episode 35

11 2 0
                                    

'CH' sepertinya Diva mengetahui siapa pengirim surat dan pemilik kode sudah jelas bahwa pengirimnya adalah teman sekampus nya, apakan saudara angkatnya tidak mengetahui tentang hal ini?

Teka teki ini terlalu mudah bagi Diva, jawaban teka teki ini ia rahasiakan dari semua temannya, ia tidak ingin mengambil keputusan dengan cepat.

"Tempat disukai banyak orang terutama wanita, tempat apa itu?" Tanya Shine dengan raut muka yang sangar kebingungan.

"Salon" jawab Gibran santai, semua mata terbelalak mendengar jawaban dari Gibran.

"Pasar?" Jawab Alvira pula, semua menggelengkan kepala, ternyata ini juga rumit.

"toko perhiasan?" Ucap Zanno, lagi-lagi semua orang menggelengkan kepala.

Diva hanya diam tidak mau membuka suara sedikitpun. Ada apa dengan Diva? Apa dia sakit? Ah tidak pria ini sangat tangguh, tidak mungkin ia sakit.

Diva mengambil kotak merah yang terletak di atas meja lalu merampas surat yang ada ditangan Zanno.

Zanno terbelalak melihat temannya yang satu ini "biar gue yang selesaikan masalahnya, kalian tidur aja" ujar Diva berlalu ke arah balkon.

Diva menaruh kotak merah dan surat, ia membacakan lagi pesan pada surat itu, ia mencoba memahaminya dengan baik.

Diva sudah terlatih dengan teka teki semacam ini, karena ia sudah pernah bermain teka teki seperti ini bersama Icha.

Menaruh surat keatas meja lalu beralih pada kotak merah, ia mengeluarkan 5 kotak peluru dari dalam kotak merah, ia mencoba untuk memeriksa isi dari kotak peluru, tidak ada yang aneh, isi nya hanya peluru saja.

Diva membalik kotak merah agar melihat sisi bawahnya, seperti dugaan disana terdapat surat. Mata Diva terbelalak senang setelah mengetahui ada petunjuk lain.

Ia pun mengambil surat itu lalu membukanya perlahan dan membacanya dalam hati.

Bulan telah berada ditengah, jalanan sunyi makhluk aneh tidak dapat melihat

Berjalan lah, kearah matahari terbit. Sebiji alpukat sedang menunggu. Bawakan hati yang bersih, hati yang kotor jangan berani mendekat.

Datanglah menggunakan kaki sendiri, gunakan perlengkapan yang tidak terlihat. Bawa lah benda tajam yang panjang sebagai pelindung.

CH

Ah petunjuk ini sangat mudah bagi Diva, ia pun masuk ke kamar lalu meraih ransel nya dan mempersiapkan peralatannya, tadi sudah dijelaskan bahwa harus menggunakan pedang panjang yang tajam.

Apakah benda itu ada dirumah ini?, atau petunjuk itu mulai dari dalam rumah? atau dari luar rumah?

Pertanyaan itu mulai menghantui Diva, "coba dari dalam rumah saja".

Diva mulai melangkah perlahan, kearah sisi matahari terbit setelah berjalan Diva sampai didepan sebuah pintu kayu yang sudah lumayan tua.

Tanpa menunggu lama, Diva membuka perlahan pintu lalu meraih senter yang ada di sisi samping ransel nya.

Ia masuk ruangan yang hampa gelap dan lembab itu. Ia pun terus berjalan akhirnya sampai didepan sebuah peti.

Di atas peti terdapat sebuah kertas kecil berwarna pink

Buka lah dengan otak jangan gunakan hatimu, atau kau akan terluka

Memahami maksudnya Diva harus berfikir keras, "Clarra" ucap Diva, lalu ia melihat gembok.

Di gembok tertera tulisan "CLARRA" benar sekali. Diva harus menemui kuncinya, tapi tersembunyi dimana?

Diva mencoba berfikir kembali lalu tatapan nya beralih pada sebuah boneka beruang yang telah kusam.

Boneka itu terduduk di atas lemari. Apakah Icha sampai saat menaruh boneka itu? Pertanyaan apa lagi sekarang?

Diva pun mengambil boneka itu lalu mencoba mengutak-atik nya supaya bertemu dengan kuncinya. Ia pun membuka retsleting yang terdapat di punggung boneka.

Ia pun menemukan kunci lalu beralih pada gembok yang terdapat pada peti, ia membuka gembok dengan penuh semangat.

Ternyata isi peti adalah sebuah pedang panjang dan kertas kecil.

Aku menunggu

Diva bergegas mengambil pedang dan berlalu meninggalkan ruangan seram itu.

Ia pun berjalan mengikuti petunjuk yang sama, 'arah matahari terbit' ya ia sampai di sebuah jalan kecil yang gelap.

Tak disangka bahwa di sini terdapat banyak zombie.
Diva mundur perlahan dan berlari.

Apa? Petunjuknya salah? Atau bagaimana? Diva mencoba memahami isi surat itu kembali.

Ia melihat sisi belakang surat ternyata ada petunjuk.

Area jika kau seorang pahlawan dan berperang. Sebuah gedung datanglah cepat

Diva sangat paham bahwa petunjuknya mengajukan untuk ke area gedung militer.

Ia bergegas kesana tak disangka saat perjalanan banyak zombie yang menyerang, bersyukurnya Diva selamat tanpa luka sedikitpun.

***

Jangan lupa Vote, author butuh semangat.

THE ZOMBIE ||selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang