sangat protektif padaku, jadi dia tidak ingin orang yang pernah dekat denganku itu masih menghubungiku. Lalu, yaa beginilah aku. Aku tinggal seatap dengan Manji-kun, hehe." Jelas (Y/N) yang diakhiri kekehan manisnya; yang sebenarnya terpaksa.

"Hubunganmu dan Mikey baik-baik saja, 'kan?" Tanya Mitsuya Takashi dengan intimidasi. Menghilangnya (Y/N) beserta Manjirou membuat berbagai spekulasi negatif di otaknya. Mitsuya tidak bodoh, namun bukan berarti dirinya pintar, sebab sejak pertemuan terakhir mereka dengan Manjirou, Mitsuya tak pernah lagi melihat lelaki bermarga Sano.

'Baik-baik saja, ya? Entahlah. Tapi, menurutku ... cukup baik.' Batin (Y/N).

Hatinya kuat sekali? Terbuat dari baja?

Monachopsis (Sano Manjirou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang