14. Keuntungan

272 49 0
                                    

"Apa kau mau menunjukannya pada Yao-Ge?" Mendengar nama itu, XuanYu langsung tersenyum dan mengangguk cepat. Ia pun diantar oleh (Y/n) kembali ke Fragrance palace. "A-Yu, dengar, jika Yao menyuruhmu untuk melakukan sesuatu yang berbahaya, beritahu aku, oke?" Anak itu mengangguk pelan.



Mereka sampai didepan ruangan itu, Yao masih belum kembali, "Masuklah, bentar lagi malam," Ucapnya sambil memberikan kotak riasan itu pada XuanYu, anak itu menurutinya, (Y/n) melambaikan tangan dan dibalas olehnya. Ia menghela napas, ia pun berbalik untuk kembali kekamar Jiang YanLi.

Bruk

"Ahh, maaf," (Y/n) mengadah, untuk melihat orang yang tidak sengaja ia tabrak. Itu Yao, "Maaf, Yao-Gongzi, aku tidak melihat kedatanganmu," Orang itu tersenyum, "Tidak apa-apa, Kulihat kau baru saja mengantar A-Yu, kalian habis dari mana?" (Y/n) menyematkan poninya dengan jari kebelakang telinga, "Ahh, aku hanya mengajak A-Yu jalan-jalan, kalau begitu aku langsung kembali," Pamit (Y/n) membungkuk hormat, Yao pun membalas.

Menatap kepergian (Y/n) lalu masuk kedalam ruangan itu.

***

3 Minggu berlalu, di sore hari di Yun Shen Bu Zhi Chu, suara alunan Guqin WangJi mengalun dengan lembut dari balik JingShi bersamaan dengan suara seruling ChenQing. Mereka sedang berduet sekarang, bersama-sama menenangkan pikiran masing-masing.

~~~
Note: Nama Guqin 7 senar milik Lan WangJi adalah WangJi
~~~

Suara itu berhenti, Wei WuXian menaruh ChenQing disebelahnya. "Ahhhh, Lan Zhan, untuk hari ini sampai disini saja ya? Aku sangat lelah..." Ia langsung berbaring begitu saja.

"Mn," Lan WangJi mengangguk, mereka sudah melakukan ini beberapa hari, anehnya tidak ada kemajuan, WeiYing malah semakin cepat lelah. Di hari pertama mereka berduet, ia tahan lebih dari 3-5 jam sebelum waktu istirahat, sekarang? Bahkan tak sampai 45 menit hingga mereka harus berhenti sejenak berkali-kali.

Ini membuat teringat dengan kata-kata seperti, "Orang yang melakukan sesuatu berulang-ulang nanti akan terbiasa." Sayangnya, tidak semua orang seperti itu. Mata Lan WangJi melembut setiap kali ia melihatnya tertidur pulas.

Seperti hari-hari sebelumnya, ia akan mengangkat dan membaringkan Wei WuXian ketempat tidur setelah itu pergi untuk membawakan makan malam.

Di ruangan yang sepi, sunyi dan gelap itu, suara seruling aneh terdengar, di alam bawah sadarnya, Wei WuXian berteriak keras memanggil orang-orang namun tidak ada yang datang. Dada dan tempat dimana Golden-Corenya dulu berada sangat nyeri bahkan membuatnya muntah darah.

Setiap tetesan darah yang keluar, matanya berkedut, "Bangun!!" Teriaknya pada diri sendiri, "Bangun!!!" Ia bahkan menampar dirinya sendiri. Mata itu akhirnya terbuka, ruangan itu masih gelap gulita. "Dimana Lan Zhan?" Ia bangkit lalu berjalan keluar JingShi. Tak ada siapa-siapa.

"Lan Zhan?" Panggilnya, ia akhirnya memutuskan berjalan ke paviliun perpustakaan hingga ke pemandian berharap menemukan orang yang dicarinya. Namun, sesuatu menarik pandangannya, sebuah cahaya berwarna merah dibalik bukit.

Ia menuruni tangga dengan cepat, berharap sesuatu itu tidak hilang begitu cepat. Namun saat ia sampai, ia menyadari bahwa cahaya itu muncul dari balik goa.

"WeiYing?" Ia menoleh...

Matanya terbuka lebar, "Lan Zhan?" Ia mencoba memfokuskan pengelihatannya. "Itu... Tadi... Mimpi?" Ucap Wei WuXian kebingungan sambil mencoba untuk duduk, "Apa yang kau mimpikan?"

"Entahlah,"

Lan WangJi menyalakan beberapa lilin disana, ia menaruh rantang bambu di meja kecil. Wei WuXian pun turun dari ranjangnya menuju meja itu, "Ahhh, aku ketiduran ya? Jam berapa sekarang?" Ia membantunya mengeluarkan beberapa alat makan dan lauknya. "Tidak, ini masih jam 7, setelah makan kamu bisa kembali tidur."

