9. Jalan Keluar Kota Yi

404 58 0
                                    

Wen Qing duduk dipinggir tempat tidur, "Untuk saat ini keadaan sudah baik-baik saja, kau tak perlu memikirkan banyak hal." (Y/n) mengangguk, "Aku tetap memikirkan satu hal, aku janji akan suatu hari nanti kalian akan terbebas dari mereka."

•••

(Y/n) sekarang bersama A-Qing jalan-jalan disekitar kota, dengan bodohnya ia tidak langsung mengenali ini kota apa. Butuh waktu untuknya untuk mengingat nama kota kecil ini, Mungkin setelah puas menikmati, ia akan pulang.

Ia sudah merindukan suara rengekan Wei Gongzi pada Jiang gu'niang dan amukan Jiang Zongzhu. Memikirkan itu membuatnya terkikik sendiri.

"Apa yang kau tertawakan?" Tanya A-Qing, "Hm? Ahh... Aku merindukan seseorang." Louis terbang ke bahunya, "Apa karena Wei WuXian? Ingat dia sudah punya suami... Eh belum..."

"Hehe, bukan hanya Wei Gongzi, Jiang gu'niang dan Jiang Zongzhu juga." Ia menghela napas, A-Qing mendengarkan tanpa mengerti apa yang mereka katakan.

"Aku mau mencari sesuatu sebelum kita pergi ke YunMeng," Ucapnya, "Akan kutemani," Balas Louis tapi ia langsung menolak, "Tidak usah, aku sudah hapal jalan disini." (Y/n) mengangguk, "Pergilah, kami akan menunggu dekat jalan keluar kota." A-Qing pun berbalik.

(Y/n) tersenyum teringat melihat betapa senangnya anak itu ketika tau ia akan dibawa ke YunMeng. Mereka pun pergi kembali kejalan setapak.

"Saat kau bilang apa aku merindukan Wei Gongzi, Aku baru saja memikirkan sesuatu... Wei WuXian seharusnya mati... Dan itu mutlak karena Dia mengawali buku itu dengan kematiannya. Itu sesuatu yang tidak bisa dihindari, aku mungkin merubah beberapa hal disini, tapi tidak mungkin sampai dengan kematian."

Louis terdiam, ia tak tau harus menjawab apa. Dari nada suara (Y/n), ia jelas sangat tertekan dengan ini semua. "Kau... Mulai menyayangi mereka, kan?" Ia dapat mendengar helaan napas berat darinya.

"Kau tau... Aku belajar sesuatu... 'Only an act of true love, can thaw a Frozen heart.' (Y/n), yang mutlak hanyalah pembukaan dan akhir. Tapi ingatlah, tujuanmu disini bukan mengubah cerita. Kita pasti bisa menemukan orangnya."

"Benar, temukan yg merusak dinding keempat, dan mungkin aku bisa pulang." Louis mengangguk, "Ayo, takutnya anak itu sampai duluan dibanding kita," (Y/n) pun memacu Ringo agar segera menuju tugu kota.

***

"APA?!" Teriakan Jin ZiXun menggelegar diruangan itu, "BAGAIMANA BISA SISA-SISA BAJINGAN WEN YANG KEBANYAKAN HANYA BERISI ORANG TUA DAN ANAK KECIL KABUR BEGITU SAJA?!!! DASAR TIDAK BECUS!!!" Ia menendang pengawas itu hingga tersungkur.

"Maaf Tuan!!! Maafkan saya!!! Kami benar-benar tidak ingat bagaimana hal itu terjadi, pada saat kami bangun mereka sudah tidak ada disana." Ia menundukkan kepalanya hingga menyentuh tanah karena sangking takutnya.

"Sekitar 2 hari yang lalu, kan?" Tanya Jin GuangYao dengan tenang, pengawas itu hanya mengangguk. Jin ZiXun mendengus. Jin GuangShan melebarkan kipasnya, "Selidiki ini, temukan orang yang membantu mereka dan bawa orang itu kemari. Juga... Jangan lupakan awal misi kita."

***

Ruth, Ann dan 1 orang lainnya duduk melingkar di sebuah meja bundar, mereka sudah 3 jam begitu dan tidak ada satu pun solusi yang dapat mengeluarkan (Y/n) dari sana.

Ruth tidak bisa kembali ke perpustakaan setelah keluar dari pintu karena dibalik pintu hanya terdapat dinding, dinding batu bata padat. Entah kenapa perpustakaan tidak menerima mereka setelah menerima (Y/n).

Tak ada kabar ataupun pesan dari Louis yang terakhir bersamanya, tidak ada apapun.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ann menutupi wajahnya, ia sangat frustasi. "Jelas sekali Dia tidak akan mengeluarkan (Y/n) dengan mudah, apa kau lihat? (Y/n) tak hanya menjadi Book Keeper disana tapi juga karakternya!" Pria itu menyandar di bangkunya dan menghela napas kasar.

"Dia adalah penulis biasa, seperti penulis-penulis pada umumnya. Bagaimana bisa ia punya akses ke perpustakaan? Satu-satunya orang yang bisa memasukan jiwa hidup ke dalam tulisan telah mati, perpustakaan menyimpan iblis itu dengan sangat baik!! Aku tidak mungkin membiarkan keponakanku menjadi korban hal yang sama." Ann menitiskan air mata saat mengatakan itu, Ruth dengan sigap mengambilkan tisu untuknya.

"Yang jelas untuk sekarang kita hanya bisa menunggu, jika (Y/n) berhasil menyelesaikan tugasnya ada kemungkinan ia akan kembali. Juga.. aku percaya Dia akan datang kesini suatu hari nanti entah apa alasannya, tapi aku yakin dia akan datang, mengingat Ia tidak dalam kondisi yang baik."

***

(Y/n), Louis dan Ringo berhasil sampai ke tugu, tapi gadis itu tidak ada dimana pun. "Bahhhhhh, nunggu lagi," (Y/n) bersandar dengan malasnya ke punggung leher Ringo. "Tunggu saja, mungkin sebentar lagi." Ia kembali menegakkan punggungnya. "Kau tau Louis, saat dia kembali, aku akan memberitahunya yang sebenarnya, bahwa aku tau dia tidak buta." Louis terkekeh, "Aku jadi ingin lihat bagaimana ekspresinya nanti."

Tak lama kemudian bau aneh tercium di hidung sensitif (Y/n), "Kau cium itu? Baunya aneh."Ia menutupi hidungnya karena tak tahan dengan bau itu. Louis mengendus, "Aku tak cium apapun kecuali udara lembab, rerumputan dan darah... Wait.. wha?"

"Darah..." (Y/n) turun dari punggung Ringo, ia mengikuti bau itu hingga menemukan tubuh seseorang yang tak sadarkan diri penuh dengan luka. "Oh shit!"

"Haloo? Apa ada orang disini?!" A-Qing yang baru sampai kebingungan sangking sunyinya tempat itu. Louis langsung terbang kebahu A-Qing, "Shhh... Jangan ribut."

"Dia masih hidup, tapi kondisinya sangat buruk." Ucap (Y/n) menatap tajam kearah Xue Yang yang masih belum sadarkan diri.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Notice:

Notice:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Book Keeper (Male Reader X Modaozushi) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang