Bertemu

2.2K 205 0
                                    

"Your Royal Highness the crown prince Adolf, Your Majesty memanggil anda untuk mengikuti makan malam bersama" seorang pelayan wanita sedang berdiri gugup menghadap putra mahkota

Ini pertama kalinya pelayan sepertinya menghadap langsung putra mahkota jadi wajar saja jika ia tidak bisa menahan gugupnya, Pelanyan itu hanya menunduk tanpa berani menatap orang yang di hormati oleh seluruh rakyat itu.

"Katakan pada ayah bahwa aku sedang tidak berselera makan dan harus menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk ini" putra mahkota kembali melanjutkan pekerjaannya yang terjeda sementara

"Maaf tuan, tetapi Your Majesty menginginkan tuan untuk mengikuti makan malam" pelayan itu berbicara sesopan mungkin takut-takut salah bicara dan membuat Adolf marah.

"Baiklah" putra mahkota pergi berlalu dari ruang kerjanya diikuti oleh pelayan itu

Putra mahkota berjalan di lorong istana yang dipenuhi dengan lukisan-lukisan keluarganya. Lorong ini dominan berwarna emas dengan beberapa ornamen yang menambah kesan elegan dengan suasana yang sedikit suram karena tidak terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam lorong yang sedang dilewati ini.
Pintu ruang makan terbuka menampilkan sosok putra mahkota yang sedari tadi ditunggu-tunggu kehadirannya dalam makan malam ini.

"Sopan sekali kau membuat seorang raja menunggumu" sindir sang raja, Adalbaro

"Kalian bisa makan malam tanpa diriku, tugas yang ku miliki sedang menumpuk" putra mahkota duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan putri pertama kerajaan, Quella Roseanne Scarlett.

"Melupakan tugasmu sejenak dan meluangkan waktumu untuk makan malam bersama tidak akan membuatmu rugi besar" ujar Adalbaro

"Ya" putra mahkota menjawab dengan singkat

Semua orang yang ada di sana kini tengah menyatap makaanya masing-masing. Tak ada suara selain denting pisau dan garpu yang beradu di atas piring.

"Aku dengar Putri Archduke Zavton menghilang, apakah itu benar?" Raja bertanya yang ditujukan pada Putra Mahkota

"Aku sedang tidak ingin bergosip, ayah" putra mahkota menjawab perkataan raja

"Kau tidak boleh terlalu kaku, Adolf. Bagaimana bisa kau menarik para Putri Bangsawan jika kaku kau begitu." Raja membalas perkataan Putra Mahkota diakhiri dengan senyuman

"Apakah tujuan kita makan malam bersama adalah untuk bergosip?" Adolf meletakan garpu dan pisaunya di piring. Ia hanya memakan beberapa suapan daging rusa yang dihidangkan.

"Kau bisa bergosip bersama kedua putrimu, atau putramu yang satunya, ayah. Bahkan tanpa banyak bicara pun banyak lady yang menginginkanku, bukankah ayah tau jika aku mendapatkan banyak lamaran dari para bangsawan? Dan oh ya, aku sekedar mengingatkan pada ayah bahwa berbicara saat sedang makan malam seperti ini tidak ada dalam etiket kerajaan" ujar Adolf

"Aku selesai, selamat malam semuanya" Aldolf pergi dari tempat makan tersebut dan berjalan menuju ke ruang kerjanya kembali

Kepergian Aldolf membuat suasana dalam makan malam tersebut kembali hening. Tak lama setelahnya putra mahkota pertama pamit pergi dari sana.

"Aku sudah selesai ayah. Aku meminta izin darimu untuk pergi dari sini ayah, aku akan kembali berlatih"

"Pergilah" Adalbaro memberikan izin pada putra tertuanya itu

setelah pamit, pangeran tertua pergi dari tempat makan tersebut, meninggalkan kedua putri dan ayahnya yang kini terdiam dengan pikirannya masing-masing.

Makan malam yang diawali dengan kecanggungan itu berakhir dengan kecanggungan.

-----Lost Soul-----

Lost Soul; Back to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang