Peristiwa alam memang tidak pernah dapat diprediksi kedatangannya, termasuk hujan deras diantara perayaan festival lentera di daratan utama.
Kelima bersaudara itu hanya terduduk termenung di penginapan nona jennie. Memikirkan bagaimana mereka pulang, sedangkan kusir yang membawa mereka pulang lebih dulu dan mengaku akan kembali memperbaiki kereta kuda mereka yang hancur ditimpa pohon tumbang.
"Kenapa kita bersedih? Kita bisa berlibur sebentar disini"
Si bungsu win memberi ide yang dihadiahi dengusan oleh gulf.
"Memang otaknya hanya berisi senang-senang saja"
Win mencebikkan bibirnya sebal, seolah jengah karena kakaknya selalu menolak rencananya, apapun."Tapi mungkin apa yang dikatakan win benar, new apakah perbekalan kita masih ada?"
"Masih, tapi..."
"Tapi apa kak?"
"Ramuan yang diberi ayah hampir habis. Kita banyak menggunakannya tadi malam"
Mereka berlima mengehela nafas pelan. Bingung, tanpa ramuan itu pheromone mereka akan mudah tercium, dan itu tandanya akan banyak yang tau jika mereka bukan penduduk asli agrosa, melainkan klan elunary, klan yang diberitakan telah hilang.
"Kenapa kita tidak membuatnya saja? Bukankah kak new, kak krist dan kak gun sudah menguasai ilmu ramuan dari ayah?"
"Memangnya di daratan utama ada ladang bunga?"
"Kita juga tidak tau apakah disini ada bunga-bunga yang kita butuhkan"
Lagi-lagi mereka hanya bisa mengehela nafas pelan.
"Aku bisa membantu"
Nona jennie tiba-tiba masuk dan mengejutkan mereka berlima.
"Nona jennie???"
"Nona, sejak kapan anda disana? Anda?"
"Maafkan aku anak muda, aku tidak bermaksut menguping pembicaraan kalian, tapi aku mendengarnya saat tidak sengaja lewat membawa teh untuk kalian. Maafkan aku"
"Nona jennie, sudah sejauh apa kau tau infromasi tentang kami?"
Kelima bersaudara itu menatap Nona jennie lamat-lamat, menunggu pernyataan nona jennie, sekaligus takut identitasnya terbongkar.
"Kalian dari bukit aeryian...
Dan kalian adalah omega klan elunary"Kelima bersaudara itu terkejut, seolah tak percaya. Seseorang di daratan utama telah mengetahui identitas aslinya. Raut wajah terkejut dan takut menghiasi wajah mereka yang mendadak pucat pasi.
"Tenang, tenang kalian tidak perlu takut padaku. Dapat kalian pastikan aku orang baik dan tidak akan memberi tau identitas kalian kesiapapun, kalian bisa pegang sumpahku ini"
Gun bangkit dan terlihat kilatan amarah dari matanya.
"Apa yang akan terjadi jika kau membocorkan rahasia ini?"
"Penggal kepalaku anak muda, aku tunduk dalam kuasa dan restu bunda luna, aku juga dengan senang hati tunduk pada klan elunary"
"Nona jen!!"
Mereka kini lebih terkejut, bagaimana mungkin seorang didepannya ini tau dan memberi sumpah pada bunda luna?
"Win, gulf cepat tutup semua pintu dan jendela"
Win dan gulf menutup seluruh jendela dan pintu penginapan nona jen. Tidak ada yang akan mereka lakukan, mereka hanya ingin mengintrogasi nona jennie.
"Nona jen, cepat katakan pada kami bagaimana kau tau sumpah janji pada bunda luna?"
"Namamu gun kan? Aku sudah tau nama-nama kalian. Kau new, krist, gulf dan bungsu win"
"Nona jen..."
"Banyak sekali yang terjadi dalam hidupku anak muda, aku adalah beta asli Agrosa. Aku begitu mencintai tanah slaile karena ayahku adalah seorang pedagang lepas. Dia selalu mengajakku berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya, hingga pada akhirnya kita singgah di tanah elunary. Sungguh jika dibuku dituliskan wilayah klan elunary adalah surga dunia, aku percaya"
Mereka berlima masih terdiam menunggu nona jennie melanjutkan ceritanya.
