❝ ᴛᴀᴋᴅɪʀ ❞ kata itu memang ᴍᴇɴɢɢᴀᴍʙᴀʀᴋᴀɴ hubungan kita, karna takdir kamu akhirnya bisa ᴍᴇɴᴇᴍᴜᴋᴀɴᴋᴜ. tapi bagaimana jika takdir ini keliru? bagaimana jika takdir ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ kita, tapi takdir pula yang membuat kita berpisah?
A Sequel From Deep Dow...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❛ DEEPLY IN LOVE | HARUTO ❜ · · ─━━━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━━─ · ·
∘ ─── 🦇🦇🦇 ─── ∘
Youra keluar dari kamar dengan buku tebal berwarna maroon di tangannya, buku yang tadi ia temukan di gudang sekolah.
"jika vampir tidak meminum darah, vampir itu akan melemah dan kekuatannya juga turun drastis." kata youra membaca buku itu.
Ngomong-ngomong soal vampir, youra jadi teringat haruto, vampir jangkung itu tidak ada di apartemennya sekarang.
Karna biasanya pria itu selalu ada di apartemen youra, entah itu untuk tidur, bermain game atau sekedar menjahilinya.
Iya jahil, pernah satu kali saat youra ingin minum air dingin di kulkas tapi haruto malah membuat botol air itu terbang menggunakan kekuatannya.
dan jika vampire tidak menemukan minuman favoritnya yaitu darah, bersiap-siaplah karna bisa saja kamu yang akan menjadi incarannya.
glek!
Youra menelan saliva nya dengan susah payah, walaupun ia sudah bisa dikatakan sering digigit oleh haruto tapi tetap saja merinding jika membayangkannya.
Youra menoleh ke arah samping dan ia hampir saja terjungkal karna terkejut, bagaimana tidak? haruto, vampir itu sekarang berada di sampingnya sambil menatapnya dari dekat. siapa yang tidak terkejut jika berada di posisinya?
"hai sayang." Sapa haruto dengan menunjukan deretan giginya.
"kamu darimana?"
"abis cari darah buat minum." jawab haruto lalu menyandarkan kepalanya pada bahu youra.
Youra mengernyitkan dahi, kenapa dengan vampir ini? pikir youra saat melihat haruto terlihat tidak bersemangat seperti biasanya.
"aku udah cari kelinci, ayam dan sebagainya buat aku minum tapi ternyata di apartemen ini udah gak ada kelinci apalagi ayam satupun." Ucap haruto sambil mengerucutkan bibirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
