Clarr dan Alvira membantu Icha dengan baik. Sudah satu jam akhirnya makanan pun siap dihidangkan Icha menata piring di meja makan, Alvira mencuci buah-buahan segar untuk mencuci mulut atau makanan penutup ya readers, sedangkan Clarra mencuci piring-piring yang kotor terpakai saat memasak.
Semua tertata rapi dan bersih.
"huh, akhirnya selesai tinggal makan nih" ujar Clarra mengusap keningnya yang berkeringat menggunakan lengan bajunya.
"Gue panggilin yang lain ya, kita makan bareng" ucap Icha berlalu dan menghapiri teman-temannya yang lain seraya mengajak makan bersama.
Mereka kumpul bersama di sebuah meja makan yang berukuran cukup besar yang memiliki 10 kursi di meja yang berbentuk bulat lonjong itu telah tertata berbagai makanan.
"Wihh, ternyata Icha pintar masak juga guys" ucap Gibran lalu tersengir dan tertawa kecil.
"Iya ngga nyangka gue, gue pikir dia kaga bisa masak" pandangan Shine masih tertuju pada makanan yang terlihat sangat lezat.
"SELAMAT MAKAN" pekik Clarra yang tidak tahan dengan komentar yang diberikan teman-temannya terhadap Icha.
Semuanya makan dengan tenang eh jangan dilupa ya diluar ada wabah Zombie lho. Icha merasa tidak berselera makan meskipun sekarang perutnya sudah keroncongan.
"Cha lo ngga makan?" Tanya Diva ragu. Eh jangan ragu-ragu bang wkwk.
Icha menggeleng pelan, ada perasaan sendu yang terlihat dari manik mata Icha, Zanno terus memperhatikannya tanpa bersuara.
"Gue permisi kekamar dulu ya, kalian lanjut aja makannya" Icha berdiri disertai senyuman berlalu meninggalkan manusia-manusia yang kelaparan itu.
Zanno bingung dengan sikap Icha sedangkan yang lain sibuk menghabiskan makanannya masing-masing.
Zanno dengan cepat menghabiskan makanannya. Lalu berdiri mengambil piring diisi nasi serta lauk pauknya dan tidak lupa segelas air putih hangat kuku.
Zanno berlalu meninggalkan mereka semua dan menuju kearah kamar Icha.Zanno mengetuk pintu dengan perlahan.
"Siapa?" Tanya seorang gadis pemilik kamar.
"Gue Zanno"
"Ada apa zan, lo makan aja gue lagi badmood mau makan, kalo gue laper ntar gue ambil sendiri" jawab Icha yang masih berbaring diatas ranjang dan menenggelamkan kepalanya di bawah bantal.
"Gue mau bicara"
"Nanti aja ya" ucap Icha lembut seolah menahan tangis.
"Ini penting cha" jawab Zanno tegas.
Terdengar suara decitan pintu yang terbuka terlihat soeorang gadis yang rabutnya berantakan mata merah selesai menangis dan menundukkan kepalanya karena malu.
Tanpa aba-aba Zanno menarik lengan Icha dan membawanya kebalkon rumah, Zanno pun duduk di kursi yang tersedia disana.
"Sini" ucap Zanno menepuk-nepuk tempat disebelahnya.
Icha pun menuruti kemauan Zanno dan duduk disampingnya.
"Lo belum makan kan, gue bawain makanan ini buat lo, lo itu butuh tenaga jadi lo harus makan, perut lo juga lapar kan? Perut lo harus diisi ntar sakit" ujar Zanno menyodorkan sepiring makanan kepada Icha dengan perhatian dan harapan penuh. Ih bang Zanno peka banget woy, bisa dibungkus gak? Udah peka perhatian juga mana muka ganteng abis ihh lengkap deh.
"Gue ngga laper" jawab Icha bohong, padahal cacingnya udah teriak mati-matian minta makan.
"Lo kenapa? Cerita aja gak papa kok, mungkin gue bisa bantu" meletakkan sepiring nasi dan segelas air ke meja yang ada di pojok samping Zanno dengan suara yang lembut agar Icha mau bercerita.
Icha menundukkan kepalanya memperhatikan ujung kakinya lalu tersenyum." Gue khawatir sama nyokap juga bokap gue, gue belum bisa pastiin keadaan mereka yang gue ingin sekarang adalah kepastian dengan keadaan mereka" setetes air mata mengalir melintasi pipi halus Icha.
Zanno menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi lalu menghembuskan nafasnya pelan. "Gue paham cha, kita senasib gue dari tadi siang coba untuk ngehubungi orangtua gue namun ngga ada jawaban, gue juga perlu kepastian dari mereka apakah mereka selamat atau tidak" Zanno menghela nafas "lo harus makan nanti sakit, lo kaga usah banya pikiran dulu yang ada ntar lo jadi stres". Ihh gemess deh dengan bang Zanno perhatian banget sih.
Icha mengangguk lalu mengambil sepiring nasi yang berada diatas meja lalu menyuap dan makan dengan perlahan. Zanno tersenyum melihat Icha yang mau menuruti perkataannya.
"Ternyata Icha ngga egois, gue suka sama cewe yang ngga pernah egois" ujar Zanno dalam hati sembari tersenyum melihat Icha yang melahap makanannya.
Zanno menyodorkan segelas air hangat ke Icha, Icha menerimanya lalu tersenyum tanda ucapan terima kasih.
Tak lama bagi Icha mengahbiskan makanannya Zanno tersenyum puas melihat Icha berhasil menghabiskan makanannya."Makasih ya" Icha memberikan senyuman terbaiknya.
Zanno terkekeh " seharusnya gue yang bilang makasih ke lo, karna yang masak ini lo buak gue" jelas Zanno lalu lepas tawa kecil Zanno dan membuat Icha ikut tertawa.
***
Gimana part ini guys?
Maaf ya kalo masih ada typo,
Yang belum follow
Jangan lupa Follow akun
@07juli05Gue anak baik gue bakalan folback kok .
Jangan lupa tinggalin jejaknya, jangan pelit sama votment ya wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZOMBIE ||selesai||
AcakKeberanian, kekuatan, dan ketangguhan dalam menjaga satu sama lain demi keselamatan dari virus Zombie