Nafas new memburu ditengah langkah panjang kakinya yang terus berlari membelah kerumunan penduduk Daratan Utama. yang menjadi tujuannya adalah bagaimana ia harus cepat sampai di rumah nona jen, dan yang paling utama adalah menghindari seseorang di ladang bunga matahari, Tay.
Pagar kayu lapuk milik nona jen sudah terlihat di netra si kulit putih itu. Namun dirinya dibuat tersentak kala ada yang menepuk bahunya dengan keras.
"Kak New!!!"
new berteriak dan saking takutnya ia tersentak hingga tersungkur. memegangi dadanya yang serasa ingin meledak. "GUPIIII!!"
Gulf senang sekaligus bingung melihat keadaan kakaknya yang kacau. matanya yang menelisik New dari atas hingga bawah terhenti kala mendapati tangan kakaknya yang terluka.
"kak new, tangan kakak...."
new melihat tangannya sendiri, dan ia baru sadar jika tangannya sedikit nyeri. ia sebisa mungkin menahan rasa sakitnya, dan mengajak gulf cepat pulang ke rumah nona jen, perasaannya tiba-tiba gaduh, menghawatirkan keadaan win yang sedang kesakitan karena heat.
semua orang yang mengerubungi win menoleh pada langkah gulf dan new yang bergemuruh. mereka semua melayangkan pandangan khawatir, satu kepada win yang mengeluh panas dan ingin disentuh, dan satu lagi kepada new yang penampilannya sudah sangat memprihatinkan dengan luka ditangannya.
"new tanganmu"
krist memekik melihat luka di tangan new yang sudah mengering.
"astaga, new apakah kau berlari dengan kondisi luka seperti ini? ugh, baunya"
nona jen memegangi tangan new sedangkan tangan lainnya ia gerakkan untuk menghalau udara didepannya. Bau pheromone itu mengusik indra penciumannya, nona jen yang seorang beta saja begitu mati-matian menahannya, apalagi seorang alpha?, begitu pikirnya.
"new apa yang terjadi?"
"sudah sudah aku tidak apa-apa gun, lebih baik kalian cepat tumbuk bunga ini dan jadikan bubuk serta minyak, krist kau sudah tau kan caranya?"
krist mengangguk dan berlalu masuk kedalam kamarnya "serahkan padaku"
selanjutnya tubuh new merosot lemas dan terduduk. menatap tangannya yang terluka, tidak terlalu besar tapi efeknya membuat new takut.
"new, kau tau kan jika berlari dengan luka seperti ini akan membuat para alpha dan beta tahu jika kau omega"
"aku tahu nona jen, aku tidak berpikir panjang tadi dan langsung berlari pulang. a-aku aku bertemu dengan alpha di ladang bunga"
"apa? lalu? kau tidak diapa-apakan kan?"
"tidak tidak, gun apakah kau ingat dengan tay, seseorang yang kita temui ketika festival?"
"oh dia, ya aku ingat"
"aku bertemu dia, dialah yang tau jika aku terluka, dan dia... hampir menghisap darahku? Dan sepertinya dia sadar jika aku omega"
"APAAAA?" semua yang ada disana memekik kaget.
"Dan bodohnya lagi, aku meninggalkan belatiku disana" New terpejam, merutuki kebodohannya.
"Bagaimana ini nona jen?"
Nona jen menggigit bibirnya bingung, tidak ada yang bisa mereka perbuat. Dan yang mereka takutkan sudah ada di depan matanya, seseorang tahu jika ada darah omega disini.
"Sudah sudah mari kita lupakan itu, kita fokus ke win dulu. New kau cepatlah ke kamar mandi, bersihkan dirimu dan lukamu"
New bangkit, sesekali melihat kondisi win yang masih meracau. Dan new kembali berbalik, teringat sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Slaile
FantasiaTanah Slaile bukan hanya daratan, bukan hanya sebuah pulau akan cerita berbagai klan. Slaile adalah rumah, adalah pelukan, yang senantiasa akan menunggumu kembali untuk merengkuh. Namun, Slaile tidak akan selamanya menjadi tempat ternyaman disertai...