Prolog (Season 1)

1.7K 123 1
                                    

(Y/n) duduk dibangku belajarnya, mengetik sesuatu dilaptopnya. Ini sudah 2 bulan setelah ia menyelesaikan cerita sebelumnya, ia harus memberitaukan itu pada sang bibi via vidcall bahwa ia berhasil. Sambil bertanya mengapa 2 bulan ini tidak ada kabar untuk buku baru yang harus ia selesaikan.

Menyelesaikan cerita disini bukanlah ia menulis ceritanya membantu sang penulis, tidak seperti itu. Namun ia harus masuk kedunia dari cerita tersebut, menyelesaikan urutan yang melenceng karena karakter nakal yang berusaha "Breaking the forth wall".

Sang bibi mereply, "Biasanya Book keeper selanjutnya akan dipilih jika 1 Minggu setelah bulan sebelumnya BK telah menyelesaikan buku, namun aku tak diberi sinyal yang artinya itu tidak ada Book Keeper baru."

(Y/n) menghela napas, dadanya terasa sesak yang artinya sesuatu terjadi, ia ingin melihat perpustakaan itu sendiri untuk mengetahui apa yang salah. Ia bertanya pada sang bibi, "Bibi Ann, apa kau bisa mengantarku ke perpustakaan?" Bibi Ann diseberang tersenyum, "Tentu saja."


Mereka berdua mengendarai mobil selama beberapa jam dan akhirnya berhenti didepan sebuah toko kecil ditengah antah-berantah.

(Y/n) melihat sekeliling, "Bibi, sepertinya ini bukan...-" Bibi Ann terkikik, "Oh ya, kita hanya mampir sebentar." Ia menarik (Y/n) masuk.

Didalam, suasana dan atmosfer berubah seperti ada energi kuat yang membuatnya tak tahan untuk melihat-lihat barang-barang yang berada di rak. Seperti namanya, toko sulap, benda-benda disini kebanyakan terlihat kuno namun elegan dan mungkin memiliki nilai tersendiri.

Saat melihat sebuah suling, mata (Y/n) terpaku pada ukiran cantiknya. Ujung jarinya perlahan menyentuh suling tersebut hingga matanya melihat alat musik lain disebelahnya... Sebuah Guqin.

"Bibi Ann," Bidiknya memanggil, "Hn?" Bibi Ann mengintip dibalik sela-sela rak, "2 benda ini entah mengapa mengingatkanku pada buku yang tersimpan diruang kaca,"

"Buku Grandmaster... Yang itu?" (Y/n) menggeleng, "Tidak tau, tapi yang jelas mengingatkanku pada itu."

"Aku jarang menerima tamu," Suara wanita paruh baya itu mengejutkannya, membuatnya hampir menyenggol suling itu. "Kenapa? Tertarik dengan benda itu?" (Y/n) menggeleng, "Apa benda-benda ini antik? Bagaimana bisa toko sulap menyediakan alat musik juga?"

Wanita itu mengelus kepala (Y/n), "Benda-benda yang berada disini punya sejarahnya masing-masing, aku menyimpan mereka karena itu tugasku." (Y/n) berpikir sebentar, "Kau seorang Kurator?" Wanita itu tersenyum, "Bisa dibilang begitu."

"Ahh disitu kau ternyata," Bibi Ann muncul dibelakang wanita tersebut.

"Ann? Apa yang kau lakukan disini?" Bibi Ann tersenyum, "Ruth, sesuatu terjadi, sepertinya pena itu kehabisan tinta hingga tidak mengganti nama Book Keeper baru." Seperti terkejut, wanita bernama Ruth itu akhirnya melirik (Y/n) yang bingung dengan topik yang mereka bicarakan.

"Ooo, ini Book Keeper ternyata, aku yakin namamu (Y/n), kan?" (Y/n) tentu saja terkejut, "Bagaimana bisa kau tau namaku? Apa bibi memberitaumu?" Bibi Ann menggeleng dengan senyuman diwajahnya meninggalkan Ruth dengan (Y/n).

"Oh honey, semua Book Keeper tau nama Book Keeper generasi selanjutnya, dan kau adalah Book Keeper generasi ke 4. Ayo ikut, kita harus pergi sekarang!"

"Bibi, kita mampir disini untuk mengajak Bibi Ruth?" Ucapan (Y/n) membuat Ann yang menyiapkan sesuatu terhenti. "Siapa yang kau panggil Bibi itu? Panggil saja Ruth," Ucap Ruth mengelak karena tidak mau dikira tua.

"(Y/n), Perpustakaan itu disini. Ya, sebentar lagi kau akan mengerti."

"Jadi maksudmu, kau adalah seorang Book Keeper?" Ruth yang sedang memakai coat menegakan tubuhnya dengan bangga, "Tentu saja, aku generasi ke 3." Ucapnya terkikik. Ruth memberinya sebuah tas, -barang yang disiapkan Ann, ia masukan ke tas itu- dan sweater lalu (Y/n) memakai benda itu.

"(Y/n)!!" Panggil Bibi Ann membuat (Y/n) menoleh, "Hati-hati," Mata (Y/n) membulat, "Bibi tidak ikut?" Dengan pelan Bibinya menggeleng lalu mengelus kepalanya, "Jaga dirimu dengan baik, Bibi sudah sering mengajarimu trik itu kan? Kalau ada masalah gunakan saja." (Y/n) mengangguk lalu memeluk sang Bibi.

Ruth menunggunya didepan sebuah pintu terbuka dengan lorong gelap didalamnya, "Siap?" Tanya Ruth, (Y/n) mengangguk pasti. Mereka masuk keruangan itu, meninggalkan Ann yang keluar dari toko sulap itu.

Book Keeper (Male Reader X Modaozushi) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang