episode 43

18 2 1
                                    

30 menit berlalu, dan akhirnya sampai di rs utama.

Icha dan Diva keluar dari mobil, begitu pula dengan yang lainnya. Clarra berlari kecil menghampiri Icha.

"Cha, lu yakin kita bakalan aman disana?" Tanya Clarra dengan berbisik.

"Ntah lah, suara dari dalam sangat bising, gw ga yakin disana aman" balas Icha.

"GUYS" teriak Shine dengan menepuk tangan.

Semua mata beralih pada Shine "Apa?, apa?, hah?" Tanya zanno.

Shine kebingungan lalu mengedikkan bahu.

Semua nya memutar bola matanya malas, "Shine, mulai deh capernya" ujar Diva.

Bruk

Sesuatu menabrak bagian belakang mobil, dengan hati-hati Zanno mengecek bagian belakang mobil.

Dan ternyata.....

Satu zombie ternyata telah menabrak bagian belakang mobil, Zanno terpaku diam.

Tangannya sudah mulai dingin. "Zanno" panggil Gherral.
Zanno menoleh, lalu menggerak-gerakkan dagu nys mengisyaratkan sesuatu.

"Apa?" Teriak Gherral lagi, Zanno kembali menoleh kearah Zombie, lalu ia berhitung didalam hati.

1

2

3

"LARI" Teriak Zanno, semuanya terbelalak kaget. Dan berhamburan berlari.

Kocar kacir mereka berlari, memasuki gedung rs utama. "Icha" teriak Diva. Icha menoleh lalu

Bruk

Icha terjatuh kaki nya tersangkut. Para zombie sudah hampir dekat dengannya.

Icha menangis sekuatnya dan menjerit ketakutan "maaaaaaa, aku takut" teriaknya diiringi air mata.

Diva yang sudah berada jauh dari Icha hanya melihat saja, karena di larang oleh teman-temannya untuk membantu Icha karena mereka tidak yakin nanti mereka akan selamat atau tidak.

"Papaaaa" teriak Icha lagi, tangan Icha sakit karena tadi terjatuh dan akibatnya tangan Icha sulit untuk digerakkan.

Icha hendak meraih ranselnya yang tergeletak di belakang nya, tadi saat Icha terjatuh ranselnya juga ikut terhempas.

Tak terduga ternyata sudah banyak air mata terlah berjatuhan di pipi Diva, "gue harus gimana?, gue harus apa?" Tanya Diva pada dirinya sendiri.

"Icha telah menyelamatkan nyawa gue, apa gue harus membalasnya seperti ini?" Ujar batin Diva lagi.

Brak

Diva memberontak dari penahan Gherral dan Shine. "DIVA" teriak Clarra, namun Diva tak menghiraukannya.

"ICHA KAMU TENANG, GUE DATANG" teriak Diva lagi.

Icha menoleh "Diva" ucap nya dengan tangis. Apa yang akan terjadi pada Icha? Apakah hidupnya akan berakhir?.

Diva meraih pistol disisi pinggangnya, lalu menembakkan kepada zombie-zombie yang hendak menyerang Icha.

Bruk, bruk, bruk

Zombie berjatuhan, karena tertembak.
Dan tersisa 1 di belakang Icha.

Icha terus saja menangis, "Diva tolongin" ringis Icha.

Bruk

satu pukulan mengenai zombie terakhir, Icha terdiam tanpa bergerak sedikit pun.

Doooorrr

Satu tembakan lagi mengenai zombie yang hendak menggapai kaki Icha.

Diva berlari lalu

Deeep

Diva memeluk Icha dengan hangat, "udah jangan nangis lagi" tapi Icha masih saja menangis.

Tak henti tangis Icha, jika Diva terlambat apa yang akan terjadi padanya?.

Terdengar tepuk tangan dari lantai atas, Gherral, Zanno, Shine dan Clarra bertepuk tangan.

Diva melepaskan pelukannya, lalu menoleh kearah teman-temannya, dan tersenyum.

Icha tertunduk malu, lalu menatap kakinya tersangkut. Diva menghadap Icha kembali, lalu tertuju pada kaki Icha tersangkut.

" sini gue bantu" Diva tersenyum lalu membantu kaki Icha yang tersangkut, "udah selesai" ujar Diva lagi dan senyum manisnya.

Oh astaga jantung Icha mendadak berhenti berdetak, ada apa ini? Apa Icha flashback? Semudah itu kah Icha?.

"Diva, Icha. Cepat nanti keburu sore" teriak Gherral.

***

Kesan di part ini gimana?
Ya udah jangan lupa kasih vote ya


THE ZOMBIE ||selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang