Flashback

1.6K 156 1
                                    

Setelah selesai mengisi perut mereka, kini Adolf dan Eireen berjalan-jalan di pasar. Kemudian keduanya duduk di sebuah bangku dekat dengan air mancur.

Eireen duduk dengan tegak menatap lurus dengan pandangan kosong. Ia sedang mengingat-ingat hal yang tidak bisa ia lupakan dalam hidupnya. "Kau masih ingat bagaimana kita bisa bertemu?" tanya Eireen pada Adolf

Adolf  yang semula duduk menatap lurus ke depan kini ia menoleh dan mengubah posisinya, Adolf memperhatikan Eireen dari samping. "Tentu saja. Kau Gadis yang membantuku membelikan hadiah untuk Olivia" jawab Adolf

Eireen menoleh menatap Adolf. Iris mata mereka bertemu. "Mengapa kau tidak memanggil namaku waktu itu? kau malah memanggilku silver girl" Eireen menatap Adolf

Adolf mengusap rambut Eireen pelan. "Karena aku jatuh cinta pada rambutmu" jawab Adolf dengan jujur

Eireen memanyunkan bibirnya. "Kau hanya suka pada rambutku?" ujar Eireen, ia bermaksud untuk mengajak Adolf bercanda

Melihat tingkah menggemaskan Eireen tanpa sadar membuat Adolf tersenyum menampak kan deretan giginya. Bagi Adolf tanpa bertingkah dibuat-buat pun Eireen sangat menggemaskan. 

"Tidak. Aku mencintai dirimu, semua yang ada pada dirimu" ujar Adolf penuh kesungguhan

Adolf semakin mendekat ke wajah Eireen, menatap matanya yang indah seolah-olah magnet yang menarik dirinya, hidung mereka bertemu, mereka bisa saling merasakan hembusan napas dari orang di depannya setelahnya ia tersenyum dan  mengecup singkat dahi Eireen. Tindakan itu berhasil membuat Eireen tersenyum senang. Ia merasa seperti ada banyak kupu-kupu yang keluar dari perutnya

----- Lost Soul -----

Flashback

Saat itu di sore hari menjelang malam Adolf berjalan-jalan di pasar guna melihat bagaimana kondisi pasar yang ada di wilayah kerajaannya.

Ia pergi ke pasar itu sendiri, tentunya dengan penyamaran. Rambut berwarna copper hanya dimiliki oleh keluarga kerajaan, jadi sebisa mungkin ia menutupinya agar tidak membuat kehebohan.

Adolf pergi ke toko yang menjual aksesoris wanita. Ia berencana untuk membawakan adiknya hadiah, adiknya itu sangat suka memakai hiasan kepala, jadi ia berencana untuk membelikan setidaknya satu untuk diberikan pada adiknya.

Kedatangan laki-laki di toko aksesoris wanita sangat mengejutkan para pengunjung, tidak biasanya –bahkan sangat jarang sekali laki-laki yang memasuki toko aksesoris wanita.

Sebenarnya Adolf juga mencoba merendahkan harga dirinya dengan memasuki toko ini demi memilih sendiri hadiah untuk adiknya

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" seorang perempuan dengan rambut sebahu mengampirinya

"Hiasan kepala" ujar Adolf

"Baiklah tuan, silahkan anda untuk duduk di sofa yang kosong. Kami akan memeperlihatkan koleksi hiasan kepala yang kami miliki" pegawai itu pergi. Adolf celingukan mencari kursi yang kosong.

Toko ini memiliki banyak pengunjung hari ini, bahkan Adolf bisa melihat semua sofa diisi oleh para wanita dengan pegawai yang mempelihatkan koleksi-koleksi yang mereka punya pada calon pembeli. Kecuali satu sofa panjang yang beada di pojok ruangan.

Adolf berjalan ke arah sofa tersebut. Baru saat ia akan duduk tiba-tiba seorang wanita berambut silver duduk di sofa tersebut mendahului Adolf.

"Hei! tempat ini milikku" ujar Adolf

"Tapi aku yang duduk di sini terlebih dahulu. Kalau kau mau kau bisa duduk di sebelahku" perempuan berambut silver tersebut masih tetap dengan posisinya

Lost Soul; Back to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang