Ya gherral, diva, zanno dan icha telah sampai kerumah. Icha sudah tertidur di kamarnya, sungguh melelahkan.
Clarra dan mama icha asik bersenda gurau sambil memasak, makan malam hampir siap.
Diva juga tertidur di sofa, gherral dan zanno juga tertidur di sofa lainnya.
Shine sibuk membuat nama untuk masing masing senjatanya bagi shine ' nama itu penting untuk apa pun itu '.
.
.
.
." yang ini namanya 'jumidin' jauh jauh nyolong punya pak udin "
" yang ini pisau 'samsudin' sama juga punya pak udin "
" yang ini lagi ' wahyudin ' wahnyunya juga dari pak udin"
" yang satu lagi ' pro the pak udin ' cuma pak udin suhu di kota ini ciaahhh "
Tawa shine menggelegar.
Ting tongg
Tiba tiba bel rumah berbunyi, bergegas shine menuju pintu dengan satu pistol di tangannya, was was siapa tau yang datang adalah zombie.
//mengintip dari jendela
Sudah merasa aman shine membukakan pintu " permisi " sopan dari pria paruh baya yang umurnya sekitar sudah 50 an tahun.
" yaa" jawab shine sopan lalu menyimpan pintolnya pada sisi kiri saku celananya
Pria tersebut tersenyum manis, lalu menjabat tangan shine lembut " apa betul disini rumahnya silvia wisma?"
Shine mengangguk kikkuk " iya emang ada apa ya pak? "
Pria itu menghela nafas dan masih saja tersenyum " apakah ada anak saya disini? ' zanno arzelino' ? " tanyanya lagi.
"Ohh bokapnya zanno ya pak? Maafkan saya, silahkan masuk zanno ada di dalam dia sedang tidur " shine tersenyum lalu menuntun pria itu masuk ke dalam rumah dan tak lupa untuk menutup dan mengunci pintu.
"Siapa shine? " tanya zanno baru bangun dari tidurnya, zanno membuka matanya perlahan dan memfokuskan pandangannya pada pria tua itu " papaa" ucap zanno terharu lalu memeluk sang ayah dengan erat.
Pria yang di sebut papa itu hanya tersenyum manis dengan pelukan hangat sang anak yang sangat ia rindukan.
"Papa kapan sampai? Papa baik baik aja kan? " tanya zanno agak khawatir
Pria paruh baya itu hanya menggangguk pelan " iya papa baik baik aja, sebaiknya kita cepat bergegas untuk pulang. Papa sangat mengkhawatirkan mama dan adik-adik kamu"
"Ada siapa Gherral?" Tanya seorang wanita dari dapur dengan semangkuk lauk di tangannya.
"Oh ini ma, ada ayahnya zanno datang" jawab Gherral antusias dengan mengambil mangkuk lauk dari tangan silvia~mama icha.
Silvia tersenyum ramah kepada papanya zanno, lalu berjabat tangan sebentar " saya silvia, mamanya Icha. Temannya zanno" pria itu menganggukkan kepala dan menerima jabatan tangannya. " saya alvian, papanya zanno. Terima kasih telah menjaga anak saya selama ini hingga tidak ada sedikit pun luka pada tubuhnya, terima kaaih banyak".
"Sama sama pak, justru anak bapak lah yg menyelamatkan anak saya. Saya sangat berterima kasih. Sebaiknya, makan dulu sebelum berangkat" balas silvia.
//semua berkumpul makan bersama dan icha juga sudah bangun sembari ikut makan bersama.
Makan pun telah selesai, icha dan clarra mulai membereskan piring- piring kotor dan mencucinya bersama.
"Icha" panggil seseorang dari arah belakang.
Icha menolehkan badan lalu tersenyum " ya? Ada apa zan? Ada yang bisa di bantu? Atau apa? "
Zanno pun mendekat dan meraih tangan kanan icha dan menggenggamnya. " eh maaf ya, ini gw udah izin juga sama diva jadi aman kok. " ucapnya kik kuk.
"Gw cuma mau kasih ini, sebagai kenang-kenangan dari gw. Gw ga tau kapan gw bakal balik kesini lagi, lu jaga diri baik baik ya, jangan kecewain diva. Gw mau pamit, makasih udah mau kenal sama gw, jangan lupain gw ya cha!" Ucap zanno lalu memberikan sesuatu ke telapak tangan icha.
Icha tersenyum haru, lalu....
Grebbb
Icha langsung memeluk zanno erat dan mulai meneteskan air matanya " makasih zanno udh mau jagain gw, makasih banyak. Jangan lupain gw juga, maaf gw udah jadi beban buat lu. Lu juga jaga diri baik-baik di sana, kirim salam buat nyokap dan adek-adek lu ya "
"Iya cha sama-sama, kalo gitu gw pamit dulu ya"
Semua mengantarkan zanno dan ayahnya sampai di halaman, melambaikan tangan tanda perpisahan.
Zanno dan ayahnya memasuki mobil, dan memulai perjalanan menuju tempat helikopter sang ayah terparkir.
Semuanya sedih, anggotanya sudah berkurang. Sekarang tinggallah, Icha, silvia~mama icha, Gherral sang kapten, Diva Shine, dan Clarra.
Mereka tinggal di villa, yang cukup jauh dari keramaian. Dan jauh dari para zombie. Semoga saja wabah ini berakhir.
/keesokan harinya
Icha duduk di balkon kamarnya, seseorang masuk kekamarnya tanpa permisi lalu menutup pintu perlahan.
Dengan langkah kaki perlahan seseorang itu menghampiri Icha.
Dan
Dorrrr
Ternyata diva, yang datang dengan mengagetkan icha sehingga icha mengusap dada dan mengatur nafas yang ter engah engah.
"Diva, ish ngagetin aja" kesal icha dengan wajah memerah menahan amarahnya.
" hehe maaf cha, kamu sih melamun aja di panggilindari tadi ga di jawab jawab" diva duduk, dan memanyunkan bibirnya kesal.
"Ya kan ga denger, ada apa emangnya pake nyariin segala? " tanya icha.
" ga mau basa basi nih ya cha, kamu mau ga jadi pacar aku? " diva langsung to the point.
" ya udah mau, udah sana gw mau tidur" usir icha dengan mendorong diva keluar kamar, dan langsung mengunci pintu kamarnya.
Diva tersenyum pergi ke lantai bawah.
+×+..........+×+...........+×+..........+×+.........+×+.......
Tamat
+×+.........+×+............+×+..........+×+.........+×+........
Batas ini dulu ya gais, tunggu season 2 nya.
Jangan lupa abis baca tinggalin jejak ya.
Mohon maaf jika ada kesalahan kata, atau yang lainnya.
Jangan lupa juga ajak temen temen yang lain buat mampir.
Hehe.....
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZOMBIE ||selesai||
RandomKeberanian, kekuatan, dan ketangguhan dalam menjaga satu sama lain demi keselamatan dari virus Zombie