❝ ᴛᴀᴋᴅɪʀ ❞ kata itu memang ᴍᴇɴɢɢᴀᴍʙᴀʀᴋᴀɴ hubungan kita, karna takdir kamu akhirnya bisa ᴍᴇɴᴇᴍᴜᴋᴀɴᴋᴜ. tapi bagaimana jika takdir ini keliru? bagaimana jika takdir ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ kita, tapi takdir pula yang membuat kita berpisah?
A Sequel From Deep Dow...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❛ DEEPLY IN LOVE | HARUTO ❜ · · ─━━━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━━─ · ·
∘ ─── 🦇🦇🦇 ─── ∘
Youra, gadis itu sedari tadi terus saja tersenyum sambil memperhatikan tangan haruto yang sekarang sedang menggenggam tangannya.
Lalu tiba-tiba saja ia mengerutkan dahinya saat menyadari kalau dirinya tidak melihat cincin yang biasa haruto pakai di jari tangan vampir itu.
"haru tunggu." Kata youra membuat pria jangkung itu langsung menghentikan langkahnya.
"hm kenapa?"
Youra lalu beralih menatap mata hazel milik haruto "cincin kamu kemana?"
Haruto terdiam, bagaimana ia menceritakannya pada youra? kalau tadi ada seseorang yang ia yakini adalah vampir lain, menyamar menjadi youra dan mengambil cincinnya.
"cincin aku ilang." jawab haruto berbohong akhirnya.
"kok bisa?"
"iya pas aku cuci tangan di washtafel, cincinnya masuk ke saluran air."
Raut wajah youra langsung berubah menjadi cemas "kalo kamu gak pake cincin, kamu gak bisa keluar di siang hari kan?" Ucap youra yang hanya di jawab anggukan oleh pria jangkung di depannya.
Haruto tersenyum lalu mengambil lengan youra dan mengelusnya "kamu gak usah khawatir sayang, aku masih punya cincin lain di kastil."
Youra menghela nafas "yaudah hari ini mending kamu gak usah anterin aku ke sekolah."
"terus kamu gimana?"
"aku bisa pake taksi kok."
"tapi──
"haru dengerin aku, ini demi keselamatan kamu, aku gamau liat kamu terluka." Ucap youra sambil mengelus pelan pipi haruto.
Melihat senyuman youra, haruto akhirnya mengangguk "tapi aku anterin kamu sampe loby ya?"
"hm iya." setelah mengatakan itu mereka berdua langsung berjalan ke arah lift.
Setelah beberapa saat pintu lift kembali terbuka ketika keduanya sudah sampai di area lobby gedung apartemen.
"haru aku berangkat sekolah dulu ya."
Haruto mengangguk "maaf aku gak bisa anter-jemput kamu hari ini sayang." kata haruto sambil merapikan rambut youra.
"iya haru gapapa kok." kata youra, ia lalu berjinjit dan memberanikan diri mencium bibir pria jangkung di depannya.
Haruto hanya mematung dengan perlakuan youra yang terkesan tiba-tiba sampai ia tidak menyadari kalau gadis itu sudah menghilang darisana.