A/N: tolong siapkan tisu 4 lembar untuk chapter ini🗿
••••••
(Y/N) mematung kala sang kakak tiri berdiri tepat di depannya. Irisnya menelisik paras Alexa dan terdapat banyak— cukup banyak, bercak merah keunguan. Hanya melihat dengan mata kepalanya sendiri saja sudah membuat hati (Y/N) berdenyut ngilu.
Keduanya terdiam dengan saling menatap dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Saat (Y/N) ingin menutup pintu Draken, sang kakak menahannya.
*grep.
(Y/N) membelalak tak percaya bahwa sang kakak tiri memeluknya. Jujur, ia merindukan pelukan dari Alexa, tapi pikirannya mundur kembali saat sang kekasih bercumbu dengan Alexa yang bahkan perempuan itu tidak menolak sentuhan Manjirou sama sekali.
Ia pun menepis pelukan Alexa dan menatap sang kakak tiri dengan tatapan sakit hati.
"(Y/N) ... tolong dengar—"
"Cukup." Ujar (Y/N) dengan nada dingin, ia membelakangi sang kakak tiri. "Untuk apa kau kesini? Kurasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi." Lanjutnya lagi.
Ah. Hati mengkhianati bibir.
Padahal, (Y/N) bilang kalau ia memaafkan Alexa karena wanita itu tetaplah kakak tiri yang menjadi panutannya saat masih kecil. Tapi, apa yang ia berikan saat ini? Tatapan datar dengan wajah tanpa ekspresi.
Benar-benar munafik.
"Aku mohon, (Y/N). Tolong percaya padaku kalau aku tidak memiliki perasaan apapun untuk Mikey-kun." Tutur Alexa.
Gadis itu malah tertawa kencang lalu membalikan tubuhnya guna menatap Alexa. Jelas Alexa terkejut sebab adik tirinya tertawa dengan air mata yang mengalir deras.
"(Y/N) ..." Alexa menatapnya sedih. Bukan, bukan ini yang dia inginkan. Ia sangat merindukan adik tirinya, tapi Alexa juga tidak akan menyangka bahwa pertemuannya dengan sang adik tiri malah membawa kehancuran. Alexa ingin menjelaskan semuanya kalau ia melakukan ini demi melanjutkan hidupnya yang sudah berantakan.
Wanita berdarah Amerika itu tidak bisa memalingkan wajahnya kearah lain. Alexa bisa merasakan betapa pahitnya kenyataan di hati adik tirinya.
'Jika saja aku tidak menerima tawaran Ran-san untuk jadi pemuas nasfu mereka, maka aku tidak akan bertemu Mikey-kun.' Batin Alexa.
Saat ingin bicara, tiba-tiba Manjirou muncul dengan wajah acuhnya. Ia hanya melihat (Y/N) tidak minat dengan sekilas, lalu netra hitamnya menatap Alexa sambil tersenyum kecil.
Manjirou merangkul pinggang Alexa. "Sayang, sudah selesai berbicara dengan orang ini?"
Mata (Y/N) terbelalak tak percaya. "M-manji-kun."
Alexa melepas paksa rangkulan Manjirou tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu. "(Y/N), aku tidak mencintai Mikey-kun sama sekali. A-aku hanya iseng menerima tawaran Ran-san."
"Lalu kenapa ... k-kenapa kau menghiraukanku? Kenapa kau bertingkah seolah aku ini hanya angin lalu?" Tanya (Y/N) dengan air mata yang masih mengalir di kedua pipinya.
"Aku hanya mengikuti alur permainan Mikey-kun! Aku benar-benar tidak memiliki perasaan apapun untuknya, (Y/N). K-ku mohon, percaya denganku." Ujar Alexa melemah. Ia tidak ingin kehilangan kepercayaan adik tirinya karena kebodohan yang ia buat.
Manjirou terkekeh. "Tapi kau menikmati semua sentuhanku, sayang." Balasnya sambil mengelus pipi si Alexa.
Kini Alexa yang terdiam. Ia tidak menyangkal sama sekali bahwa ia turut menikmati permainan Manjirou. Alexa terbuai oleh semua sentuhan lelaki Sano itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis (Sano Manjirou)
Fanfic[END] Kita saling mencintai. Aku yang mencintaimu, dan dirimu yang mencintai orang lain. ••••••••• - [♡] ; notes ⚠21+, harsh word, toxic relationship, angst. • semua gambar bersumber dari pinterest. • karakter hanya milik Ken Wakui, saya hanya mem...