"Untuk pertama kalinya aku senang ayahku menetap di suatu tempat, dan betapa bahagianya aku ketika aku tau kita akan menetap di elunary. Aku menemukan banyak cinta disana, banyak kasih sayang, bahkan air dan angin seolah memberkati siapapun yang ada disana. Aku merasakan dicintai.
Aku bertemu seseorang yang membawa hidupku lebih berwarna, membawa kebahagiaan bagiku, seorang anak pedagang dari tanah agrosa. Namun, ketika aku memutuskan untuk ikut ayah kembali berdagang di daratan utama, aku mendengar kabar bahwa tanah elunary hancur akibat peperangan"Nona jennie melihat kelima bersaudara itu kini menangis. Mereka rindu pada keluarganya, pada klannya.
"Aku begitu mencintai elunary, dan aku belum sempat mengabdi pada elunary. Maka, izinkan aku membantu kalian disini, aku akan memberi kalian apapun, putra elunary"
Mereka berlima diam dan saling berpandangan.
"Nona jen, kita hanya berniat pulang dan kembali ke aeryian"
"Tidakkah kalian ingin menemui klan kalian?"
"Maksutmu?"
"Klan kalian masih ada, mereka hidup hingga saat ini. Mereka bersembunyi, mereka menunggu putra-putra elunary memanggil, membangkitkan mereka lagi"
"Nona jen, bisa kau jelaskan apa maksutmu?"
"Jiwa-jiwa klan elunary tidak pernah lenyap, mereka hidup, disekitar kita. Mereka terperangkap pada sumpahnya dan menenggelamkan diri di utocenia"
"Laut itu? Bagaimana bisa Nona?"
"Aduh win pusing, kak"
"Gulf engga tuh"
"New, kau pusing juga kan??"
New menatap nona jennie didepannya, bagaimana bisa dia mengetahui hal yang new tahan.
"Kalian yang terikat dengan utocenia akan merasakan energy itu. Win, tidakkah kau merasakan mengapa ombak utocenia yang terbiasa mengamuk berubah menjadi tenang tadi malam? New, kau pasti paham bulan merah ditengah laut tadi malam kan?"
"Bulan merah? Aku tidak melihat bulan merah tadi malam"
Krist dan gulf mengangguk menyetujui perkataan gun.
"Itu karena hanya jiwa-jiwa tertentu yang terikat dengan utocenia"
"Lalu, apa hubungannya dengan jiwa-jiwa yang ada disana nona? Jiwa-jiwa klan elunary?"
"Mereka ingin diselamatkan, mereka ingin kalian memanggil mereka, membangkitkan jiwa-jiwa yang telah lama tidur"
"Bagaimana cara membangunkannya?"
"Aku tidak tau, hanya klan elunary sendiri yang tau"
"Ah ini membuatku semakin ingin kembali ke aeryian"
"Aku juga tau jika kalian ingin membalaskan dendam elunary pada klan gaelic"
Mereka berlima terkejut. Itu memang rencana mereka, tapi seiring berjalannya waktu mereka bahkan lupa akan benci dan dendam yang tertanam di lubuk hati klan elunary.
"Dendam sudah tertanam dengan baik disetiap jiwa-jiwa elunary, bukankah begitu?"
"Nona jen, kami-"
"Jika kalian tidak ingin membalaskan dendam elunary, cukuplah bangkitkan klan kalian yang telah tertidur lama"
Mereka berlima berpandangan, menimbang apa yang dikatakan nona jennie. Sepertinya memang, jika mereka tidak ingin balas dendam, paling tidak mereka membangkitkan jiwa-jiwa yang telah lama tidur.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Slaile
FantasyTanah Slaile bukan hanya daratan, bukan hanya sebuah pulau akan cerita berbagai klan. Slaile adalah rumah, adalah pelukan, yang senantiasa akan menunggumu kembali untuk merengkuh. Namun, Slaile tidak akan selamanya menjadi tempat ternyaman disertai...