"Tenangkan dan jernihkan pikiranmu, tarik napas lalu hembuskan perlahan, ulang beberapa kali untuk merilekskan tubuhmu." (Y/n) melakukan apa yang Ruth suruh.
Di ujung lorong terdapat cahaya terang yang menyilaukan mata, tiba-tiba kupu-kupu yang mengeluarkan cahaya masuk dan menyinari jalan kecil itu lalu terbang keluar. (Y/n) dengan bersemangat berlari mengikuti kupu-kupu itu. "(Y/n) tunggu!!!" Teriak Ruth berusaha mencegatnya.
(Y/n) berlari dan terus berlari hingga mencapai ujung, ya, ujung. Yang ia tidak ketahui adalah jalan itu tidak memiliki pembatas dan dibawahnya adalah jurang gelap yang tidak diketahui kedalamannya. Jika tidak Ruth menahan kerah bajunya, bisa dipastikan ia akan jatuh kejurang tersebut.
"Tarik!!! Tarik!!" Rengek (Y/n) berulangkali. "Kalau aku bilang tunggu, ya, tunggu." (Y/n) hanya mampu tertawa kikuk. "Kumohon tarik aku." Ruth akhirnya menariknya, "Ulangi lagi," (Y/n) menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
(Y/n) berdiri, "Maaf, Bi- Ruth." Ruth menghela napas lalu menatap kedepan dimana dinding tebing tempat mereka berpijak disatukan dengan rak-rak tinggi berisi buku berjejer seperti dinding-dinding tanpa batas diseberang sana hanya dengan jembatan kecil, disela-sela rak-rak ada kolam dan air terjun kecil, banyak makhuk-makhluk mithologi disekitar.
"Wow, tempat ini sangat indah, aku tidak tau perpustakaan seindah ini."
Ruth tersenyum, "Ini pertama kalinya kau disini, have fun. Kita akan ke menara." Ia menunjukan jalan setapak didinding tebing tepat disamping lorong, mereka menyusuri jalan itu, melewati jembatan dan akhirnya sampai didepan Rack.
Ruth membunyikan lonceng yang tergantung diatas pohon sebanyak 3 kali, dan suara gemerincing kecil muncul. Peri...
"Halo, Tinkerbell, aku harus keruangan buku penerimaan. Apa kau bisa mengantarku kesana?" Bunyi lonceng kecil yang keras masuk ketelinga mereka hingga (Y/n) harus menutup telinganya. Peri kecil itu akhirnya menarik Ruth untuk mengikutinya, (Y/n) hanya bisa mengikuti dari belakang.
Ia menggenggam erat tasnya, takut sesuatu yang berbahaya mengintai walaupun Ruth seperti terbiasa melewati tempat magical ini tapi tidak dengan (Y/n). Makhluk mitologi yang buas bisa saja menerjangnya.
"Meow," Mata (Y/n) membesar saat melihat makhluk itu, Nekomata, Mereka sangat menggemaskan. (Y/n) berhasil menahan diri begitu melewati sekawanan makhluk itu.
"Ruth, apa kita sudah sampai?" Ruth berdeham, "Sebentar lagi," (Y/n) sangat kesal sekarang namun ia sembunyikan saat melihat kupu-kupu itu lagi. Ia mengikuti Ruth hingga akhirnya sampai didepan pintu sebuah ruangan.
Pintu itu kecil dan terbuat dari kayu, seperti pintu pada rumah pondok.
Ruth membuka pintunya, "Aku hanya bisa mengantarmu sampai disini, ini jalanmu. Kau yang memegang kunci sekarang, temui Louis, dia akan membantumu." Dengan bingung (Y/n) bertanya, "Kunci? Kunci apa? Louis siapa?" Ruth hanya menatapnya seperti mengatakan, 'Kau bercanda?'
"Periksa tasmu itu, jika kau membutuhkan sesuatu buka saja, bayangkan apa yang kau inginkan dan tas itu akan membantumu. Ingat ia berguna sesuai jamannya. Untuk Louis, kau akan menemuinya." (Y/n) mengangguk, peri kecil yang bersama Ruth terbang rendah ke bahu (Y/n) lalu berbisik ketelinganya. "Semoga beruntung."
Ruth dan peri itu pergi, meninggalkan (Y/n) yang masih takut-takut. Ia menghela napas, "Kunci," Tangannya meraih kedalam tas, benar saja didalam sana ada sebuah kotak dengan ukiran cantik. Saat dibuka, isinya sebuah kunci dengan gantungan giok berumbai merah.
Mata (Y/n) memincing, "Ini..-" ia mengingat gantungan yang berada di suling. Ia membuka pintu, melihat ruangan luas yang hanya berisi meja batu besar yang diatasnya terdapat sebuah buku. Ia masuk dan seketika pintu tertutup.
Ia melompat karena kaget, namun dengan mudahnya ia tenangkan. Ia melangkah ke buku itu, saat ia melihat lembar kertas yang terbuka, hanya ada 1 kalimat yang tertera, nama yaitu namanya sendiri.
"HALLO!!!!!!" (Y/n) melihat keatas, ada makhluk kecil seperti gumpalan mochi terbang kearahnya. "Oh halo," (Y/n) sedikit merasa canggung saat gumpalan mochi itu hanya menatapnya.
"Sedang apa disini? Mencari seseorang?" (Y/n) mengangguk, "Aku mencari Louis, Ruth bilang dia akan membantu." Gumpalan mochi itu pun menatap (Y/n) dengan serius, "Membantu apa?"
"Aku seharusnya telah menyelesaikan buku ke-30ku beberapa Minggu yang lalu, anehnya buku itu tidak ada. Kukira buku itu telah memilih Book Keeper baru, tapi... Ini masih bab namaku." Jelas (Y/n) panjang lebar membuat mochi itu menghela napas.
"Baiklah, aku akan membantu." (Y/n) membolakan matanya, 'Mochi ini Louis?'
Poof.... Yang tadinya gumpalan mochi berubah menjadi remaja seumuran (Y/n) dengan rambut coklat panjang dan memakai baju vintage. (Y/n) sama sekali tidak mengalihkan pandangannya, "Tubuh ini lebih enak, ya... Dimana pembicaraan kita tadi?" Tanya anak itu dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book Keeper (Male Reader X Modaozushi) [HIATUS]
Fantasy(Y/N) adalah seorang Book Keeper, suatu hari ia mendapatkan tugas untuk menyelesaikan sebuah cerita. Namun entah ada kesalahan apa, buku yang seharusnya telah selesai datang padanya dan membawanya kesebuah fantasi tak berujung. Mampu kah (Y/N) kelua...