Kuda milik bright terus melaju membelah jalanan sepanjang bukit Aeryian. Surainya tergerai diterpa angin, pun dengan mata awas milik alpha yang dengan berat hati meninggalkan kekasihnya di bukit Aeryian.
-flashback-
"Aku akan merindukanmu alpha"
Bright menatap win dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Sorot mata milik win menyendu, diikuti cahaya yang mengkilat di bola matanya. Bright merasa tidak mau pulang jika separuh hatinya telah sukarela ia beri untuk dibelenggu"Win"
"Apakah kau tau jika aku lebih suka dipanggil dengan nama meta"
Bright masih diam, memperhatikan gerak-gerik yang lebih muda lalu menggeleng."Aku suka nama meta sejak kau memanggilku pertama kali di daratan utama, aku suka bagaimana kau memanggilku dengan nada mendamba"
"Meta"
Win mendongak, menatap iris tajam milik alpha yang sudah mengabut. Win tau akan perkara dari dua hati yang menggebu meminta untuk dibebaskan.Desahan nafas milik alpha bungsu kesayangan para pack Gaelic itu tertahan ketika langkah kecil milik seorang didepannya itu mulai memperpendek jarak antara mereka. Bahkan alpha itu seolah kehilangan kekuatan dan taringnya ketika mahluk ayu didepannya mulai membenamkan wajahnya, menghirup baunya, dan menumpukan kepalanya dipelukan hangat milik sang alpha.
"Meta"
Ini tidak benar, tapi perasaan miliknya juga tidak mau disalahkan.Bright melepas pelukan dari win, menatapnya sedikit lebih lama. Saling berpandangan dan hal itu sudah mampu membuat meremang dan menahan nafasnya mati-matian.
"Apakah kau mencintaiku bright?"
Bright berusaha menelan ludahnya yang seolah menyangkut di tenggorokannya, menahannya untuk menjawab.Win masih dengan manik obsidian menatap bright tanpa paksaan. Tatapannya tulus dan penuh sendu, bak embun yang menghujani bright ketika ia terjaga di tengah hutan. Bagaimana mungkin bright mengatakan tidak mencintai mahkluk tuhan paling ayu didepannya ini. lidahnya kelu tak mampu menjawab, dan akhirnya, yang bright lakukan hanyalah tersenyum dan mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Slaile
FantasyTanah Slaile bukan hanya daratan, bukan hanya sebuah pulau akan cerita berbagai klan. Slaile adalah rumah, adalah pelukan, yang senantiasa akan menunggumu kembali untuk merengkuh. Namun, Slaile tidak akan selamanya menjadi tempat ternyaman disertai...