Wei WuXian tersenyum, mereka pun menyantap makanan dengan khidmat, Wei WuXian tidak protes karena ada beberapa makanan pedas disana. "Lan Zhan, seminggu lagi ShiJieku akan menikah, apa yang harus kulakukan? Dia akan tinggal dengan merak itu."

Lan WangJi hanya diam mendengarkan celotehannya tentang betapa beruntungnya Jin ZiXuan mendapatkan kakak seperguruannya hingga mereka selesai, ia bahkan tidak mengucapkan peraturan didinding kali ini. "Makan malam ini sangat enak, terima kasih Lan Zhan."

Setelah bersimpun, Wei WuXian kembali ketempat tidurnya sedangkan Lan WangJi kembali memainkan Guqinnya. Wei WuXian sebenarnya mengantuk namun alunan Guqin itu mengingatkannya pada masalalu, "Lan Zhan, itu lagu yang sama yang kau mainkan di Gua XuanWu, kan? Kau yang membuatnya?"

"Mn,"

"Apa namanya?" Setelah menanyakan itu, ia menguap. Lan WangJi tidak menjawab dengan cepat membuatnya membuat gestur tangan seperti melambai, "Lupakan saja, aku benar-benar mengantuk sekarang. Ingatkan aku untuk menanyakan hal yang sama nanti," Ia membalikan badannya menghadap dinding, Lan WangJi yang tadi sempat berhenti melanjutkan, ia menatapnya lama, semburat kekhawatiran muncul.

Wei WuXian datang ke Yun Shen Bu Zhi Chu membawa Jimat Harimau Yin, ketika para tetua sekte Gusu Lan melihat benda itu, mereka langsung menyuruh kedua orang itu menyegel benda itu di gua es. Lan WangJi membawanya masuk ketempat dingin itu dengan ikat kepala yang mengikat pergelangan tangan mereka berdua, saat itulah ia merasa sangat aneh.

Wei WuXian yang ia kenal tidak pernah selemah ini, beberapa kali menggigil, tersandung, terluka dan bahkan hampir pingsan saat menenangkan jimat itu. Luka yang bahkan kecil tak sembuh secepat dulu, apa yang salah? Setiap kali ia mengecek nadinya selalu saja terasa ada yang kurang, namun setiap kali ditanya, Wei WuXian selalu menghindarinya.

Tatapannya menyendu, ia berhenti memainkan Guqinnya lalu mematikan lilin. Suara bel yang dipukul menandakan jam 9 terdengar dengan jelas walaupun dikejauhan.

***

A-Qing mendongakkan kepalanya saat mendengar suara burung berkicau, pagi ini ia bersama Xue Yang dan Louis pergi ke pasar untuk mengirimkan barang dagang mereka.

Ia turun dari gerobak, "A-Qing!!! Jangan jauh-jauh!!!" Teriakan Xue Yang tidak dipedulikan anak itu, "Kau bukan ayahku!!! Kau bukan kakakku!!! Berhenti menyuruhku ini-itu!!!!" Balasnya menyentak kaki.

"Apa dia setempramen ini? Sepertinya tidak, kenapa dia?!" Xue Yang terus mengikutinya hingga sampai ke daerah pasar. Ia mulai mengenakan tudung dan selendang sebagai penutup mulut, "Kejar dia," Louis terbang mencari A-Qing sedangkan Xue Yang melihat-lihat sekitarnya.

Mumpung mereka disini, setelah memberikan barang dagangnya ke distributor, ia ingin membeli bahan makanan. Selama beberapa bulan tinggal di gubuk itu, ia mulai merasa nyaman dengan keadaan sekitar. Tak ada Kultivasi dan lain-lain, hanya bertani dan menjadi peternak ayam sudah cukup baginya.

Sebenarnya ia menggunakan kultivasinya beberapa kali, seperti untuk mengirim surat pada (Y/n) memberitahukan kabar mereka. (Y/n) ingin membantu mereka, namun dengan keadaan yang mulai membaik, ia menolak bantuannya dengan ramah.

Sambil memilih-milih sayuran ia mendengar seseorang berbicara.

"Apa kau tau? Sebentar lagi Jiang Gu'niang akan menikah dengan Jin ZiXuan, mereka mengundang semua orang yang berasal dari seluruh daerah."

"Wahh, benarkah? Apa kau akan datang?"

"Entahlah, mereka merayakannya di kota tanpa malam, jika tidak berdesakan, aku jelas akan datang."

"Kau serius? Berdesakan?"

"Ya siapa yang tau, dengan begitu banyaknya orang yang mereka undang, bagaimana bisa kita tidak berdesakan?"

Kedua orang itu mengoceh ini-itu hingga akhirnya ia mendengar hal menarik,

"Saat kau menjadi pengawal disana, apa kau melihat orang yang bernama Xue Yang?"

"Tidak, mereka membuangnya. Begitulah sekte LanLing Jin, mereka membuang orang setelah memanfaatkan mereka seperti baju bekas,"

Book Keeper (Male Reader X Modaozushi) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang