Budak cinta

678 76 0
                                    

Adolf tengah beradu pedang dengan bawahannya, Antony. Bunyi pedang beradu sama lain terdengar begitu keras. Keduanya terlihat sangat serius.

"Apakah kau tau jika hari ini ayahmu pulang setelah pergi berhari-hari ke kerajaan Pyradia?" Antony bertanya pada lawannya di tengah-tengah bunyi pedang yang terdengar beradu

"Darimana kau tau?" Adolf sedikit lengah

"Tak sengaja menguping" Antony menjawab pertanyaan Adolf. "Sepertinya frekuensi kau bertemu dengan kekasihmu akan berkurang. Aku tau setelah ini kau akan sangat amat sibuk" sambung pria itu sembari mengejek

'sriiiing' bunyi pedang beradu, pria yang satu tengah mencoba menahan serangan dan pria yang satunya menekan pedang itu di depan wajah lawan agar lawan menyerah

"Aku tau, tapi . . . bagaimana ini? Sepertinya kau akan menemaniku sibuk sehingga kau tidak akan bisa bertemu dengan kekasihmu yang kau cintai itu" Adolf menunjukan smirknya

Antony kalah, pedang Adolf berhasil berada tepat di depan lehernya

"Tak apa, setelah selesai semua aku akan bertemu kekasihku hingga lupa waktu" Antony menaikan satu alisnya

Adolf mendorong pria itu menjauh. "Aku tidak kuat melihat dirimu yang sedang kasmaran. Kau benar benar terlihaat sangat . . . menggelikan"

"Semua pria seperti ini saat sedang jatuh cinta, banyak bicara dan rayuan" Antony tersenyum

Mendengar ucapan Antony membuat adolf sedikit memiringkan kepalanya untuk berfikir. "Kalau itu aku setuju. Semua pria memang suka merayu,"

"Tapi aku tidak membenarkan bahwa wajah kasmaranmu itu normal. Tidak! Itu menggelikan" Adolf pergi meninggalkan antony

Antony mengikuti Adolf pergi meninggalkan lapangan pelatihan.

"Apa kau tidak curiga mengapa ayahmu pulang?" Tanya Antony

Adolf yang tengah berjalanpun kini berhenti. "Curiga untuk apa? Aku tidak melakukan apapun. Bukankah normal jika ayah pulang lebih cepat? Itu bukan hal baru"

"beberapa hari lalu kau berbuat onar! Kau mendatangi perjamuan gadis gadis bangsawan!" ujar Antony

"itu bukan masalah. Aku datang Bersama kaka- ah Rose maksudku. Yaa aku datang Bersama rose"

"Apakah hubungan kalian sedekat itu hingga kau mau menemari tuan putri untuk pergi ke perjamuan? Aku akan yakin niatmu menemani saudarimu jika yang kau temani adalah olivia" Balas Antony

"aku akan membuat alasan jika ayah bertanya. Sebaiknya kau berganti pakaian dan kita pergi untuk bekerja lagi" Adolf pergi meninggalkan antony. Keduanya berpisah di persimpangan.

Adolf segera pergi untuk membersihkan diri setelah berkeringat banyak. Ia berendam sembari memikirkan sesuatu . . .

Flashback

Hari itu, sore menjelang malam seperti biasanya, Adolf pergi untuk bertemu kekasihnya, Eireen. Keduanya tidak bertemu setiap hari, melainkan setiap Lunar (Selasa) dan Veneris (Sabtu). Keduanya telah menetapkan bahwa mereka hanya akan bertemu pada waktu tersebut, tapi Ketika keduanya ingin bertemu di lain waktu maka keduanya perlu mengirimkan surat.

Kali ini keduanya bertemu di tempat lapang, hanya duduk sembari bergandeng tangan dan menatap bulan yang indah. Tempat ini sepi, tak seramai dan seberisiko bertemu di pasar.

Tempat keduanya bertemu berbeda beda, setiap keduanya akan berpisah, keduanya pasti akan menentukan tempat untuk pertemuan berikutnya. Di setiap tempat di kerajaan Elderscobia memiliki kenangan bagi keduanya.

Lost Soul; Back to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang