13 ── ꗃ Can't Control Myself

865 110 7
                                        

🦋 enjoy this chapter, and happy reading 🦋

🦋 enjoy this chapter, and happy reading 🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























❛ DEEPLY IN LOVE | HARUTO ❜
· · ─━━━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━━─ · ·
























∘ ─── 🦇🦇🦇 ─── ∘

Haruto kembali dari kamarnya dengan membawa kotak P3K lalu memberikannya pada youra.

"makasih haru."

Haruto mengangguk dan kembali duduk du samping youra, memperhatikan gadis itu yang sedang mengobati lehernya.

Youra meringis saat lehernya kembali terasa pedih, membuat haruto merasa semakin bersalah melihatnya.

"mau aku bantu obatin?" tanya haruto yang di jawab gelengan oleh youra.

"gausah haru, aku bisa sendiri kok."

Youra mulai membuka bungkus plester dan menempelkan plester itu pada luka gigitan di lehernya.

Haruto menelan saliva nya dengan susah payah, melihat leher youra membuat hasrat vampir di dalam dirinya kembali muncul.

hal ini karna ia hanya meminum sedikit darah youra tadi, ia tidak mau membuat gadis itu tidak sadarkan diri karna kehabisan darah.

haruto menggelengkan kepalanya, dan mencoba mengontrol dirinya sendiri agar tidak kembali menggigit youra.

Haruto lalu bangkit dari duduknya, ia mengambil remote dan menyalakan AC yang ada di ruangan apartemennya.

Youra yang melihat perubahan sikap haruto itupun langsung mengerutkan keningnya.

"haru kamu masih gerah? tapi AC nya udah yang paling gede loh." kata youra saat melihat bulir keringat di pelipis haruto.

Haruto tidak menjawab ucapan youra dan lebih memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"aku mau mandi dulu." Ucap haruto dan langsung melenggang pergi masuk ke kamarnya.

Tidak tahu kenapa tapi youra merasa sikap haruto sedikit aneh tadi.

Youra kembali menutup kotak P3K nya dan menaruh benda kotak itu di atas nakas setelah selesai mengobati luka di lehernya.

"aduh laper." Ucap youra saat perutnya mengeluarkan suara yang sangat nyaring.

hal ini karna ia belum memakan apapun dari sore tadi, dan sekarang sudah waktunya untuk makan malam.

Youra bangkit dan berjalan ke arah dapur mencoba mencari sesuatu yang bisa ia makan, walaupun ia ragu akan menemukannya, mengingat haruto adalah vampir.

Youra membuka kulkas dan ia tidak menemukan apapun disana, bahkan untuk satu botol darah hewan yang biasa haruto minum pun youra tidak menemukannya.

Youra beralih pada lemari di depannya dan ia langsung tersenyum saat menemukan satu kardus ramen disana.

Youra mengerutkan keningnya, untuk apa haruto membeli ramen sebanyak ini?

"aku masak satu gapapa kali ya." Ucap youra dan langsung mengambil satu ramen kemudian memasaknya.

• ────── ❈ ────── •

Haruto keluar dari kamarnya setelah selesai membersihkan badannya, setidaknya hasrat vampir itu sudah sedikit berkurang setelah ia mandi.

Haruto lalu mencari keberadaan youra di ruang TV tapi ternyata gadis itu tidak ada di sana.

Haruto lalu melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur saat mendengar suara kompor menyala.

"sayang kamu lagi apa?"

Youra membalikkan badannya dan tersenyum "haru aku laper, terus aku liat ramen di lemari, jadi aku pasak satu, boleh kan?"

haruto mengangguk "boleh, aku sengaja beli satu kardus supaya kalo kamu laper kamu bisa masak."

Youra tersenyum "haru kamu abis mandi ya?" tanya youra saat melihat rambut haruto yang masih sedikit basah.

"hmm, aku tunggu kamu di ruang TV." Ucap haruto dan langsung pergi darisana.

Haruto duduk di sofa, perasaannya kembali gelisah dan hasrat vampirnya kembali muncul.

haruto mendecak, ia kira setelah mandi, hasrat vampirnya itu akan menghilang tapi ternyata tidak.

Tatapan haruto beralih pada youra yang sedang memasak ramen di dapur sana.

"tahan haruto lo bisa." Gumam haruto masih mencoba mengontrol hasrat vampir yang ada di dalam dirinya.

Haruto lalu menyambar ponselnya yang ada di meja dan bermain game, dengan harapan kalau ia menyibukkan dirinya dengan sesuatu. hasrat vampirnya itu akan benar-benar menghilang.

"haru kamu mau?" tawar youra sambil membawa satu mangkuk ramen di tangannya.

Haruto menggeleng "kamu aja."

Youra mengangguk dan mulai menyantap ramen yang tadi ia masak.

"haru kamu main game apa sih? kok kayaknya seru banget." Tanya youra sambil mendekat ke arah haruto.

haruto menolehkan kepalanya "game───

Haruto menggantungkan ucapannya saat menyadari posisi wajah mereka sangatlah dekat, bahkan bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain.

haruto terdiam saat melihat penampilan youra saat ini, mata bulat yang indah, pipi yang sedikit merona. dan jangan lupakan bibir merah gadis itu karna ramen pedas yang dia makan membuat penampilan youra terlihat berbeda dari biasanya.

Youra tersenyum tipis dan berniat menjauhkan badannya, tapi haruto dengan cepat langsung menarik tengkuknya dan menyatukan bibir mereka.

Youra membulatkan matanya dengan sempurna, ia terdiam tapi perlahan ia mulai memejamkan matanya.

Awalnya haruto hanya menempelkan bibir mereka tapi perlahan ia mulai memberikan beberapa lumatan disana.

Haruto melumat bibir atas dan bawah youra, membuat kedua pipi youra memanas.

"haru───mphh."

Youra berusaha melepaskan tautan mereka kala lumatan haruto berubah kasar, dia melumat bibir youra bahkan vampir itu seakan menghisap bibir youra.

Youra memukul dada haruto saat ia merasa kehabisan pasokan udara, tapi haruto malah semakin menekan tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka.

Youra melepaskan tautan mereka secara paksa dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Haruto tersadar, hasrat vampirnya sudah menguasai dirinya tadi sampai ia bisa melakukan hal itu.

Youra hanya menatap ke arah lain dan enggan menatap wajah pria di depannya.

haruto berniat menangkup wajah youra tapi gadis itu langsung bangkit dari duduknya.

"youra aku───

"aku ngantuk." Ucap youra dan setelah itu ia langsung pergi darisana meninggalkan haruto yang masih terdiam di tempatnya.

___________



























TBC.

⋆˚.☾ Deeply In Love ⁞ Haruto ☽.˚⋆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang