Saat melihat Diva pergi Icha kebingungan ia takut Diva kenapa napa, tapi Icha sadar bahwa dia bukan siapa-siapa Diva. Dan kali ini Icha mencoba untuk menahan emosi dan berbicara kepada Dessy.
"Sy lo nggak khawatir apa sama pacar kamu itu?" Tanya Icha dengan serius memandang Dessy.
"Dia kan udah dewasa kanapa harus khawatir " cetus Dessy memandang icha dengan mata malasnya.
"Bodoh" setelah itu Icha langsung berlari menuju parkiran.
Clarra bingung harus bagaimana, ia mencoba untuk tenang namun gagal dan akhirnya Clarra bergegas menyusul Icha.
"Icha. . . . ."
"Icha . . . . ."
Teriak Clarra dengan nafas tersengal-sengal."Tunggu. . . ."
Icha yang berlari di hentikan seorang lelaki berpakaian serba hitam, ya siapa lagi kalo bukan Zanno.
"Woyyy . . . Stop !"teriak Zanno sembari menahan tangan Icha.
"Paan sih ?" Tanya Icha dengan nafas tersengal-sengal.
"Lo mau kemana? Kok lari-larian gitu? Tanya Zanno polos.
"Guuuguguee mmmau ngejar Diva! Nah iya ngejar Diva " jawab Icha terbata-bata.
"emang Diva mau kemana?" Tanya zanno lagi
"Pulang kerumah dia" jawab icha yang sedang mengatur nafas nya, "hm ya udah ya gue duluan" ucap Icha yang hendak pergi meninggalkan Zanno.
"Lo bareng gue aja kan lo nggak bawa mobil, jadi lo bareng gue aja kita susul Diva bareng-bareng ya?" Tanya zanno yang setelah itu tersenyum.
Icha hanya mengangguk-angguk saja dan pergi bersama zanno menyusul Diva.
Icha lupa kalo dia ninggalin Clarra, Icha mencoba menelpon temanya Gherral.
Tut . . . Tut . . . Tut . . .
"Hallo" sapa pria yang di seberang sana.
"Hallo, ehh Gherral lo dimana sekarang ?" Tanya Icha yang nafasnya masih ngosngosan akibat berlari.
"Gue diparkiran, napa emangnya kangen ya wkwkwk" ledek Gherral.
"Enggak gobl*k gue mau lo kerumah Diva ya ,tapi lo bareng sama Clarra ok"
"Gue disini udah sama Alvira ya masa gue tinggal dia sendiri lagian gue bawa motor hari ini mobil gue lagi males keluar dari garasi" jawab Gherral.
"Terus Clarra sama siapa dong?" Tanya Icha yang sedang bingung.
"Suruh Clarra sama Shine aja bilang sama dia ini paksaan, gue bakalan nyusul kalian ok"
"Ral lo aja yang kasih tau mereka gue udah di jalan nih"
Ucap Icha sedikit murung."Ya udah gue sama yang lain nyusul kok" jawab Gherral memastikan Icha.
"Ya udah kalian hati-hati ya"
Tut. . . Tut. . . Telepon dimatikan Gherral.
Gherral bersama Alvira menuju tempat Shine biasa memarkirkan kendaraannya.
"Kita cari Clarra sama Shine dulu, Icha suruh kita berangkatnya barengan" ujar Gherral sambil mengendarai motornya dan Alvira hanya mengangguk angguk saja.
"Nah tu dia" ucap Gherral.
"Hey bro pa kabar . . ." Sapa Shine kepada Gherral.
"Baik, mana Clarra ?" Tanya Gherral sembari celingak celinguk.
"Gue nggak tau juga tu anak kemana" jawab Shine dengan menggeleng gelengkan kepalanya.
Tiba tiba ada yang menghampiri mereka dan ternyata yang datang itu Clarra dan Dessy.
"Nah ini panjang idungnya, dari tadi ditunggu baru dateng hehe" Shine terkekeh.
"Paan sih" jawab Clarra
"Tunggu apa lagi ya udah ayo berangkat ntar dimarahin Icha gimana?" Gherral berbicara menatap Clarra dan Shine.
"Gue naik sama siapa ?" Tanya Clarra
"Liat gak motor siapa yang boncengannya kosong disitu lo naik paham?" Ucap Gherral yang tidak tahan dengan kelakuan Clarra yang enggak pernah berubah sejak kecil.
"Iya deh" jawab Clarra pasrah.
"Lah gue sama siapa dong?" Tanya Dessy kebingungan.
"Lo naik gerobak sampah aja huawaahahahah" gelak Shine.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZOMBIE ||selesai||
DiversosKeberanian, kekuatan, dan ketangguhan dalam menjaga satu sama lain demi keselamatan dari virus Zombie