Zavier membuka mata dan cahaya di kamarnya terlihat temaram karena tirai jendela yang masih menutup, sehingga sinar matahari hanya bisa masuk sedikit. Di detik selanjutnya, pria itu baru menyadari bahwa dia tidak sendiri. Dia mendapati bahwa sedari tadi ia berada di dalam rengkuhan seorang wanita yang semalam tidur dengannya.
Wanita itu berbaring menyamping menghadap Zavier, membiarkan pria itu masuk ke dalam rengkuhan wanita itu. Dan membebaskan pria itu menghirup banyak-banyak aroma tubuhnya.
Persis seperti bayangannya, semalam. Rambut wanita itu tergerai, ikal, dan berantakan.
Selimut wanita itu sudah turun, melewati dada. Sehingga Zavier dengan gerakan cepat membenarkan letaknya sebelum nafsunya kembali terusik dan dia melakukan hal yang tidak-tidak.
Dia tidak pernah tertarik memperhatikan wanita yang sedang tidur, dan ini pertama kalinya dia berada di atas ranjang dengan seorang wanita, di mana dia tidak menyentuh wanita itu sedikit pun. Bahkan sampai merasakan ketertarikan untuk memandangi wajahnya, kegilaan yang berikutnya. Kewarasannya perlu dipertanyakan sekarang.
Kulit wajah wanita itu semulus bayi, dengan pipi kemerahan, yang dielusnya tanpa sadar dengan ujung telunjuknya. Bibir wanita itu sedikit terbuka, seperti mengundang untuk menyatu dan itu nyaris tak tertahankan. Dan saat terjaga, matanya yang sekarang tertutup itu pasti sanggup meruntuhkan iman laki-laki mana pun. Oke, dia mulai berlebihan. Sialan. Kenapa pikirannya selama seminggu terakhir setelah perjodohan mereka diumumkan tidak pernah berada di frekuensi yang benar?
Zavier sedikit mendekat dan menghirup kembali aroma manis dan lembut dari perpotongan leher wanita itu, seperti aroma vanila dan wangi samar sampo rambut wanita itu. Dia cukup mengenal aroma parfum para wanita dan wanita ini memiliki aroma yang khas. Wanita dewasa biasanya lebih memilih parfum dengan aroma elegan, seperti wangi bunga, tapi wanita di sampingnya ini memilih aroma manis yang menenangkan, dan Zavier tidak pernah merasa menyukai aroma seseorang sampai seperti ini sebelumnya.
Wanita ini jelas mengacaukan segalanya. Dan anehnya lagi, dia tidak bisa berbuat apapun untuk menghentikannya. Cepat atau lambat, dia pasti akan kehilangan kendali atas dirinya dan jatuh pada pesona wanita ini. Yang berarti dia mengingkari janji yang dibuatnya sendiri. Memusuhi wanita yang menjadi calon istrinya dan menganggap wanita itu sebagai definisi dari neraka dunia.
Tapi bagaimana jika kenyataannya neraka yang diharapkan itu tiba-tiba berubah menjadi surga?
—&—
Zavier's Apartment, 20.10 WIB
"Kamu benar-benar menganggap apartemen ini rumah sendiri, ya?" Seru Zavier saat melihat wanita itu memegang popcorn sambil menonton serial Netflix.
Zeline mendongak dan tersenyum.
"Halo, calon suami! Udah pulang?" Dia terkekeh mendengar leluconnya sendiri.
Zavier menghempaskan tubuh ke atas sofa, memandang televisi dengan kening berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peeking Past Foliage
Romans[An Office Romantic, Heartfelt Story] Tidak pernah terbersit dalam benak Zeline sedikit pun untuk terikat dalam komitmen pernikahan-setidaknya dalam waktu dekat ini. Yang ada di dalam pikirannya hanyalah kesuksesan karirnya sebagai Marketing Officer...